[breaktime-corner] Kartu Kredit, Perlu Ga Ya?

  • From: "gunawan prakoso" <gunawan.prakoso@xxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sun, 11 Dec 2011 13:37:28 +0700

 

 


Kartu Kredit, Perlu Ga Ya?


Description: Description: 13234514011260997683

 

Selamat pagi.selamat kepada bapak Wibawa yang mendapatkan kredit lunak tanpa
agunan dari kami.selamat siang pa..bapak mendapat prioritas kredit dari Bank
kami..selamat sore pa..kami dari Bank XXX memberikan
penawaran.bla..bla.bla.Itulah sepenggal cerita seorang teman yang setiap
hari harus sabar mendengarkan celoteh penawar pinjaman tanpa agunan..Kartu
Kredit..pinjaman lunak dan sebagainya dari berbagai Bank.dan saya buktikan
saat berbincang di waktu makan siang..teleponnya berdering dan suara bening
wanita telemarketing KK menawarkan bantuan keuangan...

Memang sahabat saya itu kini menjadi pengusaha sukses, dengan cash flow yang
bagus di rekeningnya maka selalu menjadi sasaran empuk para penawar kredit
dari berbagai Bank.kemudian dia bercerita bahwa dulu pada awal-awal usaha
mah boro-boro mendapatkan penawaran.dia berkeliling Jakarta membawa
sertifikat rumah orang-tuanya untuk mendapatkan kredit saja sangat
sulit..padahal Cuma 50 juta saja butuhnya.dalam kondisi terbelit masalah
keuangan dia mencari Bank yang mau meminjami uang untuk penambahan
modal..tapi penolakan yang selalu didapat.

"Ah klo sekarang buat apa cup..tiap bulan paling tidak rata-rata ya 50 Juta
keuntungan bersih gw sekarang ga butuh dana-dan kaya begituan..buat
apa..lagi ga ada niat buat ekspansi"

Saya sangat tahu dia..berangkat dari keluarga yang sederhana..harus
membiayai kuliah sendiri..walaupun Cuma 750rb per semester kuliah di IPB
Bogor, itu terasa kurang jika hanya mengandalkan kiriman orang tuanya, maka
dia usaha kecil-kecilan dengan berjualan elektronik kepada teman-teman di
asrama..hasilnya lumayan cukup untuk membayari kuliah dan bahkan mengirimi
orang tuanya di daerah.

Jalan hidupnya ternyata harus berwirausaha, disaat teman-teman seangkatan
mulai meniti karir menjadi pegawai Bank, Asuransi, PNS, Guru dan
lainnya..baru menjadi kacung-kacung berdasi.Dia sudah cukup mapan dengan
usahanya yang dirintis dari usahanya semenjak kuliah itu..Mobil, rumah dan
tanah sudah dimilikinya dengan membeli dari hasil keringatnya berusaha
semenjak kuliah itu..hanya dalam waktu 5 tahun setelah lulus dari
kuliah..mungkin itu yang saya sebut konsep keberuntungan..

Hmm..kembali ke tawaran kartu kredit..kadang penawar KK sangat
memaksa..dapat kita temui di Mal-mal, perkantoran dan tentunya lewat telepon
dan SMS yang kadang tidak tahu waktu itu..

Kembali kepada manfaatnya, tentunya banyak yang pro dan kontra dan kembali
kepada masing-masing individual dalam melihat manfaat dan
mudharatnya..Namun, melihat kasus-kasus banyaknya orang yang terjerembab
pada lilitan hutang tak berujung KK dan KTA, misalnya irjen Okta yang harus
menikmati bogem mentah kolektor..maka perlu berhati-hati saja dalam
menggunakannya

Dari sisi analisis mikrekonomi, analisis kurva indeferen dan garis anggaran
cukup menjabarkan bagaimana seorang individu membelanjakan uangnya secara
berlebih hingga diluar batas kemampuan keuangannya ..orang tua kita sudah
mengistilahkan.."besar pasak dari pada tiang"

Dengan kartu siap gesek untuk belanja apapun dimanapun..maka secara
psikologis. Seseorang akan merasa bahwa mereka memiliki sumberdaya/garis
anggaran yang masih cukup..padahal itu hasil utang..dan kurva indeferen
menjelaskan bahwa "kelimpahan akan menimbulkan sikap boros" karena
kemauannya dalam menukarkan sumberdaya yang berlimpah untuk mendapatkan
sumber daya yang dianggap dia butuhkan.

Nah..karena itulah banyak perencana keuangan yang menyarankan jika ingin
mengkontrol keuangan, maka isi uang cash secukupnya di kantong anda..bahkan
gunakan rekening tanpa ATM karena secara psikologis kita akan boros karena
merasa selalu berkelimpahan sumberdaya/anggaran...

Jadi masih mau pakai fasilitas KK??..Semua terserah anda..

 

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Kartu Kredit, Perlu Ga Ya? - gunawan prakoso