[breaktime-corner] Re: Sejarah Pempek!

  • From: "Adhi ikhwan Noviyanto" <adhi.ikhwan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sat, 4 Feb 2012 12:27:08 +0800

emPek-empek Citra Palembang 


Rasanya, enak gitu lohh... !


 

 

________________________________

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx
[mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of gunawan prakoso
Sent: Friday, February 03, 2012 09:09 PM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Cc: gunawan.prakoso@xxxxxxxxx
Subject: [breaktime-corner] Sejarah Pempek!

 


Pek-empek Palembang Rasanya, enak gitu lohh  :-)


----------------------------------


Sejarah Pempek!


 

 

 

 

Pempek adalah kuliner khas Palembang dan salah satu kuliner yang populer
di Indonesia. Kurang pas jika jalan-jalan ke Palembang tidak makan
pempek. Pempek merupakan penganan yang berbahan dasar tepung sagu yang
diolah dan dicampur menggunakan ikan giling. Biasanya ikan sungai karena
di Palembang dan sekitarnya mudah didapatkan ikan sungai macam ikan
gabus dan ikan seluang. Namun awalnya campuran untuk pempek merupakan
ikan belida, namun karena populasi ikan belida mulai terbatas dan
harganya mahal maka jenis ikan untuk pembuatan pempek mulai
diinovasikan, seperti ikan tenggiri, ikan gabus, dan ikan seluang yang
harganya terjangkau, mudah didapatkan, dan yang pasti tidak mengurangi
citra rasa pempek.

Namun tahukah anda sejarah pempek?

Pempek berasal dari nama seorang pria keturunan Tionghoa yang biasa
dipanggil Apek yang saat itu pada tahun 1617 berusia 65 tahun. Saat itu
Kesultanan Palembang Darussalam masih dipimpin oleh Sultan Mahmud
Badaruddin II yang kini namanya menjadi nama bandara internasional di
Kora Palembang. Apek yang tinggal di pinggir Sungai Musi berpikir
bagaimana cara memanfaatkan potensi ikan yang begitu melimpah di Sungai
Musi karena banyak sekali ikan yang akhirnya menjadi mubazir aliasa
membusuk setelah ditangkapi. Biasanya hasil tangkapan ikan hanya
digoreng ataupun digulai.

Hingga suatu hari akhirnya Apek memanfaatkan ikan yang melimpah di dekat
rumahnya untuk dijadikan sebuah makanan dengan cara dicampur dengan
tepung terigu dan digoreng. Sebelumnya penganan buatan Apek belumlah ada
namanya, namun lambat laun karena Apek menjual keliling makanan
buatannya dan ketika warga memanggil namanya untuk membeli dagangannya
terdengar hanya ujung namanya, yaitu "peek..peek" akhirnya penganan
buatan Apek populer dengan nama pempek yang merupakan hasil plesetan
nama sang pembuat pempek pertama kali.

Ini hanyalah cerita rakyat yang beredar di Palembang dan sekitar. Yang
membuat pempek bisa dikaitkan erat dengan bangsa China karena adanya
kemiripan pempek dengan penganan khas China macam bakso ikan, kekian,
dan ngohyang.

Pempek biasanya disajikan dengan kuah yang biasa disebut orang Palembang
dan sekitar dengan nama "Cuko". Namun ada juga warga daerah lain yang
menyebut dengan nama "kuah pempek" maupun "saos pempek". Cara memakan
pempek yaitu dengan cara mencelupkan pempek kedalam cuko, kemudian baru
dimakan. Biasanya cuko dihirup/diminum, sehingga terkadang orang lebih
banyak menghirup cuko dari makan pempeknya.

Biasanya masyarakat Palembang dan sekita menjadikan pempek sebagai
makanan ringan di sore hari ketika bersantai. Namun banyak juga yang
menjadikan pempek sebagai makanan untuk sarapan dan biasanya dilengkapi
dengan minuman hangat. Untuk yang belum terbiasa dianjurkan jangan
mencoba makan pempek dan cuko ketika pagi hari, apalagi ketika perut
belum terisi makanan berat macam roti atau nasi karena dapat menyebabkan
sakit perut.

Hingga kini pempek terdiri berbagai macam jenis, mulai dari pempek kapal
selam, pempek lenjer, pempek adaan, pempek bawang, pempek kulit, dll.

Cuko dak becuko hargonyo tetap tenga duo.

Sudahkah anda menghirup cuko hari ini? Yuk mari ke Sumatera Selatan :)

 

 

JPEG image

Other related posts: