[breaktime-corner] Berkah dari Dewa Dewi Mahameru

  • From: "gunawan prakoso" <gunawan.prakoso@xxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Fri, 9 Dec 2011 12:29:20 +0700

 

 


Berkah dari Dewa Dewi Mahameru 


 

Mahameru dan Misterinya

Puncak abadi para dewa, demikian sepenggal lirik yang dinyanyikan oleh Dewa
19 dalam lagunya yang berjudul Mahameru. Gunung berapi yang sering juga
dikenal dengan Gunung Semeru ini secara adminidtratif terletak di Kabupaten
Malang dan Kabupaten Lumajang. Puncak Mahameru memiliki ketinggian 3676 mdpl
yang merupakan puncak tertinggi di pulau Jawa.

Gunung Semeru masih menyisakan berjuta misteri bagi masyarakat sekitar.
Hingga saat ini Gunung Semeru masih dipercaya oleh masyarakat Hindu sebagai
gunung tempat bersemayamnya para Dewa Siwa. Dewa Siwa merupakan Dewa yang
dipercaya masyarakat Hindu sebagai Dewa yang bertugas melebur segala sesuatu
yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus
dikembalikan kepada asalnya. Namun, entah kenapa, Mahameru seakan berbelas
kasihan pada masyarakat sekitar. Hal tersebut dibuktikan dengan berlimpahnya
tambang pasir besi di Kabupaten Lumajang yang sangat berkontribusi bagi
perekonomian masyarakat Lumajang.

Mahameru Penyangga Perekonomian Lumajang

 

Description: Description: 13233545751712083157

Cemara Tunggal setelah Tumbang

Turunnya banjir lahar dingin dari puncak Mahameru seakan bukan lagi
merupakan bencana bagi masyarakat Kabupaten Lumajang, khususnya masyarakat
sepanjang jalur lahar dingin. Banjir lahar dingin sekejap disikapi sebagai
sebuah berkah dari Dewa Siwa. Menurut temuan dilapangan, memang lahar dingin
sangat memungkinkan terjadi apabila puncak Mahameru diguyur hujan deras.
Batas vegetasi terakhir di Semeru ditandai oleh Cemara Tunggal dan kini bisa
disebut Cemara Tumbang, karena pada Tahun 2009 Cemara Tunggal telah tumbang.
Setelah Vegetasi terakhir tersebut, dataran menuju puncak didominasi
bebatuan besar, kerikil dan juga jutaan ton pasir yang diyakini oleh para
ahli merupakan pasir besi.

Sebagian besar tambang pasir berada di Kecamatan Candipuro, pasirian, dan
Tempursari dan Pronojiwo. Areal bahan tambang/galian pasir dan batu bangunan
seluas 82,50 ha dengan volume 5.976.625 m³.  Bisa dibayangkan betapa
melimpahnya berkah yang diberikan semeru terhadap kabupaten Lumajang. Namun,
hal ini tidak diikuti dengan optimalisasi dari pemerintah agar mampu
mempompa kontribusi tambang pasir lebih besar pada APBD Kabupaten Lumajang.
Dimana areal pasir dan batu yang baru di eksploitasi seluas 15 ha dengan
volume 239.065 m³ atau hanya 4% dari kapasitas yang tersedia.

Kutukan Dewa

Description: Description: aktifitas tambang

aktifitas tambang

Dibalik melimpahnya berkah tersebut, masih menyisakan sebuah tanya mengapa
Lumajang tidak mampu berbuat banyak untuk memanfaatkan limpahan tambang
pasir tersebut. Jika ingin berspekulasi, hal ini bisa dikaitkan dengan
resource curse yang dialami Belanda pada tahun 1959 yang terkenal dengan
fenomena Dutch Disease. Pada tahun tersebut Belanda mengalami krisis karena
Belanda terlalu fokus mengolah tambang minyaknya hingga mengabaikan sektor
lainnya yang akhirnya membuat apresiasi yang menggelembung. Semoga hal
demikian bisa diatasi oleh pemerintah Kabupaten Lumajang yang saat ini mulai
mengembangkan pertambangan pasirnya. Sebuah pemikiran cemerlang telah
dilontarkan dengan tidak akan menjual pasir tambang tanpa pengolahan
terlebih dahulu, karena itu akan menyebabkan nilai jual lebih rendah.

Masihkah Bisa Melihat Ganasnya Hutan Rimba Mahameru?

Description: Description: 13233552481471525409

Hutan Rimba Semeru

Semakin berkembangnya perekonomian, akan memicu sebuah degradasi lingkungan.
Tidak bisa dipungkiri lagi, puluhan hektar kawasan TN-BTS (Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru) baik sengaja atau akibat bencana mulai gundul.
Beberapa hektar lahan dikawasan Ranu Pani mulai beralih fungsi menjadi lahan
kebun sayur yang selama ini menjadi mata pencarian utama masyarakat Ranu
Pani. Jauh di selatan lereng Semeru eksplorasi kayu di hutan juga terus
terjadi dan tak diimbangi reboisasi yang seimbang sehingga menyebabkan
ambient quality menurun. Kesadaran masyarakat sekitar akan kualitas
lingkungan atau ambient quality masih kurang. Hal ini perlu ditekankan lagi
oleh pemerintah melalui penyuluhan maupun pendidikan agar degradasi
lingkungan tidak terus menerus terjadi. Kesediaan masyarakat untuk tetap
menjaga kelestarian merupakan suatu warisan yang besar bagi anak cucu mereka
dimasa yang akan datang.

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] Berkah dari Dewa Dewi Mahameru - gunawan prakoso