DIMULAI sekitar tahun 1980-an hingga kini, banyak perusahaan besar di dunia, termasuk di Indonesia, yang mengimplementasikan perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP). Contoh perangkat lunak ERP antara lain: SAP, PeopleSoft, Oracle, dan JDEdwards. Apa itu ERP? ERP adalah suatu solusi yang mengintegrasikan seluruh fungsi perusahaan sesuai praktik terapan terbaik dalam industrinya. *) Implementasi ERP lebih bersifat suatu perubahan proses bisnis dan budaya kerja. *) ERP memungkinkan perubahan struktur perusahaan dari functional oriented menjadi process oriented. *) Penerapan ERP di suatu perusahaan harus didukung oleh ketersediaan suatu aplikasi/teknologi terintegrasi yang dapat mendukung proses bisnis. Aplikasi ERP akan menjadikan perusahaan mampu beroperasi secara kolaboratif, value-add driven dalam moda real-time. Memang ERP tidak seumum perangkat lunak aplikasi seperti produk-produk dari Microsoft atau Lotus, maupun Linux, tapi kegunaannya lebih meluas yaitu suatu aplikasi client/server yang dipakai untuk mengelola proses suatu perusahaan secara keseluruhan, mulai dari financial & accounting, sales & distribution, inventory, product planning, hingga human resources. Hampir seluruh data dan informasi yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan tersimpan dan diolah oleh perangkat lunak ERP ini. Tujuannya tak lain adalah untuk efisiensi dan transparansi, sehingga bila perlu adanya suatu konsolidasi data, maka tidak akan menimbulkan kesulitan dalam penggabungan informasi. Popularitas dari ERP ini mulai muncul sejak beberapa perusahaan memperoleh suatu keuntungan besar karena seluruh kegiatan mereka dapat diotomasi (lebih cepat dan efisien) melalui suatu proses pengolahan data yang akurat. Alternatif implementasi ERP Dalam konsep tradisional, suatu perusahaan akan membentuk tim khusus untuk mengimplementasikan ERP. Para ahli yang diperlukan untuk menjalankan proyek implementasi tersebut sudah pasti melibatkan tenaga dari perusahaan itu sendiri dan dibantu oleh sejumlah tenaga ahli dari sebuah vendor berkapasitas teknologi informasi (TI) atau perusahaan konsultan TI. Setelah proyek dimulai, seluruh anggota tim proyek bekerja secara full-time hingga proyek tersebut selesai. Cara seperti di atas telah berjalan dengan baik di masa lalu, dan masih banyak diterapkan pula oleh berbagai organisasi. Namun, ternyata dalam mengimplementasikan ERP software ini tetap ada kendalanya. Kendala utama adalah pada cakupan kerja software yang melingkupi segala proses bisnis atau aspek dari suatu perusahaan sehingga proses implementasi menjadi sangat kompleks. Suatu proyek implementasi, misalkan untuk bagian keuangan dan akuntansi, dapat memakan waktu yang lama, dari minimum enam bulan sampai dua tahun, atau bahkan lebih. Di samping itu, implementasinya pun akan banyak memerlukan tenaga ahli, hingga mencapai puluhan hanya untuk satu proyek. Dapat disimpulkan bahwa implementasi ERP software ini akan memakan waktu dan biaya yang ternyata tidak terlalu murah --apalagi bila mempunyai keahlian minimum-- sehingga biaya yang semula cukup rendah dapat membengkak di luar rencana investasi semula. Padahal kalau tidak diimplementasikan salah juga, karena bisa-bisa ketinggalan di bidang teknologi maupun proses. Dengan adanya kemajuan di bidang telekomunikasi data pada awal tahun 1990-an, muncul konsep solution center (SC) atau sentra solusi. Vendor atau konsultan yang membantu suatu perusahaan dalam menjalankan implementasi tidak seluruhnya bekerja full-time untuk proyek tersebut dan tidak seluruhnya bekerja on-site atau di lokasi perusahaan. Jadi, ada semacam dukungan virtual yang membantu tim inti yang bekerja di lokasi proyek. Keuntungan dari konsep 'solution center' Banyak keuntungan yang didapatkan oleh suatu perusahaan yang memanfaatkan jasa vendor/konsultan yang mempunyai SC yang kompeten. Salah satu contoh adalah faster start-up time atau dapat memulai proyek lebih cepat. Biasanya, sebelum proyek dimulai, perangkat lunak ERP harus dibeli dan juga harus disediakan satu atau beberapa server dengan spesifikasi yang lumayan besar untuk instalasi ERP software tersebut. Sehingga pada akhir proses procurement atau pengadaan, menunggu delivery order, dan pemasangan dapat memakan waktu sedikitnya 1-3 bulan. Dengan menggunakan infrastruktur TI di SC dan menghubungkan data center SC ke lokasi perusahaan, maka proyek dapat segera dimulai karena sarana tersebut sudah tersedia. Jadi, persiapan implementasi yang semula diperkirakan memakan waktu hingga tiga bulan atau lebih, akhirnya proyek dapat dimulai dalam 1-2 minggu saja. Dalam menjalankan proyek, keuntungan yang diperoleh adalah dari segi kualitas dan kecepatan dalam melakukan pekerjaan. Karena SC dilengkapi oleh tenaga ahli yang telah berpengalaman dan juga dilengkapi dengan tools, process standard, dan best practices; kualitas pekerjaan akan meningkat dan diselesaikan lebih cepat. Dari pengalaman mengerjakan yang serupa, tim SC dapat juga menyelesaikan pekerjaan lebih singkat dengan memanfaatkan reusable assets atau komponen-komponen yang dapat di-'daur ulang', hingga tidak setiap kali harus dikerjakan dari awal. Selain itu, dengan menggunakan SC suatu perusahaan juga dapat mengurangi biaya implementasi. Karena anggota tim di SC juga tidak perlu menjadi anggota tim proyek dari awal hingga akhir implementasi, jadi hanya memberikan tenaga ke proyek tersebut pada saat tertentu sesuai kebutuhan. Dengan bantuan tim virtual di SC, jumlah anggota tim proyek dari klien yang harus berada di lokasi dapat dikurangi dan mereka dapat berkonsentrasi untuk memecahkan masalah bisnis utamanya -- tidak perlu memikirkan masalah implementasi yang mendetail seperti programming dan sistem pendukung lainnya. Jadi, silakan pilih mana yang paling cocok. Dikerjakan sendiri atau melalui solution center. Oleh Hamidjojo Surjotedjo *) Senior manager dari divisi Global Business Solutions Accenture. ___________________________________________________________ Sent by ePrompter, the premier email notification software. Free download at http://www.ePrompter.com. =============================================================== (C)opyright 1999-2002 UntirtaNet Milis ini dikelola oleh alumni Universitas Tirtayasa Banten - Indonesia dan terbuka untuk semua Civitas Academica Universitas Tirtayasa Banten Untuk berlangganan, kirim email ke: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx, dengan Subject 'Subscribe' atau lansung ke //www.freelists.org/cgi-bin/list? list_id=untirtanet Untuk kirim pesan: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx Please visit our Homepage: http://www.untirtanet.org ---------------------------------------------------------------------------