Untuk Angelina Sondakh, Sang Tersangka Description: Description: 1328261470726622952 Angelina Sondakh (Foto: Kompas.com/Lucky Pransisca) Akhirnya, seorang Angelina Sondakh menyandang status tersangka. Namamu yang santer disebut-sebut terlibat kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, benar-benar ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Jumat (3/2/2012), Angie oh Angie, begitu ruwet nian nasibmu. Belum kering air matamu menetes saat kerpergian almarhum suami, Adjie Massaid, kini kau harus menghadapi ancaman jeruji besi. Entah bagaimana engkau harus menjelaskan situasi ini pada anak laki-lakimu apabila memang engkau benar-benar terbukti bersalah. Lamunanku melompat jauh ke tahun 2004 silam, saat aku terpaku di sebuah TPS di salah satu daerah di Jawa Tengah. Dari deretan nama-nama calon legislatif yang siap dipilih, aku nyaris tak mengenal wajah dan nama-nama itu, kecuali satu, nama dan wajah ayu Angelina Sondakh. Semula aku hendak pulang dengan tanpa memilih siapapun alias golput. Namun, tiba-tiba wajahmu yang sudah terbukti memukau juri Puteri Indonesia 2001, seolah menghipnotisku untuk menggerakkan tanganku untuk memilihmu sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009. Saat nama Angelina Sondakh resmi lolos ke Senayan, perasaanku jadi mendua, pertama ada kebanggaan bahwa kamu mewakili aku dan mayoritas pemilih di daerah kami di parlemen. Kedua, sebaliknya, aku jadi cemas bahwa kemenanganmu saat itu hanyalah karena banyak pria-pria mata keranjang yang tergoda untuk memilihmu tanpa memikirkan kapasitas kamu, mampu atau tidak. Bahwa di periode 2009-2014 kamu terpilih lagi di Dapil yang sama, nyatanya aku tidak lagi menjadi salah satu pemilihmu. Tapi tentu aku sempat terkejut saat namamu mulai dikaitkan dengan kasus korupsi yang menghebohkan negeri ini. Aku tidak tahu bagaimana perasaan para pemilihmu kini. Apakah mereka marah, kecewa atau tidak peduli? Kasus ini juga kian menguatkanku bahwa sangat sulit percaya pada label wakil rakyat dan para penguasa negeri. Sebelum mereka terjun ke politik atau kekuasaan, sosok mereka bolehlah meyakinkan dan menumbuhkan optimisme akan membawa perubahan yang positif. Nyatanya sistem mengubah mereka menjadi seorang yang tidak amanah atau malah mereka justru menemukan habitatnya di kumpulan mafia yang haus uang dan kekuasaan. Angie oh Angie, pasti dirimu kini dilanda badai perasaan yang, meminjam istilah beken saat ini: "Galau" luar biasa. Sudahlah Angie, jika kamu bersalah akui saja. Jika itu menyangkut banyak orang di sekeliling kamu, jujurlah dan buka semua kebobrokan mereka.