[breaktime-corner] Re: 10 Kisah Orang-orang yang Sukses Besar Setelah Resign

  • From: "Agung Luthfi Zauhar Ma'mun" <agung.luthfi@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Sat, 18 Feb 2012 08:33:16 +0800

Resign dari pt satu, masuk ke pt lain sama saja jadi karyawan wkkkkkwkkkkkwkkkkk

 

________________________________

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx [mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] 
On Behalf Of gunawan prakoso
Sent: Friday, February 17, 2012 4:46 PM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Cc: gunawan.prakoso@xxxxxxxxx
Subject: [breaktime-corner] 10 Kisah Orang-orang yang Sukses Besar Setelah 
Resign 

 


 


10 Kisah Orang-orang yang Sukses Besar Setelah Resign 
<http://www.klikunic.com/2012/02/10-kisah-orang-orang-yang-sukses-besar.html>  


 

Pernahkah Anda berharap ingin berhenti dari pekerjaan sekarang dan mewujudkan 
mimpi Anda? Bisa saja nasib baik berpihak Anda, seperti orang-orang ini. Mereka 
bisa mendulang sukses setelah meninggalkan pekerjaan yang memberikan mereka 
gaji tetap.

Kesuksesan setelah berhenti dari pekerjaan kantoran Anda memang bukan jaminan. 
Namun untuk beberapa orang bisa beruntung setelah mengatakan 'Saya berhenti". 
Dengan kerja keras dan kebulatan tekad, mereka kini bisa berbalik mendulang 
sukses.

Berikut kisah sukses orang-orang setelah berhenti dari pekerjaannya. 
Orang-orang ini bisa mendulang jutaan dolar dan menciptakan kekayaannya 
sendiri. Berikut 10 orang-orang beruntung itu, seperti dikutip dari CNBC, Rabu 
(26/1/2012).

1. Shep dan Ian Murray, Vineyard Vines

 

Dua bersaudara, Shep dan Ian Murray ini merasa frustasi dengan pekerjaan mereka 
di belakang meja pada sebuah perusahaan di Manhattan. Shep Murray sebelumnya 
adalah seorang Account Executive di sebuah perusahaan periklanan, sementara Ian 
Murray bekerja di sebuah perusahaan public relation kecil. Pada tahun 1998, 
Shep Murray mengundurkan diri, disusul saudaranya 10 menit kemudian.

Mereka selanjutnya mengambil tunai dari kartu kredit untuk mulai mendirikan 
Vineyard Vines, sebuah dasi yang berbasis di Martha's Vineyard. Ide mereka 
mengambil uang tunai dari kartu kredit sempat dicemooh dan dinilai bodoh.

Pada awalnya, mereka menjual dasi-dasi itu di tas ransel, di pantai, di kapal 
dan di bar. Mereka menjual habis 800 dasi dalam pekan pertama. Mereka dengan 
cepat memasannya lagi, membayar utang dan pindah ke kantor pertamanya. Satu 
dekade kemudian, bisnis mereka kini meliputi seluruh clothing line.

Saat ini ada 18 toko ritel Vineyard Vine di seluruh negara, dan jaringannya 
dapat ditemukan di hampir 500 toko. Vineyard Vine diperkirakan mampu mencetak 
penjualan hingga US$ 100 juta pada tahun 2011.

2. Rick Wetzel dan Bill Phelps, Wetzel's Pretzels

 

Rick Wetzel dan Bill Phelps dulunya sama-sama bekerja di Nestle ketika konsep 
Wetzel's Pretzels terlahir. Keduanya sedang dalam perjalanan bisnis ketika 
Wetzel mengatakan kepada Phelps tentang ide istrinya untuk membuat pretzel yang 
besar dan lembut dan dijual di mal. Malam itu, mereka duduk di bar dan 
menggambarkan rencana bisnisnya pada sebuah kain serbet.

Wetzel kemudian menjual Harley Davidson miliknya untuk mendanai bisnis yang 
dijalankannya di waktu senggang itu. Mereka menggandeng partner untuk 
menciptakan resep di dapur Phelp. Dan ketika waktunya tiba untuk membuka toko, 
mereka mencoba meyakinkan pemilik mal untuk datang ke rumah mereka dan mencoba 
kreasinya. Dan ternyata pemilik mal itu menyukai rasanya, sehingga mau 
menyewakan tempat untuk toko pertama Wetzel's Pretzels.

Itu adalah tahun 1994. Setahun kemudian, Wetzel dan Phelps mendapatkan 
keberuntungannya ketika mereka mendapatkan beberapa paket penawaran (untuk 
berhenti) dari Nestle. Mereka membuka lagi beberapa toko sebelum memutuskan 
untuk mewaralabakannya pada tahun 1995. Saat ini tercatat ada 250 toko Wetzel's 
Pretzel di seluruh AS, dengan lokasi di Jepang dan India diharapkan dibuka pada 
tahun ini. Penjualan di seluruh wilayah diperkirakan mencapai US$ 100 juta 
dengan pertumbuhan penjualan mencapai 9% pada tahun 2011.

3. Terry Finley, West Point Thoroughbreds

 

Terry Finley menyelesaikan tugas militernya pada tahun 1990 ketika dia dan 
istrinya, Debbie kemudian membeli kuda seharga US$ 5.000. Kuda yang diberi nama 
Sunbelt itu memenangkan pacuan pertamanya dan Finley pun tersangkut.

"Melakukan apa yang Anda cintai dan membuatnya profesional adalah jauh lebih 
baik ketimbang hanya sekedar bekerja untuk hidup," jelas Finley.

West Point Thoroughbreds sekarang membeli 20-25 kuda setiap tahun, membentuk 
kelompok investor yang dapat meraup laba ketika kuda-kudanya menang, 
mengembangbiakkan dan menjual. Sejak tahun 2007, kuda-kuda mereka telah 
memenangkan lebih dari 20% pacuan, sehingga membuat mereka bisa meraup US$ 16 
juta. Penjualan tahunan mereka mencapai US$ 7 juta.

4. Dana Sinkler dan Alex Dzieduszycki, Terra Chips

 

Dana Sinkler dan Alex Dzieduszycki sebelumnya bekerja untuk chef bintang, 
Jean-Georges Vongerichten di restoran bintang empatnya, Lafayette di New York. 
Mereka kemudian memutuskan berhenti dan memulai bisnia ketering pertamanya. 
Mereka ingin menciptakan sebuah sajian khusus untuk disajikan di bar, namun 
mereka ingin sesuatu yang berbeda dari elaborasi satu piringan penuh sayuran 
atau crudité platters, yang populer pada saat itu. Jadi pada tahun 1990, mereka 
bereksperimen dengan menggoreng sayur-sayuran di dapur apartemen kecil Sinkler.

Dan ternyata keripik sayur-sayuran kreasi mereka 'Terra Chips' menjadi sangat 
populer dan bisa dijual di toko. Sebuah perusahaan swasta membeli 51% saham 
mereka pada tahun 1995, dan pada tahun 1998 Hain Celestial membeli Terra Chips 
sebagai bagian dari kesepakatan senilai US$ 80 juta dengan 3 perusahaan lain. 
Pada saat itu, ujar Dzieduszycki , Terra Chips memiliki penjualan hingga US$ 23 
juta.

Sinkler dan Dzieduszycki telah bergerak ke perusahaan baru. Sinkler kini telah 
memulai bisnis restoran baru yang disebut Hubee D's, sementara Dzieduszycki 
memulai Julian's Recipe, yang menjual waffle beku.

5. Adam Lowry dan Eric Ryan, Method

 

Adam Lowry dulunya bekerja sebagai ilmuwan iklim, sementara Eric Ryan bekerja 
di bidang periklanan. Keduanya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan 
mengembangkan bisnis produk pembersih yang ramah lingkungan, Method. Pada saat 
itu tidak banyak pilihan untuk produk kebersihan yang tidak mengandung 
unsur-unsur kimia berbahaya. Sehingga dua orang yang berteman baik sejak 
anak-anak itu mulai melakukan riset dan Lowry bahkan mencampur bahan kimia di 
bak cuci apartemen mereka.

Mereka juga menarik uang tunai dari kartu kredit, dan menggabungkan dana hingga 
US$ 200.000 dari keluarga, teman dan memulai Method pada tahun 2000. Method 
telah menjadi sebuah perusahaan swasta dengan pertumbuhan paling cepat di 
Amerika dengan produk sekitar 100 mulai dari sabun tangan hingga sabun cuci 
piring dan pembersih kamar mandi. Pendapatan kotor perusahaan itu diperkirakan 
mencapai US$ 100 juta.

6. Rod Johnstone, J/Boats

 

Rod Johnstone berusia 38 tahun dan bekerja sebagai sales untuk publikasi kapal 
ketika memutuskan untuk berhenti dan mewujudkan mimpi perahu layarnya. Ia 
semula sangat menikmati, namun kemudian merasa pertumbuhannya tidak cukup 
cepat. Orang tuanya kemudian mendonasikan kayu yang bernilai beberapa ratus 
dolar, dan Johnstone kemudian mulai membangun kapal di garasinya. Satu setengah 
tahun kemudian kapal impiannya rampung dan ia mulai mengikutkannya dalam 
perlombaan. Didorong oleh kesuksesannya, Johnstone memutuskan untuk berhenti 
dari pekerjaannya dan mewujudkan impiannya.

Itu adalah tahun 1977. Setelah itu, J/Biats telah membangun lebih dari 13.000 
kapal, dari yang kecil hingga kapal pesiar mewah sehingga mendatangkan 
pendapatan hingga jutaan dolar. Desain awal Johnstone, J/24 kini ada di 
Sailboat Hall of Fame.

7. Andy Schamisso, Inko's White Tea

 

Pada tahun 2002, Andy Schamisso bekerja sebagai public relations namun tidak 
merasa nyaman. Suatu hari, ketika istrinya tidak dapat menemukan teh putih yang 
jarang untuk es tehnya, Schamisso menemukan panggilannya. Ketika sedang 
mencarinya di internet, ia menemukan keuntungan keseatan dan memutuskan membawa 
resep istrinya ke orang lain.

Jadi setelah 13 tahun di perusahaan PR, Schamisso memutuskan untuk berhenti 
bekerja dan memulai Inko's White Tea, yang dinamakan seperti anjingnya. Setelah 
mendapatkan cukup uang untuk membuat 6.000 kotak, Schamisso pergi ke jalanan di 
New York untuk menjual produknya. Setahun kemudian, order sudah beruba dari 
kardus-kardus ke truk-truk. Saat ini ada 14 jenis Inko's White Tea di pasar. 
Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan tahunan perusahaan mencapai US$ 3 juta.

8. Kim dan Beaver Raymond, Marshmallow Fun Company

 

Kim dan Beaver Raymond, keduanya sama-sama mengatakan "Saya Berhenti" setelah 
mainan yang semula mereka ciptakan untuk anak-anak mereka berubah menjadi 
mainan yang sangat hits. Dua bersaudara itu sebelumnya sama-sama bekerja di 
industri fesyen. Pada tahun 2002, mereka membuat mainan tembakan dari pipa PVC 
untuk pesta ulang tahun anak mereka. Dipicu oleh kesuksesan pertempuran makanan 
yang mereka saksikan, pasangan itu dan beberapa temannya kemudian menggambarkan 
bagaimana membangun dan memasarkan mainan baru tersebut.. dan Marshmallow Fun 
Company terlahir.

Pada tahun 2010, Marshmallow Fun Company menjual lebih dari 7 juta tembakan 
mainan anak-anak.

9. Rocky Patel, Rocky Patel Cigars

 

Rocky Patel merupakan pengacara entertainment Hollywood, sebelum akhirnya 
sukses mengembangkan bisnis cerutu. Setelah didekati untuk kemungkinan 
memroduksi brand cerutunya sendiri, Patel memutuskan untuk mengubah 
kecintaannya menjadi sebuah karir. Padahal teman-teman dan koleganya telah 
mengingatkan dia yang akan meninggalkan praktik hukumnya untuk industri yang ia 
belum ketahui. Namun Patel melihat sebuah kesempatan untuk menciptakan produk 
yang ia pikir hilang dari pasar. Jadi iapun meninggalkan bisnis hukum dan mulai 
memroduksi cerutu pada tahun 1996, mengubah rumahnya di California menjadi 
kotak tembakau.

Setelah awal yang sangat sulit, Patel memutuskan untuk memindahkan bisnisnya ke 
Florida dimana sebagian besar perusahaan cerutu AS berada. Ia mendapat sukses 
besar pada tahun 2003 dengan Rocky Patel Vintage Series yang mendapatkan 
peringkat tinggi dan pujian.

Rocky Patel Cigars saat ini memroduksi 200.000 cerutu setiap tahunnya, dengan 
penjualan lebih dari US$ 40 juta pada tahun 2011.

10. Paul English, Kayak

 

Paul English bekerja di sebuah perusahaan modal, Greylock pada tahun 2004 
ketika Steve Hafner yang mendirikan Orbitz mengungkapkan ide untuk membuat 
perusahaan perjalanan yang berbeda. Setelah melakukan pertemuan selama 1 jam 
dan 3 gelas minuman, English dan Hafner membentuk Kayak, sebuah mesin pencari 
perjalanan online. English pun berhenti dari pekerjaannya di Greylock dan mulai 
menjadi chief technology officer untuk website baru itu.

Kayak menjadi tempat pencarian ratusan situs perjalanan yang lengkap karena ada 
tarif pesawat, hotel, sewa mobil dan kini berada di peringkat 1 untuk pasar 
tersebut. Kayak juga menyampaikan dokumen untuk IPO pada tahun 2010, meski 
hingga kini belum juga dilakukan. Perusahaan tersebut dilaporkan meraup 
pendapatan hingga US$ 170,6 juta pada 9 bulan pertama di 2011. Kayak memproses 
670 juta pengguna informasi perjalanan dan memiliki 5 juta download aplikasi 
mobile pada periode tersebut.

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts: