[nasional_list] [ppiindia] urat kembang gunung purei: [1] untuk apa belajar fisafat?

  • From: "Kusni jean" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Wed, 19 Jul 2006 22:29:08 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Surat Kembang Gunung Purei:


"UNTUK APA BELAJAR FILSAFAT?"


1.

Pelajaran filsafat dan ujian akhir mata pelajaran ini hampir merupakan semacam 
"momok" mengerikan bagi pelajar-pelajar SMU di Perancis. Kegembiraan para siswa 
nampak benar apabila tulisan yang mereka susun dengan tema filosofis tertentu 
dinyatakan lulus oleh tim penguji. Seakan-akan mata pelajaran filsafat 
menentukan lulus tidaknya mereka dari jenjang SMA. Pentingnya mata pelajaran 
ini, nampak juga dari berita-berita harian, radio dan televisi yang menyorot 
masalah ini sebagai tema penting pemberitaan.

Harian Le Monde, sebuah koran  nasional penting yang terbit di Paris, pada 14 
Juni 2006 lalu, telah menyiarkan artikel satu halaman penuh mengenai soal ujian 
filsafat ini. "A quoi sert l'épreuve de philo?" [Untuk apa ujian filsafat?], 
tanya Le Monde dengan huruf -huruf besar.  Untuk mengetahui reaksi para siswa, 
wartawan Le Monde mendatangi SMA-SMA berbagai kartir [quarter] kota Paris yang 
mencakup 20 kotapraja, serta menanyai beberapa siswa dari 516.000 yang baru 
selesai dengan ujian mereka. 

Julien Maiorano [18 tahun] dari SMA Rodin, Paris 13, selama tiga jam menulis 
pandangannya bertemakan: "Mana lebih utama: Kebahagiaan Ataukah Kebenaran?" . 
Setelah menyelesaikan disertasinya, Julien berkomentar: "Filsafat dan diriku 
terasa merupakan dua hal. Filsafat bukanlah mata pelajaran yang menjadi titik 
kuatku sekali pun aku dari jurusan ekonomi-sosial. Untuk mata pelajaran 
filsafat aku hanya mendapatkan angka 4 sedangkan untuk mata pelajaran ekonomi 
aku mendapat angka 9".  Dengan mendapat angka 4 dalam mata pelajaran filsafat, 
Julien sangat tidak yakin akan bisa menyelesaikan SMAnya. Dengan kesal, ia pun 
berkomentar:"Filsafat", bagiku, "sudah selesai. Aku mau jadi jururawat saja dan 
 aku pun sudah lulus ujian masuk sekolah kejuruan".

Sedangkan bagi Pierre Lomné [17 tahun], juga dari jurusan ekonomi-sosial 
berkomentar: "Pelajaran filsafat di kelasku memang sangat hidup. Menyenangkan 
dan membahas kehidupan kami sehari-hari. Tapi kalau kupikir-pikir kemudian, 
"apa sih gunnaya matapelajaran filsafat?". Sama sekali tak ada manfaatnya". "Di 
televisi kudengar bahwa mata pelajaran filsafat yang wajib  merupakan keunikan 
SMA-SMA Perancis apabila  dibandingkan dengan SMA-SMA Eropa.  Keunikan ini kan 
tidak wajar. Harus dirobah!" tambah Pierre.

Berbeda dengan pendapat Julien dan Pierre adalah apa yang diucapkan oleh Marion 
Lepage [17 tahun] dari jurusan kesusastraan yang menulis dengan tema: "Apakah 
mengelak waktu mempunyai arti?" Dengan tema ini, Marion membahas  masalah yang 
disebut "waktu alami yang mengendalikan ajal", "pertarungan melawan ajal 
sebagai sumber dinamisme, filsafat "du carpe diem", operasi estetik, 
produksi-produksi melawan ketuaan, dan lain soal yang menyangkut masalah 
waktu".  Berkata Marion tentang kegunaan filsafat yang menjadi mata pelajaran 
wajib di SMA:

"Di tahun pertama, kukira mata pelajaran filsafat adalah mata pelajaran yang 
sangat abstrak, penuh dengan konsep-konsep yang harus ditelan mentah-mentah 
agar bisa lulus SMA. Tapi melalui pengalamanku sendiri, kudapatkan pendapat 
demikian merupakan satu kekeliruan besar. Aku ingin mengambil sebuah contoh 
dari pengalamanku sendiri.  Musim dingin lalu, aku jatuh cinta. Pada saat ini, 
aku berhadapan dengan persoalan birahi, nafsu dan keinginan. 
Pertanyaan-pertanyaanku: Apakah birahi, nafsu dan keinginan harus diumbarkan, 
dilepas bebaskan ataukah dikuasai? Kebetulan di kelasku, pada saat berbarengan 
kami mempelajari tema "birahi, nafsu dan keinginan". Dari pelajaran di kelas 
ini akhirnya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dan berkesimpulan 
bahwa mengumbar ingin dan menyerah tidak lain dari jalan pintas dan cari 
gampang. Tapi pasti  bahwa jalan pintas, jalan cari gampang bukanlah jalan ke 
kebahagiaan. Nah, dari pengalaman inilah aku berpendapat bahwa filsafat 
bukanlah sebungkah barang abstrak dan gaib, tapi sesuatu yang langsung 
mempunyai manfaat yang bisa membantu kita dalam menyelesaikan masalah kehidupan 
sehari-hari. Filsafat dan matapelajaran filsafat adalah materi dan bisa 
digolongkan pada kategori ilmu terapan juga".

Sealur dengan pikiran Marion adalah yang juga dianut oleh Elie Saleron [18 
tahun].

 "Pada mulanya aku merasa diriku hebat luar biasa karena kepalaku rasanya penuh 
dengan rupa-rupa ide luar biasa. Pokoknya akulah anak jenial. Setelah belajar 
filsafat, kudapatkan bahwa aku ternyata hanya anak kemarin sore dan ingusan. 
Apa yang kukira ternyata jauh sebelumnya sudah dipikirkan oleh orang-orang lain 
yang justru penjelasan mereka sangat bagus dan jelas. Filsafat membuatku rendah 
hati. Memerangi kepongahan anak remaja. Jika demikian, bagaimana bisa 
kusepakati pandangan bahwa belajar filsafat itu tidak berguna? ".

Demikian adalah beberapa pandangan para siswa tentang perlu tidaknya filsafat 
diajarkan di sekolah-sekolah.

Bagaimana para pengajar memandang perlu tidaknya filsafat diajarkan di 
sekolah-sekolah sejak dini, masalah yang oleh tivi Perancis merupakan keunikan 
SMA-SMA Perancis?


Paris, Juli 2006.
---------------------
JJ. Kusni



[Bersambung....]

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] urat kembang gunung purei: [1] untuk apa belajar fisafat?