Kata2 paling bawah sendiri tambahan dari lek goen yaa..?? ________________________________ From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx on behalf of gunawan prakoso Sent: Sat 12/10/2011 10:35 PM To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Cc: gunawan.prakoso@xxxxxxxxx Subject: [breaktime-corner] Wih, Joko Wi Menantang Politisi Senayan Wih, Joko Wi Menantang Politisi Senayan "Menurut pengamatan stafnya, Joko Wi terkadang masih minta dibelikan nasi kucing oleh supirnya, seharga seribu atau lebih plus "asesorisnya" berupa tahu dan tempe bacem" Kamis, 8 Desember 2011 lalu Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud Md bersama Wali Kota Surakarta, Joko Widodo <http://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo> , menandatangani "Deklarasi Nasional Menuju Indonesia Bangkit, Birokrasi Bersih dan Melayani" di UI. Dalam deklarasi itu disebutkan sapta utama birokrasi bersih dan melayani. Tujuh sapta itu antara lain: (1) terapkan prinsip integritas dan akuntabilitas, (2) tolak bentuk salahgunakan wewenang pemerintahan; (3) transformasi administrasi negara, (4) berikan pelayanan prima kepada masyarakat sebagai perwujudan birokrasi. Mengapa Joko Wi yang diundang jauh-jauh dari Solo. Lagi pula jabatannya "hanya" setingkat Walikota. Mengapa bukan Presiden atau wakilnya, Ketua DPR, atau paling tidak setingkat Menteri atau Gubernur-lah. Apakah karena dia dianggap sebagai pejabat yang "layak" atau representatif menandatangani deklarasi menuju Indonesia bersih bersama Mahfud MD.? Entahlah, hanya panitia yang tahu. Gaya Hidup Walikota Solo Menurut catatan Kompas Jumat 9 Des, Joko Wi memang dikenal sebagai pejabat bersahaja dan merakyat. Hidupnya satu antara kata dengan perbuatan. Lihat saja Mobil Dinasnya tetap Toyota Camry 2002 peninggalan Walikota sebelumnya, kendati pernah enam kali mogok dia merasa tetap nyaman menggunakannya. Walikota yang tengah menjalani masa jabatan dua periode ini juga ternyata belum pernah sekalipun mengambil gajinya. Mobil pribadinya (keluarga) adalah Avanza dan Livina. Ini tentu cukup sederhana bagi seorang Walikota Solo, Kota yang sangat maju di Jateng. Penulis sendiri sudah belasan kali bertugas dan berkunjung ke Solo, jadi tahu persis kemajuan Kota ini. Luar biasa. Contoh lain, soal makan beliau juga sederhana. Paling tidak menurut pengamatan stafnya. Joko Wi terkadang masih minta dibelikan nasi kucing oleh supirnya, seharga seribu atau lebih plus "asesorisnya" berupa tahu dan tempe bacem. Sesehari dia lebih senang mengunjungi rakyatnya dan memperhatikan aspirasi mereka. Mengundang kelompok rakyat tertentu diskusi di kantornya, dsb. Nah, Jangan heran penduduk Solo sangat mencintai Pak Joko Wi, dan memilihnya kembali jadi walikota denga suara mayoritas. Tidak hanya warga Solo, banyak warga lain juga mengagumi sosok walikota ini. Gaya Hidup sebagian Politisi Senayan Sebaliknya, Belum lama media rame-rame menyoroti gaya hidup sebagian anggota DPR. Jadi buah bibir di masyarakar. Khususnya soal penggunaan Mobil mewah. Ternyata menurut penelitian Fitra, mobil yang dimiliki anggota DPR di luar daya beli gaji anggota Dewan yang terhormat. Koordinator Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Ucok Sky Khadafi dalam percakapan di Jakarta, Jumat (18/11/2011), menjelaskan, mustahil anggota DPR memiliki mobil mewah kalau Hanya mengandalkan gaji pokok. Menurut Ucok FITRA, Lihat saja Mobil mewah yang beredar di DPR terpantau merk Bentley, Lexus RX 270, Hummer HR, Mercedes Benz, Toyota Alphard Velfire, Jeep Wrangler, dan Toyota Harrier. Mobil mewah Bentley, harganya 7 M. (Ill. Google) Gaya hidup anggota DPR tidak bisa menjadi teladan bagi rakyat pemilih mereka yang sebagian besar hidup miskin dan sederhana, demikian Ketua Fitra <http://nasional.kompas.com/read/2011/11/18/15013179/Mobil.Mewah.Anggota.DPR.Ternyata.di.Luar.Daya.Beli> Hal yang sama ditegaskan sebastian salang pengamat Parlemen. "Gaya hidup para elite politik itu diperhatikan masyarakat. Jika mereka terbiasa hidup mewah maka masyarakat bisa tergoda mencontoh gaya hidup <http://www.detiknews.com/read/2011/11/14/170531/1767184/10/beri-teladan-ke-masyarakat-gaya-hidup-anggota-dpr-perlu-diatur> mereka" Baginya Perlu adanya aturan yang mengatur gaya hidup anggota DPR agar tidak terjadi kesenjangan antar anggota DPR yang berasal dari latar belakang berbeda. Disamping itu, dengan melihat mobil anggota DPR yang sederhana, maka masyarakat mendapat teladan untuk hidup lebih sederhana alias tidak hedon. Penutup Ahh, gaya hidup Joko Wi benar-benar "menantang" sebagian Politisi kita Senayan. Andai saja pejabat dan politisi kita meniru gaya hidupnya Pak Djoko Wi, Enak rasanya melihat pejabat, dan rakyat kecil tidak segan mendekat. Nah, jangan Ada yang marah ya jika pihak penyelenggara "Deklarasi Nasional Menuju Indonesia Bangkit, Birokrasi Bersih dan Melayani" mengundang Djoko Widodo yang jauh-jauh dari Solo dan "hanya" setingkat Walikota. Hidup Djoko Wi dan Wong Solo, Merdeka !!!