[nasional_list] [ppiindia] Ya Ampun, Giliran Listrik Akan Naik

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 30 Jan 2006 04:23:30 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **RIAU POS


      Ya Ampun, Giliran Listrik Akan Naik        



      Senin, 30 Januari 2006  
      Sejak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Oktober 2005 lalu, secara 
simultan harga sejumlah keperluan pokok pun naik, bahkan terakhir pemerintah 
menyatakan tidak mungkin lagi menyubsidi Tarif Dasar Listrik (TDL) yang jumlah 
melebihi Rp15 triliun -sebagaimana usulan PLN mengajukan subsidi Rp38 triliun. 

      Kenaikan TDL ini disebabkan merangkaknya harga prime power yakni minyak 
bumi, batu bara, gas di dunia. Dengan kenaikan bahan dasar listrik tersebut, 
maka subsidi listrik yang disetujui DPR Rp15 triliun tidak cukup.

      Sebagaimana dijelaskan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, bahwa kenaikan TDL 
ini bukan keinginan pemerintah tetapi pengaruh kenaikan bahan bakar utama yang 
digunakan mesin-mesin pembangkit tenaga listrik milik PLN. 

      Bagaimana dengan PLN yang menggunakan tenaga air seperti PLTA Koto 
Panjang, apakah harus disamaratakan kenaikan dengan PLN yang menggunakan tenaga 
minyak, batu bara dan gas. Seharusnya jika pemerintah menaikkan harga TDL dapat 
membedakan antara wilayah pelanggan PLN yang menggunakan PLTA atau tenaga 
minyak, batu bara dan gas.

      Sekiranya pemerintah juga tetap membedakan kenaikan harga ini, artinya 
tidak semua wilayah PLN menaikan TDL-nya, kenaikan harga TDL listrik masih juga 
dirasakan masyarakat pada umumnya, sebab semua industri menggunakan listrik.

      Nah, terkait dengan rencana kenaikan TDL ini, sejumlah pengusaha besar 
dan kecil akan melakukan baikot, apakah dalam bentuk menghentikan produksi 
usaha atau merumahkan karyawannya, pokoknya baikot ini bisa berdampak pada 
ekonomi di Indonesia.

      Namun Wapres beserta jajaran menterinya, seperti Menteri Perindustrian 
Fahmi Idris berjanji akan mencari jalan tengah soal ancaman boikot dari 
pengusaha jika TDL dinaikkan. Fahmi yakni soal ancaman itu tidak mungkin 
terjadi. Fahmi meyakini, kenaikan TDL tidak akan memberi dampak yang signifikan 
terhadap pertumbuhan ekonomi.

      Demikian juga Menko Perekonomian Boediono di Kantor Kepresidenan 
menegaskan, hingga saat ini pemerintah masih melakukan serangkaian kajian dan 
evaluasi terkait dengan rencana kenaikan TDL 2006. Boediono juga belum 
memastikan rencana revisi pertumbuhan ekonomi jika TDL dinaikkan. Menurut dia, 
penilaian kembali tren ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi dan inflasi telah 
dilakukan secara rutin. Saat ini, pemerintah masih berkonsentrasi melakukan 
audit kinerja PLN dan mencari opsi yang paling feasible jika TDL dinaikkan.

      Tapi yang agak aneh komentar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati 
menjamin tingkat inflasi bulanan bertahan di kisaran satu persen. Menjaga 
inflasi di kisaran satu persen itu dianggap penting dan menguntungkan. Sebab, 
di akhir tahun 2006 ini pemerintah hanya menargetkan inflasi sebesar delapan 
persen.

      Dengan kenaikan TDL minimal 30 persen mana mungkin menekan inflasi sampai 
satu persen. Tanpa kenaikan TDL saja inflasi per tahunnya mencapai delapan 
persen. Sudah jelas kenaikan listrik ini akan berdampak pada sektor industri 
dan kenaikan bahan pokok lainnya keperluan masyarakat.

      Demikian juga pertumbuhan ekonomi akan menurun, bahkan akan terjadi 
pengurangan tenaga kerja besar-besaran, disebabkan ketidakmampuan pengusaha 
membayar gaji karyawannya. Bahkan indsutri kecil pun terpaksa gulung tikar, 
minimal menghentikan sementara usahanya.

      Satu-satunya jalan adalah meminimalisir kenaikan TDL, yakni dengan cara 
mengefesiensikan kinerja PLN. Banyak tudingan dalam ''rumah'' PLN itu banyak 
korupsi, indikasi adanya korupsi ini terlihat jelas ketika laporan selalu 
merugi. Nah, kata rugi ini sering diigunakan untuk menutupi korupsi yang 
terjadi.

      Untuk itu sebaiknya dilakukan pemeriksaan terhadap kinerja PLN, mengapa 
terus merugi dan bila perlu dipantau sampai ke tingkat dasar, penyebab mengapa 
PLN itu merugi terus.*** 
     


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Ya Ampun, Giliran Listrik Akan Naik