ROCKHEADS SOCIETY GEOLOGICAL ENGINEERING, UGM YOGYAKARTA CLASS 95 regards ujay > (for all....dari Astaga.com) > > Cinta, Obsesi, dan Nafsu, di Mana Sih Bedanya? > > Kata cinta boleh jadi sudah akrab di telinga kita. Namun agaknya, banyak > orang merasa 'rabun' akan makna di balik kata sakti tersebut. Benarkah itu > > cinta yang sesungguhnya atau hanya sebuah obsesi, nafsu, dan birahi > belaka? > Maklumlah, antara nafsu dan cinta konon beda-beda tipis. > > Glenn Van Ekeren dalam bukunya bertajuk 12 Simple Secrets of Happiness > menyebut cinta itu lebih dari sekadar pelukan, ciuman, dan rasa suka. Pun > cinta itu, menurut Van Ekeren, bukanlah sekadar perasaan emosional yang > justru kerap disebut-sebut sebagai cinta. > > Itu makanya banyak pasangan rumahtangga yang bercerai lantaran kecewa > dengan > cinta. Tidak sedikit pula mereka yang patah hati hanya gara-gara status > cinta yang didapatnya ternyata bukanlah cinta sejati. > > Jujur saja, kadangkala kita tidak menyadari kalau yang tengah kita rasakan > > itu sebetulnya bukan cinta, tapi hanyalah refleksi dari perasaan > tergila-gila atau terobsesi. Ambil contoh seorang pria yang melulu > kepikiran > dan ingin selalu dekat dengan seorang wanita. > > Pokoknya, sosok wanita yang baru beberapa minggu dikenalnya di sebuah kafe > > itu benar-benar telah merasuki alam fantasinya. Sampai-sampai si pria itu > merasa serba salah. Mau makan kok nggak selera. Tidur pun tak nyenyak > rasanya. > > Apesnya lagi, si wanita yang diidam-idamkan itu ternyata nggak ada feeling > > sedikit pun dan menganggapnya sebagai teman biasa. Nah lho! Akibatnya si > pria merasa kecewa. Dalam meratapi kemalangannya itu, si pria akhirnya > mencari pelarian dengan mengakrabi kebiasaan hidup yang negatif. > > Memang cerita di atas bak kisah sebuah film saja. Namun jangan salah, di > jagad ini ternyata tak terhitung jumlah mereka yang mengalami kisah > seperti > itu. Cinta yang kandaskah atau julukan apa yang laik disematkan di pundak > sang pria tadi? Kata para pakar relationship sih apa yang dirasakan oleh > pria tersebut ternyata lebih pantas disebut tergila-gila atau terobsesi > ketimbang berjuluk cinta. Kenapa? > > Kembali meminjam pemikiran Van Ekeren, bahwa cinta kepada seseorang itu > umumnya akan melahirkan sifat positif dalam segala hal. Cinta itu > merupakan > bagian dari energi yang kita rasakan. Di mana cinta bisa membuat seseorang > > menjadi lebih bijak, tidak egois, sehingga mampu memberikan kegembiraan > dan > keberhasilan bagi pasangan satu sama lain. > > Nggak heran kan kalau orang yang sedang kasmaran itu biasanya wajahnya > lebih > sumringah. Karena itu merupakan pancaran kebahagiaan yang tengah > dirasakannya. > > Namun harus disadari kalau hubungan cinta itu terkadang tidak abadi. Yah, > sebagus apa pun sebuah buku pasti ada akhirnya, bukan? Tak terkecuali > dengan > cinta. Kendati banyak faktor yang melandasi alasan berakhirnya cinta > seseorang, seperti kematian misalnya. > > Oleh sebab itu, jika Anda benar-benar mencintai dan dicintai, jangan > pernah > menyia-nyiakan momen tersebut. Sangat baik jika Anda dan pasangan bisa > saling mempelajari dan memahami berapa besar sih kapasitas cinta Anda > berdua, di luar nafsu dan obsesi. Pun Anda bisa saling mengerti serta > membangun rasa toleransi dan sensitivitas satu sama lain. > > Lebih jauh, cinta itu ternyata merupakan bagian dari perjalanan seseorang > dalam melakoni pencarian diri. > > _________________________________________________________________________ > Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.