[breaktime-corner] Jam Gadang, Icon Bukittinggi

  • From: "gunawan prakoso" <gunawan.prakoso@xxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sun, 19 Feb 2012 10:47:59 +0700

This is a multipart message in MIME format.
Jam Gadang, Icon Bukittinggi


 

 

Description: 13295920012013795549

Jam Gadang sebagai Icon Bukittinggi

Pagi itu udara sejuk Bukittinggi, menyapa lembut kami sekeluarga, setelah
sarapan pagi ketupat (kalo di Jakarta, disebut ketupat Padang), kami mulai
bergerak menuju Jam Gadang, karena waktu masih pagi, kami tidak terlalu
tergesa-gesa untuk sampai di Jam Gadang. 

Jam Gadang yang menjadi Icon kota Bukittinggi ini dibangun pada tahun 1926
<http://id.wikipedia.org/wiki/1926>  oleh seorang arsitek
<http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitek>  bernama Yazin Abidin (Angku Acik)
yang berasal dari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Dan Sutan
Gigi Ameh. 

Jam Gadang ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda
<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Belanda&action=edit&redlink=
1>  kepada Rook Maker, Controleur atau sekretaris kota Bukittinggi
<http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bukittinggi>  pada masa pemerintahan
Hindia Belanda <http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belanda> . Peletakan
batu pertama menara jam ini dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang
pada saat itu masih berumur 6 tahun. Dan sejak selesai dibangunnya jam
gadang tersebut, maka oleh Pemerintah Hindia Belanda ditetapkan sebagai
titik nol kota Bukittinggi <http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bukittinggi> .

Jam dengan ketinggian menara 26 meter. serta empat buah jamnya didatangkan
dari Rotterdam <http://id.wikipedia.org/wiki/Rotterdam> , Belanda
<http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda>  melalui pelabuhan Teluk Bayur
<http://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan_Teluk_Bayur>  dan digerakkan oleh
mesin <http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin>  secara mekanik dan memiliki
diameter <http://id.wikipedia.org/wiki/Diameter>  masing-masing 80 cm. Konon
mesin pada Jam Gadang hanya dibuat dua unit di dunia; Jam Gadang itu sendiri
dan Big Ben <http://id.wikipedia.org/wiki/Big_Ben>  di London
<http://id.wikipedia.org/wiki/London> , Inggris
<http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris> 

Description: 1329592227282609711

Bendi yang mengantarkan sekitar kota dan kembali lagi ke Jam Gadang

Unutk melihat suasana lain disekitar Jam Gadang, di kawasan Jam Gadang,
tersedia Bendi (Dokar/Andong) untuk berkeliling di kawasan pusat kota, yang
juga melewati bangunan kantor Asisten Residen Afdeeling Padangsche
Bovenlanden - kini jadi kompleks Istana Negara Bung Hatta. Di sisi barat,
pom bensin, kantor polisi, dan kantor Controleur Oud Agam lalu kembali lagi
ke Jam Gadang, dengan tarif Rp 25.000 (atau sesuai perjanjian) sekali jalan,

Penginapan.

Di Bukittinggi, cukup banyak tersedia penginapan yang berlokasi di sekitar
kawasan Jam Gadang, seperti disepanjang Jalan Laras Dt. Bandaro, jalan
Soekarno Hatta, Jalan Dr. A. Rivai, Jalan Jenderal Sudirman. Sementara bagi
mereka yang menginginkan penginapan dengan harga murah, maka alternatifnya,
mencari penginapan di kampong cina, suasana penginapan di sini sangat
bersahabat dan penuh suasana kekeluargaan. Sesuai dengan namanya, penginapan
di kampong cina ini, dimiliki oleh saudara kita dari suku Tionghoa, hanya
saja, anda jangan heran, jika bahasa komunikasi mereka menggunakan bahasa
minangkabau, serta makanan pagi yang tersedia, semuanya khas masakan Padang.

Description: 13295923701588149667

Ngarai Sianok, di sisi kota Bukittinggi

Dari hasil perbincangan kami malam itu dengan pemilik penginapan di kampung
cina, diperoleh informasi, bahwa sesungguhnya dibangunnya jam Gadang oleh
Belanda salah satunya dimaksudkan untuk mengintai gerak-gerik pengikut Imam
Bonjol semasa Perang Paderi.

Dalam sejarahnya Bukittinggi, dikenal juga sebagai kota tempat kelahiran
Proklamator RI, Bung Hatta, dan di masa perjuangan kemerdekaan, kota ini
pernah menjadi Ibu Kota Pemerintahan Darurat RI, setelah Yogyakarta jatuh ke
tangan Belanda pada 1948-1949. Serta pernah juga ditetapkan sebagai ibu kota
provinsi Sumatera dan Sumatera Tengah.

Di Bukittinggi juga kita akan menemui ngarai sianok, sebuah lembah curam,
Lembah ini memanjang dan berkelok dari selatan ngarai Koto Gadang sampai di
ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir sampai Palupuh. Ngarai Sianok memiliki
pemandangan yang indah. Pada Dinding ngarai ini terdapat pula gua yang
berkelok-kelok di dalamnya dengan panjang mencapai 6 km, gua ini dikenal
masyarakat Bukittinggi sebagai Gua Jepang. 

Description: 132959249124876455

Pintu masuk ke Gua Jepang, panjang Gua ini mencapai 6 km

Ngarai Sianok tidak dapat dipisahkan dengan Bukittingi, karena letaknya yang
berada di Bukittinggi, serta pada awal ngarai ini, yang bernama koto Gadang,
telah melahirkan tokoh-tokoh Nasional pada awal kemerdekaan, sebut saja
misalnya; Haji Agus Salim <http://id.wikipedia.org/wiki/Haji_Agus_Salim> ,
mantan menteri luar negeri dan diplomat Indonesia, Jahja Datoek Kajo
<http://id.wikipedia.org/wiki/Jahja_Datoek_Kajo> , Demang, Anggota Volksraad
<http://id.wikipedia.org/wiki/Volksraad>  Fraksi Nasional, Sutan Sjahrir
<http://id.wikipedia.org/wiki/Sutan_Sjahrir> , perdana menteri pertama
Indonesia, Rohana Kudus <http://id.wikipedia.org/wiki/Rohana_Kudus> ,
perempuan jurnalis pendiri surat kabar Soenting Melajoe dan kakak Sutan
Sjahrir, Syahrir <http://id.wikipedia.org/wiki/Syahrir_%28ekonom%29> ,
ekonom dan pendiri Partai Indonesia Baru, Ahmad Khatib Al-Minangkabawi
<http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmad_Khatib_Al-Minangkabawi> , ahli fikih dan
imam besar Masjidil Haram <http://id.wikipedia.org/wiki/Masjidil_Haram> ,
Daan Jahja <http://id.wikipedia.org/wiki/Daan_Jahja> , gubernur militer
Jakarta <http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta>  dan pangdam
<http://id.wikipedia.org/wiki/Pangdam>  Siliwangi, Bahder Djohan
<http://id.wikipedia.org/wiki/Bahder_Djohan> , Mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia dan banyak lagi yang lain.

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Jam Gadang, Icon Bukittinggi - gunawan prakoso