[breaktime-corner] Update UMK - Suami Saya Bukan Provokator (Kasihan Kawan)

  • From: "Sami'udin" <samiudin@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sun, 27 Nov 2011 18:41:08 +0800

Suami Saya Bukan Provokator 

Sabtu, 26-11-2011 | 14:56 WIB

 

Asmayeni saat mendatangi Satreskrim Polresta Barelang menanyakan nasib
suaminya. (Foto: Hendra)

  

BATAM, batamtoday - Asmayeni Susanti, warga Batam Centre mendatangi
Polresta Barelang untuk mengetahui nasib suaminya, Dedi Eka Putra yang
ditahan pihak kepolisian karena diduga sebagai penyusup dan melakukan
provokasi terhadap buruh di PT Sincom Panasonic, Sabtu (26/11/2011).

Asmayeni datang dengan didampingi oleh manajemen dari PT Sincom
Panasonic untuk menjelaskan kepada pihak kepolisian bahwa tidak benar
tuduhan yang ditujukan pada suaminya tersebut. Dia tidak yakin kalau
sang suami ikut serta dalam demonstasi apalagi sebagai seorang
provokator.

"Saya tidak yakin dia (suami, red) ikut dalam provokasi terhadap buruh
di PT Sincom, suami saya bukan provokator" ujar Asmayeni kepada
batamtoday di Satreskrim Polresta Barelang.

Dia menambahkan, pada saat itu Dedi hendak menjemput dirinya di kawasan
industri Citra Buana Batam Centre, namun terjebak macet karena
pemblokiran jalan di depan PT Sincom Panasonic. Takut menjadi korban
dalam kemacetan itu, Dedi lantas memarkirkan sepeda motornya di parkiran
PT Sincom Panasonic.

Bukannya aman dari kemacetan dalam pemblokiran jalan tersebut, Dedi
malah ditangkap aparat kepolisian karena diduga karena melakukan
penyusupan dan provokasi terhadap para pekerja untuk ikut dalam
demonstrasi menuntut kenaikan UMK Batam.

"Saya baru mengetahui kalau suami saya ditahan pukul 2 siang kemarin
dari pihak kepolisian, sebelumnya HP-nya tidak diangkat karena ditahan
polisi," terangnya.

Namun nasib Dedi dan 24 demonstran lainnya ini masih ditentukan dari
hasil pemeriksaan terakhir hari ini, jika tidak bukti bersalah maka akan
segera dipulangkan kembali ke kediaman masing-masing.

"Kami disuruh kembali lagi nanti sore, sebab masih ada pemeriksaan
kembali. Jika tidak terbukti bersalah sore ini pihak kepolisian berjanji
akan memulangkan suami saya," pungkasnya.

(Hendra Zaimi/Dodo)

 

 

________________________________

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx
[mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of Sami'udin
Sent: Sunday, November 27, 2011 5:38 PM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Subject: [breaktime-corner] Update UMK - Demokrat Minta Dahlan Penuhi
Tuntutan Buruh di Batam 

 

Demokrat Minta Dahlan Penuhi Tuntutan Buruh di Batam 

Minggu, 27-11-2011 | 13:57 WIB

 

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustopa yang juga Anggota Komisi
III DPR yang membidangi Hukum dan HAM

  

KARAWANG, batamtoday - DPP Partai Demokrat meminta Walikota Ahmad Dahlan
segera memenuhi tuntutan buruh yang meminta penetapan besaran UMK tahun
2012 sebesar Rp1.760.000,- dan upah sektoral sebesar Rp1.848.000,-.
Sebab, Batam memiliki kekhususan sebagai kawasan perdagangan bebas dan
pelabuhan bebas, serta merupakan garda terdepan investasi Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat San Mustopa
kepada batamtoday di Karawang, Jawa Barat kemarin. "Batam kan sebagai
kawasan terdepan Indonesia dalam investasi, emang sesogyanya ada
perlakuan khusus soal UMR. Jika selama ini masih sangat kecil, sudah
sepatutnya ada peningkatan," kata Saan.

Saan menilai, Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan
bebas seharusnya juga membawa peningkatan kesejahteraan buruh di sana,
bukan sebaliknya. Demokrat, lanjutnya, tidak ingin UMR yang ditetapkan
terjadi ketimpangan antara satu daerah dengan daerah lainnya, apabila
daerah tersebut sebagai kawasan investasi.

"Kita berharap bagaimana bagaimana semua pihak bisa mematuhi
undang-undang, UMR harus dilaksanakan jangan sampai terjadi ketimpangan
antara satu daerah dengan daerah lainnya, apalagi daerah tersebut
sebagai kawasan investasi," katanya.

Saan menegaskan, Walikota Batam dan pengusaha di sana harus menjembatani
tuntutan buruh, dan dicarikan alternatif penyelesaiannnya agar tidak
terjadi tindakan anarkis lanjutan. Ia yakin Dahlan selaku Walikota Batam
akan memenuhi aspirasi buruh yang menjadi tuntutan mereka. "Walikota
Batam harus memenuhi tuntutan buruh soal UMR. Kita yakin Walikota Batam
bisa menyelesaikan," katannya.

Demokrat, katanya, juga menyesalkan tindakan Dahlan yang lebih
memprioritaskan menghadiri Muscab DPC Demokrat Tanjungpinang, ketimbang
memilih menerima buruh. Tindakan Dahlan itu, bisa menimbulkan citra
negatif bagi partai, karena Demokrat bisa dianggap tidak peka terhadap
persoalan-persoalan masyarakat.

Sementara terkait tindakan represif aparat Polda Kepri dan Polresta
Balerang dalam mengamankan aksi unjuk rasa buruh di Batam beberapa
waktu, kata Saan, akan mempertanyakan hal itu ke Kapolri Jenderal Pol
Timur Pradopo saat Rapat Kerja dengan Komisi III DPR yang membidangi
hukum mendatang.

"Polisi punya standar baku pengamanan, tapi yang paling penting
bagaimana mencegah tidakan anarkis, dan polisi yang melakukan reprsesif
harus diusut. Saat Rapat Kerja dengan Kapolri akan kita tanyakan," kata
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini.

(Surya)

 

GIF image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Update UMK - Suami Saya Bukan Provokator (Kasihan Kawan) - Sami'udin