[breaktime-corner] Re: Wih, Joko Wi Menantang Politisi Senayan

  • From: "Desi Dian Kautsar" <desi.dian@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sun, 11 Dec 2011 08:09:28 +0800

Kata2 paling bawah sendiri tambahan dari lek goen yaa..??

________________________________

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx on behalf of gunawan prakoso
Sent: Sat 12/10/2011 10:35 PM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Cc: gunawan.prakoso@xxxxxxxxx
Subject: [breaktime-corner] Wih, Joko Wi Menantang Politisi Senayan



 

 


Wih, Joko Wi Menantang Politisi Senayan


 

 

 

"Menurut pengamatan stafnya, Joko Wi terkadang masih minta dibelikan nasi 
kucing oleh supirnya, seharga seribu atau lebih plus "asesorisnya" berupa tahu 
dan tempe bacem"

Kamis, 8 Desember 2011 lalu Ketua  Mahkamah Konstitusi, Mahfud Md bersama Wali 
Kota Surakarta, Joko Widodo <http://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo> , 
menandatangani "Deklarasi Nasional Menuju Indonesia Bangkit, Birokrasi Bersih 
dan Melayani" di UI. Dalam  deklarasi itu disebutkan sapta utama birokrasi 
bersih dan melayani.

Tujuh sapta itu antara lain: (1) terapkan prinsip integritas dan akuntabilitas, 
(2)  tolak bentuk salahgunakan wewenang pemerintahan; (3)  transformasi 
administrasi negara,  (4) berikan pelayanan prima kepada masyarakat sebagai 
perwujudan birokrasi. 

Mengapa Joko Wi yang diundang jauh-jauh dari Solo. Lagi pula jabatannya "hanya" 
setingkat Walikota. Mengapa bukan Presiden atau wakilnya, Ketua DPR, atau 
paling tidak setingkat Menteri atau Gubernur-lah. Apakah karena dia dianggap 
sebagai pejabat yang "layak" atau representatif  menandatangani deklarasi 
menuju Indonesia bersih bersama Mahfud MD.? Entahlah, hanya panitia yang tahu.

Gaya Hidup Walikota Solo

Menurut catatan Kompas Jumat 9 Des, Joko Wi memang dikenal sebagai pejabat 
bersahaja dan merakyat. Hidupnya satu antara kata dengan perbuatan. Lihat saja 
Mobil Dinasnya tetap Toyota Camry 2002 peninggalan Walikota sebelumnya, kendati 
pernah enam kali mogok dia merasa tetap nyaman menggunakannya. Walikota yang 
tengah menjalani masa jabatan dua periode ini juga ternyata belum pernah 
sekalipun mengambil gajinya.

Mobil pribadinya (keluarga) adalah Avanza dan Livina. Ini tentu cukup sederhana 
bagi seorang Walikota Solo, Kota yang sangat maju di Jateng. Penulis sendiri 
sudah belasan kali bertugas dan berkunjung ke Solo, jadi tahu persis kemajuan 
Kota ini. Luar biasa. Contoh lain, soal makan beliau juga sederhana. Paling 
tidak menurut pengamatan stafnya. Joko Wi terkadang masih minta dibelikan nasi 
kucing oleh supirnya, seharga seribu atau lebih plus "asesorisnya" berupa tahu 
dan tempe bacem.

Sesehari dia lebih senang mengunjungi rakyatnya dan memperhatikan aspirasi 
mereka. Mengundang kelompok rakyat tertentu diskusi di kantornya, dsb. Nah, 
Jangan heran penduduk Solo sangat mencintai Pak Joko Wi, dan memilihnya kembali 
jadi walikota denga suara mayoritas. Tidak hanya warga Solo, banyak warga lain 
juga mengagumi sosok walikota ini.

Gaya Hidup sebagian Politisi Senayan

Sebaliknya, Belum lama media rame-rame menyoroti gaya hidup sebagian anggota 
DPR. Jadi buah bibir di masyarakar. Khususnya soal penggunaan Mobil mewah. 
Ternyata menurut penelitian Fitra, mobil yang dimiliki anggota DPR di luar daya 
beli gaji anggota Dewan yang terhormat.

Koordinator Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Ucok Sky 
Khadafi dalam percakapan di Jakarta, Jumat (18/11/2011), menjelaskan, mustahil 
anggota DPR memiliki mobil mewah kalau Hanya mengandalkan gaji pokok. Menurut 
Ucok FITRA, Lihat saja Mobil mewah yang beredar di DPR terpantau merk Bentley, 
Lexus RX 270, Hummer HR, Mercedes Benz, Toyota Alphard Velfire, Jeep Wrangler, 
dan Toyota Harrier.

 

Mobil mewah Bentley, harganya 7 M. (Ill. Google)

Gaya hidup anggota DPR tidak bisa menjadi teladan bagi rakyat pemilih mereka 
yang sebagian besar hidup miskin dan sederhana, demikian Ketua Fitra 
<http://nasional.kompas.com/read/2011/11/18/15013179/Mobil.Mewah.Anggota.DPR.Ternyata.di.Luar.Daya.Beli>
 

Hal yang sama ditegaskan  sebastian salang pengamat Parlemen. "Gaya hidup para 
elite politik itu diperhatikan masyarakat. Jika mereka terbiasa hidup mewah 
maka masyarakat bisa tergoda mencontoh gaya hidup 
<http://www.detiknews.com/read/2011/11/14/170531/1767184/10/beri-teladan-ke-masyarakat-gaya-hidup-anggota-dpr-perlu-diatur>
 mereka"

Baginya Perlu adanya aturan yang mengatur gaya hidup anggota DPR agar tidak 
terjadi kesenjangan antar anggota DPR yang berasal dari latar belakang berbeda. 
Disamping itu, dengan melihat mobil anggota DPR yang sederhana, maka masyarakat 
mendapat teladan untuk hidup lebih sederhana alias tidak hedon.

Penutup

Ahh, gaya hidup Joko Wi benar-benar "menantang" sebagian Politisi kita Senayan. 
Andai saja pejabat dan politisi kita meniru gaya hidupnya Pak Djoko Wi, Enak 
rasanya melihat pejabat, dan rakyat kecil  tidak segan mendekat.

Nah, jangan Ada yang marah ya jika pihak penyelenggara "Deklarasi Nasional 
Menuju Indonesia Bangkit, Birokrasi Bersih dan Melayani" mengundang Djoko 
Widodo yang jauh-jauh dari Solo dan "hanya" setingkat Walikota.

Hidup Djoko Wi dan Wong Solo, Merdeka !!!

 

Other related posts: