[breaktime-corner] Diet Roadkill, Selama 30 Tahun Pria Ini Makan Hewan yang Mati di Jalanan

  • From: "Agung Luthfi Zauhar Ma'mun" <agung.luthfi@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 22 Nov 2011 08:17:45 +0800

Diet Roadkill, Selama 30 Tahun Pria Ini Makan Hewan yang Mati di Jalanan
<file:///C:\Documents%20and%20Settings\peb2060366\Local%20Settings\Temp\
Rar$EX00.032\diet-roadkill-selama-30-tahun-pria-ini.html>  

 

[Sudah 30 tahun Jonathan McGowan menjalani diet ketat. Pria 44 tahun ini
tidak mengatur porsi makanannya, tapi menghindari santapan daging yang
berasal dari supermarket. Asupan hewaninya berasal dari
binatang-binatang yang ia temui di jalan atau hutan, seperti tikus,
burung, dan landak.

McGowan mulai menikmati diet 'roadkill' atau hewan-hewan yang terbunuh
di jalan sejak usia 14 tahun. Bermula dari ketertarikannya tentang
sejarah alam yang kemudian mengantarnya dekat dengan peternakan, dan
aktivitas berburu.

 
Ia terbiasa memotong hewan mati untuk melihat bagian dalamnya. "Dan,
ketika aku melakukannya, aku bisa melihat semuanya tampak segar, daging
organik, yang semuanya lebih baik dari apa yang biasa saya lihat di
supermarket," ujarnya.

Pengalaman itu membuat McGowan tak lagi mau menyantap produk hewani dari
supermarket. "Di supermarket kita hanya akan dipertemukan dengan
pengolahan daging yang tak sehat dan penuh rekayasa," ujarnya, seperti
dikutip dari Daily Mail. 

Selain tikus, beberapa hewan liar yang kerap ia olah antara lain
merpati, musang, gagak, burung hantu, kelinci, tupai, rubah, rusa,
kucing, kutilang, dan burung camar. Ia biasa memungut hewan yang sudah
mati di jalan tanpa harus membunuhnya.

"Karena saya tak tahu penyebab matinya hewan-hewan yang saya temukan,
saya biasanya melakukan otopsi dulu sebelum mengolahnya," ujarnya. "Saya
harus hati-hati agar semua makanan yang saya santap segar, saya tak akan
memakan daging gagak yang mati karena diracun."

Pria asal Bournemouth, Dorset, Inggris, ini membagi pengalamannya selama
30 tahun menyantap daging-daging yang terdengar ekstrim itu.
  
Rubah: "Rasanya paling lezat. Ini adalah daging yang tak memiliki
kandungan lemak jahat. Daging rubah muda yang paling bagus, rasanya
mirip daging ayam."

Tikus putih: "Rasanya aneh. Sulit mencari kemiripan rasa dengan daging
lain yang biasa Anda santap. Rasanya sangat pahit."

Tikus got: "Dagingnya menurut saya lezat. Saya rasa ada kesalahpahaman
jika dikata makanan kotor. Rasanya mirip daging babi, tapi lebih gurih."

Merpati: "Saya paling suka jika dimasak dengan cara diasinkan dengan
aroma anggur merah."

Landak: "Dagingnya berlemak. Ini tidak bagus, tapi bisa jadi alternatif
terbaik jika menginginkan santapan berlemak."

Tupai: "Menurut saya jenis daging yang paling lezat. Jenisnya daging
putih seperti kelinci. Saat dimakan menghadirkan cita rasa kacang.
Fantastis!"

Kucing liar: "Rasanya sangat enak. Hanya, saya agak jarang menemukan di
kota saya."

 

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Diet Roadkill, Selama 30 Tahun Pria Ini Makan Hewan yang Mati di Jalanan - Agung Luthfi Zauhar Ma'mun