[breaktime-corner] Yang "unik dan Langka" dari Peringatan Revolusi Islam Iran

  • From: "gunawan prakoso" <gunawan.prakoso@xxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 14 Feb 2012 17:12:00 +0700

Yang ?unik dan Langka? dari Peringatan Revolusi Islam Iran 

 



 

 

Kalau dulu, Nasir Tamara, salah seorang Jurnalis kita yang ikut bersama
rombongan Imam Khomeini dari Paris Perancis, ke Tehran Iran pada tahun 1979,
melaporkan bagaimana jalannya Revolusi Islam Iran, juga mewawancara secara
langsung Presiden Pertama Iran pasca Revolusi Islam, Bani Sadr, dalam
bukunya yang sangat bagus (saya merekomendasikan teman teman untuk
membacanya), berjudul Revolusi Iran, dterbitkan oleh Penerbit Sinar Harapan
tahun 1980. Maka kali ini, saya akan melaporkan bagaimana hari kemerdekaan
Iran melawan sang diktator bangsanya sendiri, penguasa dzalim, Reza Fahlevi,
dirayakan dengan cara sederhana tetapi memukau dan membuat ?bulu kuduk?
merinding. Rakyat Iran merayakannya dengan cara ?ala? mereka sendiri, yang
berbeda dengan ?ala? kita merayakan kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus.
Saya hanya ingin menyoroti cara unik mereka yang semoga kalau ada manfaatnya
bisa kita tiru nanti.

Dimulai dari malam tanggal 11 Februari 2012 atau bertepatan dengan 22 Bahman
1390 (Kalender Iran) berpusat di Azadi Tower (Azadi artinya Kebebasan.
Menara ini sebagai simbol kebebasan dan pintu gerbang Tehran, sejak 40 tahun
yang lalu, dengan tinggi 148 kaki di area komplek Azadi seluas 50,000 m²)
dan Milad Tower (Menara tertinggi keenam di dunia, 435 meter, atau 1.427
kaki yang baru selesai awal tahun 2010 kemarin) kembang api dan petasan
serta teriakan Allahu Akbar menyambut malam kemenangan Revolusi Islam Iran.
Televisi menyiarkan secara langsung acara tersebut, sayang saya tidak bisa
hadir kesana.

Acara acara Televisi yang menggugah

Di Iran, seluruh Televisi merupakan milik pemerintah, iklan iklan komersial
untuk acara televisi tersebut juga tidak banyak. Pada detik detik
kemerdekaan ini, biasanya 10 hari sebelum hari kemerdekaan tiba (kenapa 10
hari? Karena tepatnya setelah sepuluh hari kedatangan Imam Khomeini dari
pengasingan di Paris, Iran berhasil melakukan Revolusi Islam), televisi
menyiarkan acara acara yang berbau ?perjuangan? baik itu Film dokumenter
tentang bagaimana Imam Khomeini dan rakyat Iran dulu berjuang, bagaimana
sang raja Reza Pahlevi terusir secara tidak terhormat, dialog, juga film
film yang berbau sejarah dan perjuangan waktu dulu, termasuk pidato atau
ceramah yang dilakukan oleh Imam Khomeini semasa beliau hidup, terus diputar
dan diulang ulang.

Diumumkan pula pada malam hari tanggal 11 Februari, untuk acara ?turun
jalan?, jalur mana saja yang harus dilewati sampai akhirnya berkumpul di
lapangan Azadi Tower. Juga ulama ulama terkenal di Iran menyerukan agar
rakyat Iran semuanya turun ke jalan.

Peringatan kemerdekaan Iran tahun ini bertepatan juga dengan perayaan Maulid
Nabi besar Muhammad Saw dan juga Maulid Imam Jakfar Shadiq (salah satu
cucunda Rasulullah Saw yang merupakan Imam ke enam dalam Syiah Imamiyah yang
lahir pada tanggal 17 Rabiul Awwal).

Berikut saya paparkan kegiatan ?unik? pada acara penyambutan Kemenangan
Revolusi Islam Iran.

Turun ke Jalan

Pagi pagi sekitar pukul 8 (udara Tehran tidak begitu dingin, sekitar 2
derajat, tidak sampai minus) semua rakyat Iran telah turun ke jalan sesuai
dengan jalurnya masing masing. Termasuk daerah Maidun e Enghelab, daerahnya
Universitas Tehran yang tidak ada sepinya, sampai acara selesai sekitar
pukul 13 an. Saya pun tidak sampai ke tujuan akhir Azadi Tower, sebagai
tempat utama perayaan tersebut, karena banyaknya massa juga stand stand di
pinggir pinggir jalan yang notabene harus saya singgahi, sebagai keunikan
tersendiri acara ini. oh iya perlu diketahui jarak antara Universitas Tehran
ke Azadi Tower kira kira 15 Km. bayangin, jalan kaki pula, makanya niat
kemarin menulis, batal, karena cape dan kaki pegal pegal, ditambah koneksi
internet yang lambat, hehehe?

Coba anda perhatikan dengan seksama, setiap ada perhelatan acara apapun,
rakyat Iran merayakan dan memperingatinya dengan turun ke jalan jalan,
mereka tunjukkan kekompakan dan kebersamaannya, ini dilakukan tidak hanya
sekarang, ketika Iran sedang disorot oleh dunia (kalau saya tidak salah,
Iran dari dulu selalu disorot oleh dunia, betul apa betul..?), tetapi
dilakukan sejak dulu.. dan semuanya menghasilkan. Seperti contohnya Acara
kesedihan Ashura (Peringatan wafatnya Imam Husein, Cucu tercinta baginda
Rasulullah Saw) dulu, dijadikan ajang perlawanan Syah Reza Fahlevi, dan
berhasil. Juga Acara kebahagiaan seperti Hari Kemerdekaan kemarin. Rakyat
tanpa diembel embeli apa apa, serentak turun ke jalan, tua muda, laki laki
perempuan, normal cacat (karena saya melihat diantara mereka memakai kursi
roda), semua turun ke jalan dan meneriakkan yel yel yang tidak pernah
berubah dari dulu sampai sekarang, Margh bar omriko, Margh bar Israel, Down
With USA, Down Israel, dan hasilnya, bisa kita lihat sebentar lagi..

 

Description: Description: 13290822731209548191

 

Stand Stand marak di Pinggir pinggir Jalan

Saya tidak menyangka sebelumnya, yang ada di fikiran saya hanya mereka turun
ke jalan, teriak teriak sambil membawa poster Foto Imam Khomeini dan Rahbar
Ayatullah Khamenei, sudah cukup. Tetapi ternyata tidak, di samping ada
komando atau pimpinan dari setiap rombongan yang berorasi, juga di pinggir
pinggir jalan itu terdapat stand stand unik, diantaranya stand konsumsi:
yang terdiri dari kue, air mineral juga Osh (sejenis sup khas Iran, terdiri
dari mie, kacang kacangan dan daging) yang diberikan secara gratis, stand
buku: yang menjual buku buku dengan harga miring diskon sampai dengan 60 %,
beberapa stand televisi dari berbagai saluran (mereka menayangkan acara
acara yang membuat peserta pawai banyak yang tertarik dan mengikuti acara
yang ditayangkan ?live? tersebut, tetapi kebanyakan acara televisi itu
khusus bagi anak anak), stand kebudayaan dari berbagai daerah di Iran,
termasuk stand lukisan dan foto yang berisi tentang foto foto pahlawan atau
?shahid? Iran dan lukisan tentang Revolusi Islam Iran, semua dilukis
langsung di tempat tersebut. 

 

Description: Description: 1329082631753072978

 

Pada salah satu stand buku, dengan 3 manusia boneka AS, Husni Mobarak dan
Israel. Saya membeli buku baru yang baru launching (11 Februari 2012)
setebal 600 halaman, berisi kronologis detail seputar Iran dari 1978-2011,
harganya hanya 20 ribu riyal.

Lomba Mewarnai dan Melukis

Acara ini khusus untuk anak anak, para orang tua menggiringkan anak anaknya
untuk mengikuti acara ini.                      


Description: Description: 1329083140200492794

Description: Description: 13290848012093013798

 

Pelukis dengan berbagai hasil karyanya selama acara berlangsung

Satu lagi yang unik, Kotak Amal selalu ada, dan dengan mudah ditemukan di
jalan jalan raya 

 

Description: Description: 1329083480308848889

 

Juga Foto foto para ?shahid? atau pahlawan Iran, membuat rakyat Iran terus
mengingat dan mengenang para pahlawannya, termasuk para shahid ahli nuklir
Iran yang baru saja dibunuh oleh agen CIA dan Mosad. 

 

Description: Description: 13290838211475213765

Diantara Foto para Shahid atau pahlawan Iran

Description: Description: 1329085170945089270

 

Empat orang ahli Nuklir Iran yang diduga dibunuh oleh pihak CIA dan Mosad.

Presiden berbaur dengan rakyat

Jutaan rakyat yang turun ke jalan (walaupun masih saja ada media yang
mengatakan ribuan, padahal anda bisa bayangkan, jalan raya sepanjang
Universitas Tehran sampai Azadi Tower yang berjarak sekitar 15 Km itu penuh
sesak dengan manusia, belum di komplek Azadi Tower nya yang seluas 50,000 m²
yang sama sama penuh sesak). Di Azadi Tower inilah puncak acaranya, dimana
Bapak Presiden Ahmadinejad, dan Perdana Menteri Palestina Hamas ?Ismail
Haniyah? berorasi dengan lantang dan berapi api, suara mereka dan pekikan
takbir terdengar dengan jelas sampai Enghelab dimana saya berada, melalui
pengeras suara yang diletakkan di sudut sudut jalan. Mereka pun berjalan di
tengah tengah masyarakat Iran yang sudah berkumpul di halaman komplek Azadi
Tower, dan tak tampak pengamanan ketat, juga nuansa yang bersifat atau
berbau militer pada acara tersebut.

Shalat Berjamaah Dzuhur

Ketika waktu Shalat Dzuhur tiba, sekitar pukul 12 lebih sedikit, maka Azan
dikumandangkan, dan semua hening sejenak, kemudian dilanjutkan dengan shalat
berjamaah, maka sebagian dari peserta ?pawai? berwudhu menggunakan air
mineral yang dibagikan ketika acara, dan langsung melaksanakan shalat. Oh
iya, kebanyakan masyarakat Iran melaksanakan ibadah shalat di mana saja.
Anda jangan heran, kalau melewati taman atau tempat umum lain di Iran,
melihat orang yang sedang melaksanakan shalat.

 

Description: Description: 1329086014264563667

 

Shalat Berjamaah yang dilaksanakan di Jalan Raya

Orasi Presiden Ahmadinejad

Diantara orasinya Presiden Ahmadinejad menandaskan bahwa: Revolusi Islam
tidak pernah didirikan untuk membentuk sebuah imperium yang mendominasi
bangsa lainnya. Namun Revolusi Islam lahir demi merealisasikan cita-cita
Ilahi, nilai-nilai universal seperti tauhid, keadilan, ilmu, kecintaan dan
kebahagiaan bagi semua umat manusia. Dakwah pertama para Nabi Ilahi adalah
mengajak manusia kepada tauhid dan penghambaan, sebab semua yang indah,
nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan serta semua kebaikan dan keberkahan
didapat di bawah naungan tauhid dan penghambaan kepada Tuhan Yang Esa.
Presiden Iran juga menilai penghambaan dan kebebasan bak dua gambar dalam
satu koin dan mengatakan, ?Jika manusia belum sampai pada puncak penghambaan
kepada Tuhan, maka ia belum pernah mengalami kebebasan.? Tanpa adanya
keadilan maka hakikat manusia tidak akan berkembang dan tanpa itu kehidupan
sejahtera tidak akan pernah terealisasi,? (Sumber: IRIB Indonesia). 

Tidak lupa Presiden juga membahas tentang tidak akan menyerahnya Iran
terhadap keangkuhan dan kesombongan musuh musuhnya yang terus gencar mencari
cari kesalahan Iran. Iran juga akan terus mendukung perjuangan Palestina
dalam mempertahankan negaranya.

Bandingkan dengan Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang begitu
meriah dan tentunya memakan uang banyak, tanpa orasi yang ?greget? dari sang
Presiden. Semuanya serba formalitas.

Saya secara pribadi, datangnya 17 Agustus, yang paling berkesan adalah
ketika perlombaan perlombaan ramai diadakan, dan ketika saya begitu malas,
karena harus melaksanakan upacara kemerdekaan yang hanya ?lagi lagi?
formalitas saja.

 

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Yang "unik dan Langka" dari Peringatan Revolusi Islam Iran - gunawan prakoso