[breaktime-corner] Iran Bersiap Perang

  • From: "gunawan prakoso" <gunawan.prakoso@xxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 8 Dec 2011 21:42:11 +0700

 

 

Iran Bersiap Perang

 

 



 

AP Ayatullah Ali Khamenei, pemimpin spiritual Iran, mengeluarkan sebuah
arahan untuk para kepala intelijen militer, dan organisasi keamanan negara
itu guna mengambil semua langkah yang diperlukan demi melindungi rejim Iran.


TEHERAN, KOMPAS.com - Pengawal Revolusi Iran bersiap perang di tengah
meningkatnya tanda-tanda bahwa Barat melakukan tindakan langsung untuk
melumpuhkan program nuklir Iran. Demikian diberitakan harian Inggris, The
Telegraph, dalam situs webnya, Senin (5/12/2011).

Sebuah perintah dari Jenderal Mohammad Ali Jaafari, komandan para pengawal,
telah menaikkan status kesiagaan operasional pasukan negara itu dan memulai
persiapan menghadapi potensi serangan eksternal dan serangan rahasia. Para
pejabat intelijen Barat, seperti dikutip Telegraph, mengatakan, Republik
Islam itu telah memulai sejumlah rencana untuk menyebarkan rudal jarak jauh,
bom berdaya ledak tinggi, unit-unit pasukan artileri, dan pengawal ke posisi
pertahanan kunci.

Perintah itu diberikan sebagai tanggapan atas tekanan internasional yang
meningkat terhadap program nuklir Iran. Persiapan bagi sebuah konfrontasi
meningkat cepat menyusul laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA)
bulan lalu di Vienna yang menyatakan ada bukti bahwa Iran secara aktif telah
bekerja untuk menghasilkan senjata nuklir. Para pemimpin Iran takut negara
itu menjadi sasaran serangan terkoordinasi intelijen Barat dan badan-badan
keamanan untuk menghancurkan elemen-elemen kunci infrastruktur nuklirnya.

Ledakan di fasilitas pengujian rudalnya baru-baru ini telah menguatkan
paranoia Iran itu. Rezim negara itu takut Iran akan menjadi target serangan
kejutan militer Israel atau AS. Program rudal balistiknya mengalami
kemunduran besar pada 12 November setelah sebuah ledakan terjadi di
fasilitas pengujian utama rudal rezim itu di Bidganeh, sekitar 30 mil di
sebelah barat Teheran. Setidaknya 17 orang tewas dalam insiden itu, termasuk
Jenderal Hassan Tehrani Moghaddam, kepala program riset rudal Iran.

Laporan IAEA mengatakan, para ilmuwan Iran telah bekerja untuk mengembangkan
sebuah rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Para analis keamanan
menjelaskan, kemajuan pengembangan rudal Iran sebagai sebuah "titik balik"
yang punya "implikasi strategis yang mendalam". Minggu lalu, sebuah ledakan
misterius lain menyebabkan kerusakan signifikan pada fasilitas konversi
uranium Iran di Isfahan.

"Ini terlihat seperti bentuk perang abad ke-21," kata Patrick Clawson dari
Washington Institute untuk Kebijakan Timur Dekat, sebuah lembaga think tank
Washington, kepada Los Angeles Times.

Ayatullah Ali Khamenei, pemimpin spiritual Iran, mengeluarkan sebuah arahan
untuk para kepala intelijen militer dan organisasi keamanan negara itu guna
mengambil semua langkah yang diperlukan demi melindungi rezim Iran. Jenderal
Jaafari menanggapi arahan itu dengan memerintah unit-unit Pengawal Revolusi
untuk meredistribusikan rudal-rudal jarak jauh Iran, yaitu Shahab, ke
tempat-tempat rahasia di seluruh negara itu agar rudal-rudal itu aman dari
serangan musuh dan dapat digunakan untuk memulai serangan balasan.

Selain itu, angkatan udara Iran telah membentuk sejumlah "unit reaksi
cepat", yang telah melakukan latihan besar-besaran untuk mempraktikkan
reaksi atas serangan udara musuh.

Akhir pekan lalu, Iran mengklaim berhasil menembak jatuh sebuah pesawat
canggih tanpa awak AS, RQ-170, di timur negara itu. Jika benar, itu akan
melambangkan sebuah kudeta bagi para ayatullah karena jenis pesawat siluman
ini berisi teknologi sensitif yang memungkinkannya untuk beroperasi selama
berjam-jam tanpa terdeteksi. Seorang juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan
Internasional NATO di Afganistan hanya menegaskan bahwa para operator AS
telah "kehilangan kendali" atas sebuah pesawat tak berawak, tanpa menentukan
modelnya. 

Para pejabat intelijen percaya, permainan berbahaya kucing dan tikus antara
Iran dan Barat telah bertanggung jawab atas serangan massa demonstran
terhadap Kedutaan Besar Inggris di Teheran pekan lalu. William Hague,
Menteri Luar Negeri Inggris, telah menutup kedutaan Inggris di Iran dan
mengusir para diplomat Iran dari London sebagai tanggapan.

Namun, karena Iran tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengendurkan program
nuklirnya, ada kekhawatiran bahwa Israel akan melancarkan aksi militer
sepihak. Akhir pekan lalu, Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel,
memperingatkan bahwa ia akan mengambil "keputusan yang tepat pada saat yang
tepat" jika Iran melanjutkan program pengayaan uraniumnya.

Pendekatan tanpa kompromi Israel itu memicu peringatan dari Washington. Leon
Panetta, Menteri Pertahanan AS, telah memperingatkan, serangan sepihak
Israel berisiko menimbulkan sebuah "eskalasi" yang bisa "menyebabkan Timur
Tengah berada dalam konfrontasi dan konflik yang akan kita sesali".

Seorang pejabat intelijen senior Barat mengatakan, "Ada keprihatinan
mendalam dalam kepemimpinan senior di rezim Iran bahwa mereka akan menjadi
target dari serangan militer mengejutkan Israel atau Amerika Serikat. Untuk
alasan itu, mereka sedang melakukan semua tindakan yang diperlukan demi
memastikan mereka dapat mempertahankan diri dengan baik jika serangan itu
terjadi." 

 

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Iran Bersiap Perang - gunawan prakoso