** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **refleksi: Sebagai info dapat diberitahukan bahwa di negeri skandinavia seperti Swedia tidak ada ujian di sekolah menengah. Di sekolah dasar pun tidak ada itu istilah "naik kelas" seperti di Indonesia, yang ada ialah semua "pindah kelas" dari kelas 1 ke 2 dst. Yang menentukan bagi murid sekolah menengah atas untuk masuk universitas ialah angka mata pelajaran di sekolah menengah. Jadi tidak ada banyak kerepotan bagi murid untuk belajar untuk ujian nasional, tetapi yang menentukan ialah hasil mengesuai mata pelajaran yang diajarkan di kelas. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0607/03/nas02.html Wapres: Pemerintah Tak Akan Mundur Soal UN Jakarta-Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla kembali menegaskan pentingnya meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Oleh karena itu Ujian Nasional (UN) sebagai parameter untuk mengukur tingkat keberhasilan mutu pendidikan itu harus tetap dilaksanakan dan tidak perlu ada UN susulan bagi mereka yang gagal. Kalla juga menyatakan pemerintah saat ini tidak dalam keadaan panik menghadapi kritik tajam dari kalangan pakar pendidikan dan masyarakar serta siswa yang mulai melakukan unjuk rasa sebagai protes atas pelaksanaan UN. Penegasan Wapres tersebut dikemukakan dalam pertemuan dengan pimpinan media cetak dan elektronik di kediaman resmi Jalan Diponegoro, Minggu (2/7) malam. Dalam pertemuan yang berlangsung hingga pukul 22.30 WIB itu, Wapres didampingi Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo. Lebih lanjut Kalla mengatakan, bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang lembek (lunak-red). Hal ini disebabkan karena sistem pendidikan yang juga lembek. Sikap seperti itu, menurutnya, harus diubah dengan sikap yang lebih tegas agar bisa mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain. Target itu tidak sulit, sebab jika UN terus dilaksanakan dengan berbagai perbaikan, dalam waktu 4-5 tahun ke depan, Indonesia bisa mengejar kemajuan Malaysia dan negara lain. "Oleh karena itu kita harus tegas dalam menjalankan sistem pendidikan. UN harus dilaksanakan dan kita tidak boleh mundur lagi. Kalau pemerintah mundur, itu artinya set back. Di mata rakyat, tidak ada artinya lagi fungsi pemerintah itu," ujar Kalla yang menyebut kalimat ini berkali-kali dalam paparannya. Kalla juga menanggapi soal demokratisasi dalam dunia pendidikan. Ia menegaskan, demokrasi tidak dilarang dan semua orang harus dibebaskan untuk menyampaikan pendapatnya tentang apa pun termasuk pendidikan. Tapi, dalam ujian memang tidak ada demokrasi. "UN itu parameter untuk mengukur mutu pendidikan, ya tidak mungkin dibuka peluang demokrasi. Jika kita buka peluang itu, risikonya sangat besar dan setiap tahun akan muncul demonstrasi menentang hasil lelulusan," paparnya. UN Terus Dilakukan Sementara Mendiknas Bambang Sudibyo menegaskan, UN yang mulai dilaksanakan kembali pada tahun 2003 akan terus dilakukan mengingat hanya dengan cara seperti ini mutu pendidikan bisa ditingkatkan dan para siswa dipaksa untuk belajar keras menempuh UN. Ia mengemukakan untuk mengelola mutu pendidikan, ada dua target yang ditetapkan. Pertama, mencapai puncak-puncak prestasi. Kedua, meningkatkan rata-rata prestasi siswa. Yang terakhir ini dilakukan dengan menerapkan standar mutu pendidikan dan cara yang paling tepat adalah dengan UN. "Yang pertama, puncak prestasi, akhir-akhr ini sudah kita capai dan dengan berbagai kemenangan dalam olimpiade beberapa pelajaran tingkat internasonal, Indonesai kembali dipandang dan sejajar dengan China, Taiwan, dan India," jelasnya. Menanggapi protes dari masyarakat, Mendiknas berjanji akan bekerja keras memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan dan meningkatkan profesionalisme guru. "Dari UN, kita mempunyai peta pendidikan yang lengkap dan bisa memulai perbaikan dengan terarah," katanya. (suradi) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **