[breaktime-corner] Re: Sisi Lain Benua Biru

  • From: "Adhi ikhwan Noviyanto" <adhi.ikhwan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 16 Jan 2012 13:52:39 +0800

Ada tamu jauh.........

Silahkan mang

 

 

________________________________

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx
[mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of
van.usetea@xxxxxxxxx
Sent: Monday, January 16, 2012 11:56 AM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Subject: [breaktime-corner] Re: Sisi Lain Benua Biru

 

Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

________________________________

From: "gunawan prakoso" <gunawan.prakoso@xxxxxxxxx> 

Sender: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx 

Date: Sat, 14 Jan 2012 23:38:40 +0700

To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>

ReplyTo: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx 

Cc: <gunawan.prakoso@xxxxxxxxx>

Subject: [breaktime-corner] Sisi Lain Benua Biru

 

 

 


Sisi Lain Benua Biru


 

Im a traveller, not a tourist. I prefer a backpack to a suitcase :). Ga
sanggup juga jadi turis. Tidur di hotel bintang 5, ikut tur keliling
kota , makan di restoran mahal lengkap dari appetizer-main corse-sampe
desert, dsb dsb, maklum mahasiswa hehehe2. Hidup sehari2  bergantung
sama beasiswa.  Jadi ya, saya lebih prefer naik kereta kelas ekonomi
kelas 2, bisa hemat sampai 60 persen. Tapi ya itu, walaupun kelas
ekonomi tapi kalau di Indo dah kayak kelas eksekutif sih hehehe2. Saya
juga lebih prefer beli tiket harian dalam kota yang harganya berkisar
antara 4-6 euro saja, daripada ikut tour bus keliling kota yang harganya
minimal 18 euro sehari. Kota-kota di Eropa umumnya menyediakan tiket
harian 24 jam yang bisa dipakai untuk naik apa saja; bus, tram atau
metro (subway). Kecuali di Venice-Italia, kendaraan umumnya cuma satu:
waterbus :)

Well, dan perjalanan pun dimulai, 4 hari setelah ujian tanggal 23
Desember. Tujuan pertama adalah Budapest-Hungary. Penerbangan selama 2,5
jam dari Eindhoven, dan yah, diatas pesawat saya sadar kenapa maskapai2
Indonesia susah nembus rute Eropa. Its so hard. Diatas awan ada awan.
Jadi pesawat bener2 harus terbang tinggi supaya ga terganggu awan salju
yang bentuknya kayak selimut beludru. Cantik banget :). Pantesan
matahari jarang keliatan, wong nembus ke bumi nya susah hehehe2.

 

Langit di eropa tengah (Dok.Pribadi)

Okay, sampai di Budapest sempat terdiam sebentar di bandara, alphabetnya
aneh , ga eye friendly. Ga ada bahasa Inggris ! Finally ke information
centre dan yah, melakukan ritual ala traveller: minta peta dan beli
tiket harian. Plus nanya kalau transportasi utama disini apa. Berhubung
janjian sama temen di satu tempat, saya harus kesana dulu sebelum ke
penginapan. Ga ada transport langsung, harus naik bis nomor sekian dulu,
stop di pemberhentian kobayazh apa lah namanya, trus ganti metro
(subway) jurusan nepliget apa gt hehehe2. Okay, ga boleh salah, ga boleh
khilaf. Coz nobody speaks English :). Dan yaah, ketika melihat bus dan
metro disini, Oh My God...jauh dari perkiraan. Kalau kata orang Jambi,
"Odong-odong bangeet". Jadul parah pisan, kayak kaleng gitu.
Tapiiiii...tepat waktu, dan lengkap! Luar Biasa. Petunjuk arahnya
digital, plus menit2 kedatangan, etc. Saluut. Ternyata bisa ya, biarpun
jelek parah tapi ada dan tepat waktu.  Ga mesti mewah, yang penting
tersedia. Indonesia Insya Alloh bisa bikin seperti ini, yang penting ada
kemauan. Bus2 di indo jauh lebih baik, Mayasari bakti dsb. Kereta nya
juga, ada busway pula. Cuman yaah, susah ngomongnya hehehe2. Dibilang ga
punya duit sama aja, disini juga :).

 

Subway di Budapest (Dok.Pribadi)

 

Jangan bandingkan dengan tram di Barcelona (Dok.Pribadi)

Disisi lain eksotisme kotanya luar biasa. Gemerlap diwaktu malam.
Cantik, dan anggun. Bener2 surga bagi pelancong.  Hal yang sama saya
temui di Bratislava, ibukotanya Slovakia, salah satu negara sosialis
yang dulu menjadi bagian negara Cekoslovakia. Bedanya Bratislava ga
segemerlap Budapest. Mungkin karena disini taraf ekonomi nya lebih
rendah. Masih ditemui sisa-sisa bangunan ex komunis dan makam tentara
Soviet. Dari apa yang aku lihat bisa kebayang gimana suram nya masa tsb.
Saat semua orang harus sama dan sejajar secara social. So far, aku suka
Bratislava, misterius city. Walaupun ga glamour dan wah. Satu lagi,
ummh, cewe nya cantik-cantik. Kayak model semua. Tipikal eropa timur gt
hehehe2. Hidung lancip, wajah datar, mata tajam..beugh :)

 

Budapest malam hari (Dok.Pribadi)

 

Makam tentara Soviet di Bratislava (Dok.Pribadi)

Dari Bratislava saya pun terbang ke Milan. Perjalanan sekitar 2 jam.
Malam tahun baru dihabiskan di Milan. Okay, my first expectation of
Milan is that, sebelas dua belas dengan Paris. Piazza del Duomo (kalau
di pelajaran Urban Social Studies dinobatkan sebagai public square no 1
di dunia) menjadi tujuanku di malam tahun baru. Duomo sendiri artinya
cathedral. Jadi di tiap-tiap kota di Italy hampir bisa ditemukan Duomo.
Duomo itu katedral paling besar. Sedikit dibawah Duomo namanya
Basillica, dan paling kecil adalah Capel. Piazza Del Duomo waktu siang
udah rame banget, udah ada panggung besar untuk artis2 tampil di malam
tahun baru. Tapi sebelum kesana saya ke Stadion San Siro dulu, markas
nya Inter Milan. Lumayan jauh, sekali ganti subway trus disambung naik
bis. Tapi murah, karena saya megang tiket satu hari hehehe2. Tempel di
mesin, udah naik J. Subway nya keren, busnya juga keren,San Siro nya
juga kereen, tapi Masya Alloh..bau pesiiing dibelakangnya L. Buseet dah,
macam stadion Persijam aja di Jambi..Bangunan2 disekitar nya penuh
gravity..Ultra apa lah, Inter Monkey lah, segala macam segala macam. Ni
yang nulis pasti bonek2 AC Milan..huh :p.

 

San Siro Stadium (Dok.Pribadi)

 

Gravity? (Dok.Pribadi)

Tak lama di San Siro, saya balik ke Piazza Del Duomo. Waktu masih
menunjukkan jam 6 sore. Saya liat banyak orang masuk ke Duomo. Naah,
sebelum masuk ke Duomo saya ga tahu tuh Duomo tu apa, kirain museum,
pengen naik ke puncak karena kayaknya seru gt kalau bisa liat Milan dari
atas Duomo :).  Ternyata, orang2 berbondong2 masuk ke dalam karena di
dalam sedang ada misa tahun baru (saya seorang muslim)  hehehehe2. Ya
udah, sudah terlanjur masuk dan duduk di bangku khusus turis, bukan
jemaat :). Seneng sih, kayak di tipi-tipi. Paduan suara nya keren,
suaranya bagus . Dan isi didalam Duomo ternyata bener2 luar biasa. Sama
kayak bangunan2 Eropa lainnya di Italia, penuh cita rasa tinggi, nilai
seni yang ..i don't know how to describe. I really adore it so much. Ga
kebayang gimana orang jaman dulu bisa bikin ukiran sedetail ini,
secantik ini, dst dst. Amazing.  Kelar misa tahun baru aku keluar,
langsung ke depan panggung, acara baru dimulai. Itu sekitar jam 8 malam.
Baru sejam berlalu dan 4 penyanyi tampil, keadaan mulai rusuh. Anak2
muda yang awalnya jejingkrakan, mulai ngidupin kembang api. Habis tu
mercon. Mending kalo mercon asap, ni mercon yang suaranya macam
bom..masya Alloh. Habis tu mecah2in botol bir. Rusuuuh banget, anarkis,
dan gahar. Polisi awalnya bertindak, nangkapin anak2 muda itu, tapi cuma
bentar,ga sanggup lagi kayaknya, dah ga bisa handle lagi..Jadi kontras
banget, habis didalam Duomo syahdu senyap, di sayap kiri pusat
perbelanjaan yang high class banget, gemerlap dengan deretan Prada, Luis
Vutton, Gucci, dsb, eh dipelataran utamanya heboh rusuh ga jelas.
Ditambah lagi ada yang hampir berantem gara2 cemburu ceweknya ditowel
cowo tak bertanggung jawab hahahaha2. Parah banget emang orang sini yah.
Cuma ya memang, yang cewe cantik2 yang cowo ganteng2. Modis gila. Bahkan
nenek2 pun pake jaket berkelas nenteng tas bermerk. Ga sempat merhatiin
sih, pake higheel juga ato stiletto wkwkwkw2. Bener2 luar biasa :)

 

Piazza Del Duomo Milan tampak luar

 

Piazza Del Duomo tampak dalam (saat misa tahun baru)

Dari Milan perjalanan dilanjutkan  ke Venice, the City of Love. Bener2
kota romantis, cantik banget. Tapi ya itu, stress,  kiri kanan depan
belakang orang ciuman semua :(. Envy, Gw ama siapa dong? :( . No
complaint with this place, begitupun Firenze, the oldest city, yang
berdiri sebelum Italy. Penuh bangunan dan patung2 dengan cita rasa
tinggi . Yang parah disini adalah:  kereta nya. Tren Italia itu bener2
parah abis. Jadwal di papan elektronik depan sama di dalam bisa beda! Di
depan katanya kereta tujuan x ada di Line 10, pas didalam ada di Line
16! Jauh gila. Stress emang..harus banyak olahraga jalan plus lari2 di
dalam stasiun. Belum lagi resiko delay. Dari Venice ke Firenze saya
ganti kereta 2 kali. Jadi di Tiket tertulis: Venice-Bologna; trus
Bologna-Prato; baru Prato-Firenze. Lengkap dengan menit-menit departure
dan arrival nya. Jadi, kurang lebih sekitar 15 menit setelah sampai di
satu tujuan, kita ganti ke kereta yang lain lagi. Ternyata, pas dari
Venice ke Bologna, kereta nya molor, telat sampe 10 menit. Pas sampe di
stasiun Bologna, kejadian deh tuh, beda antara tulisan di papan depan
sama papan dalam. Yang terjadi kemudian adalah seperti di film2: lari2an
dari satu line ke line lain, dengan backpack plus tentengan, dan kita
telat 1 menit..kereta nya sudah jalan. Bener2 masih didepan mata tuh
kereta, tapi dah jalan. Hiks...tas jatuh kelantai dan lemes . Tapi
Alhamdulillah, sejam berikutnya ada kereta yang lain sih..tetep
Alhamdulllah juga hehehehehe2. Konsekuensi nya ya kereta Prato-Firenze
juga molor sejam. Tapi bagusnya disini ya itu, tiap jam ada
keberangkatan ke satu tujuan. Dan waktunya walaupun ga precise-precise
banget, bisa diperhitungkan lah :)

 

Venice senja hari (Dok.Pribadi)

Well, last destination di Italy adalah Roma dan Vatican. Untuk Vatican,
sama, I have no complaint, kota kecil yang luar biasa. Isi dalam
katedral-nya Paus juga wonderful. Pas jam 12 siang altar utamanya
bersinar karena cahaya matahari. Fyuuuh...ga tau ini dirancang dari
ratusan tahun yang lalu atau baru-baru saja, tapi tetap, amazing :)

 

Altar Vatican jam 12 siang (Dok.Pribadi)

Kalau Roma..yah, I don't know, mungkin sebelas dua belas sama Jakarta.
Untuk pertama kalinya aku liat ada orang tidur di bawah jembatan di
Eropa ya disini. Belum lagi busnya, rame penuh desak2an seperti bus2 di
Jakarta. Atau kayak di busway. Beberapa tempat juga ada yang kumuh. Dan
dari obrolan sama beberapa orang yg ditemui di perjalanan, yah, krisis
ekonomi memang berdampak sekali disini. Salutnya, mereka juga menyadari
kesalahan dan kelemahan diri sendiri, selain menyalahkan perdana menteri
tentunya hehehe2.  Roma kota tua sekaligus modern yang anggun. Masih
terlihat peninggalan kerajaan Romawi seperti Colosseum, Pantheon, dll. I
like this city, terutama saat siang :)

Untuk 2 kota di Spain, Barcelona dan Madrid..I have no negative things
at all kecuali "kendala bahasa'. Bukan apa-apa sih, cuma masa perjalanan
internasional ga bisa bahasa Inggris? Banyak turis yang datang kesini,
karena memang kotanya luar biasa cantik. Pas mau ke Madrid dari
Barcelona (sekitar 9 jam naik kereta) kita ditolak sama petugas gara2
datang kecepatan. Kereta jadwal jam 10 malam, kita datang jam setengah
9. Kenapa? Karena trauma ketinggalan kereta di Italia xixixix2. Petugas
nya bilang, "Hey, u come too early. See the ticket, it is 10 pm. Pliz
wait in the waiting room and come back again 15 minutes before
departure". Kita bengong, trus ngakak bareng hahahahah2. Ada-ada aja.
Kecepetan salah, lambat apalagi :)

 

Pantai Barcelona (Dok.Pribadi)

Yaah, inilah sisi lain Eropa, si benua biru, dari sudut pandang seorang
traveller sekaligus backpacker :). Kembali ke rutinitas mahasiswa, yang
padat, dan mulai persiapan penyusunan tesis. Giat belajar, dan menabung
for the next destination :)

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts: