Wkwkwkwk,,,,, From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx [mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of Agung Luthfi Zauhar Ma'mun Sent: 09 Februari 2012 16:54 To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Subject: [breaktime-corner] Re: Banci Taubat Idih.. Mas goen udah tobat yaw.. _____ From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx [mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of gunawan prakoso Sent: Thursday, February 09, 2012 4:48 PM To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Cc: gunawan.prakoso@xxxxxxxxx Subject: [breaktime-corner] Banci Taubat <http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2012/02/09/banci-taubat/> Banci Taubat Description: Description: 13287662551972669939 Suatu hari seorang tokoh agama kedatangan seorang tamu. Jika dilihat dari penampilannya tidak jelas apakah ia laki atau seorang perempuan, mungkin kita bisa sebut ia seorang banci. Sesampai di rumah pak haji, sang banci mengucapkan salam dan mengutarakan apa sebenarnya keperluan dia datang ke tempat seorang tokoh agama itu.. "Assalamu'alaikum pak haji.." dengan suara lembut gemulai ia menyalami pak haji dan berniat mencium tangannya. Pak Haji pun bingung, bagaimana seharusnya hukum memegang tangan seorang wanita setengah jadi-jadian :D ..akhirnya pak haji lebih memilih menjawab salam saja."Wa'alaikum salam..silahkan masuk, ada yang bisa saya bantu mba, mas, ohh maaf bagaimana seharusnya saya memanggil antum?.." "Ah pak Haji bisa aja, panggil saja saya susanto, sekarang khan malam, kalo siang panggil saya susanti, hihii.." dengan genit banci ini sedikit membuat suasana menjadi tidak kaku. "Ohh gtu yah, hahaha" pak haji tertawa melihat tingkah laku seorang tamunya dan sudah mulai mengerti bahwa tamunya ini adalah seorang banci. Pikir pak haji ini adalah kesempatan untuk mengajaknya kembali ke jalan yg benar. Lalu, setelah di perkenankan duduk dan dijamu dengan secangkir teh, sang banci mulai mengutarakan maksud kedatangannya, dengan nada yang sedikit berat ia mulai bicara. "Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya sama pak Haji yang malam-malam datang bertamu.."ucap sang banci. "Ohh, tidak apa-apa toh, memang sudah tugas saya, saya ikhlas untuk melayani umat dan kemaslahatannya, jadi,,apa maksud de susanto datang kemari?.bisa de susanto utarakan?.." tanya pak haji dengan nada yang sangat lembut dan bijaksana. "Begini pak Haji,,sebenarnya niat ini sudah lama terpendam dari lubuk hati saya yang paling dalam, sungguh tak tenang hidup saya pak haji,,jika selalu dalam keadaan seperti yang pak Haji lihat saat ini, saya ingin taubat pak haji, apakah Allah masih menerima taubat saya pak?.." Sambil sesekali menyeka air matanya yang sudah membasahi kelopak matanya, tangis sang banci tersedu-sedu. Dalam hati pak haji berucap "Alhamdulillah, akhirnya aku tak susah-susah mengingatkan banci ini, ternyata kedatangannya berniat bertaubat" "MasyaAllah, tentu bisa nak susanto, Allah itu maha pengampun, tentu ia dapat mengampuni semua dosa-dosa nak susanto. Dosa sebesar apapun akan di ampuni oleh Allah selama nyawa kita masih dikandung badan, itu bagus sekali nak" Ucap pak Haji dengan mantap dan terharu melihat sang banci ingin bertubat. "Alhamdulillah.." Ucap sang banci. "Asalkan kamu benar-benar niat untuk bertaubat dan tidak kembali lagi ke keadaan semula, karna itu sangat di benci oleh Allah, jangan kau permainkan dan sia-siakan kesempatan yang Allah sudah berikan, segerakanlah bertaubat selama kita masih hidup nak"..tambah pak Haji dengan semangat. "Iya pak Haji, saya sadar kekhilafan saya selama ini, saya janji tak akan kembali lagi ke keadaan semula, mulai bsok saya akan bertaubat dan akan menggunakan jilbab dan berusaha menjadi wanita yang sholehah.." Ucap banci dengan mantap.. "Hahhh!! Jadi???!! Pak Haji kaget dan terperanjat, ternyata banci itu bukan berniat meninggalkan status bancinya, tapi malah memperparah."Hallah nak..nak!!, aku kira kau ingin kembali lagi menjadi seorang pria, eh ternyata kau malah mempecantik keadaanmu, hadeuh dehh!!" pak Haji pun pergi meninggalkan sang banci dan menyerahkan banci itu untuk diurus oleh anak muridnya. "Aduhh, pak haji mau kmana dueh, Rempong deh pak Haji.."Ucap sang banci sambil melambaikan tangannya.