Pelajaran dari Kejadian Bus Karunia Bakti Description: Description: http://i.okezone.com/content/2012/02/11/340/573819/kQeb8UhemA.jpg Geger di awal tahun. Itulah gambaran nyata Indonesia membuka tahun 2012. Baru sebulan lalu kecelakaan maut terjadi di Tugu Tani , hari jumat kemarin bangsa kita kemudian diuji dengan kecelakaan yang tidak kalah naas nya. 14 korban tewas di sebuah kecelakaan beruntun di Garut Jawa Barat. Rentang masa antara kecelakaan pertama dan kedua yang saya sebut diatas bukan adem ayem saja. tercatat dua kali kecelakaan nyaris memakan korban jiwa terjadi di Makassar. Dua kejadian dengan kronologis yang nggak jauh beda. satunya anak anak dibawah umur yang bawa mobil orang tuanya dan satunya lagi tukang becak yang konon membawa mobil temannya. Mencoba memahami kejadian tragis yang menyelimut duka di awal tahun 2012 saya melihat fenomena ini dengan perspektif Materialisme Marx dengan pemahaman saya yang ala kadarnya Basic Structure Marx meyakini bahwa semua pemahaman yang melandasi perilaku manusia itu disebabkan oleh basic strukrur dalam hal ini adalah produktivitas kerja atau dimensi ekonomi. Hari ini sudah menjadi rahasia umum kalau kondisi ekonomi bangsa kita secara empiris memang menunjukkan tanda tanda memprihatinkan. Pendapatan rendah dan gap yang begitu besar antara si kaya dan si miskin secara langsung mengintimidasi pola-pola kehidupan masyarakat untuk fokus ke pengejaran materi belaka. Tingkat pendidikan yang rendah senantiasa mengakibatkan produktivitas yang rendah, kemajuan informasi media serta arus globalisasi yang terjadi begitu cepat kurang dapat diimbangi dengan tingkat intelektual masyarakat Indonesia. Jadilah di tengah ketidak berdayaan masyarakat, masyarakat indonesia kemudian ditempatkan sebagai pasar produk produk kapital sukses melahirkan sifat serakah, opurtunis, mau menang sendiri, curang dll dalam meraih segala keinginannya Mengambil contoh misalnya kejadian Bus Kurnia Bakti kemarin sudah menjadi rahasia umum yang bahkan berulang kali di bahas di tayangan investigasi media televisi bahwa banyak kendaraan umum yang menggunakan perlatan bekas impor dari negara tetangga. Peralatan bekas rusak yang direkondisi tentu saja berharga murah dan itu yang lebih disenangi pengelola bus karena dengan harga murah maka modal kerja akan lebih murah dengan mengabaikan keselamatan umum. Belum lagi pungli merajalela mulai dari standarisasi kondisi kendaraan umum, uji emisi gas buang, penimbangan beban kendaraan di jembatan timbang dan lain sebagainya mengakibatkan pengawasan sistem transportasi menjadi buruk Disisi lain kondisi jalanan yang memang berlobang, keamanan sekitar jalan raya, lampu jalan dan berbagai variabel lain yang sejujurnya memang dikerja pas-pasan, demi ini sang pemenang tender akan menurunkan semua kualitas produknya agar keuntungan berlipat juga untuk membayar "jaminan" ke pejabat di atasnya. Dari hal-hal kecil lainnya, mudah saja seorang anak berusia 15 tahun membuat SIM di kantor polisi hanya cukup menyiapkan Rp. 200rb untuk Sim C dan 350rb untuk Sim A maka cukup 15 menit sim sudah ada di tangan, tanpa perlu lagi di uji kemampuan berkendara. semua itu dilakukan aparat tentu saja untuk memperoleh uang tambahan dalam memenuhi kebutuhannya yang memang tidak ada habisnya. Itulah bangsa kita hari ini. Kejadian seperti ini memang sifatnya hanya menunggu waktu jika memang dibiarkan. Buat para kepala keluarga dan Guru guru seIndonesia. Mari kita didik anak kita berbudi pekerti, bertanggung jawab dan mencintai bangsanya..