[nasional_list] [ppiindia] Stigma Wanita Berjibab

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 20 Jan 2006 21:46:31 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indomedia.com/bpost/012006/20/opini/opini2.htm

Stigma Wanita Berjibab

Oleh : Mahmudi Asyari

Seiring gencarnya pencarian orang-orang yang diduga terlibat aksi teror di 
Indonesia, ternyata tidak hanya berdampak kepada mereka yang terkait secara 
langsung dengan aksi yang menyengsarakan banyak orang. Korbannya tidak hanya 
yang menjadi sasaran pengeboman, tapi juga orang-orang terdekat (keluarga dan 
teman) pelaku, masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, pejabat daerah di di 
daerah ia tinggal, dan Umat Islam pada umumnya.

Selain itu, aksi teror ternyata menyeret mereka yang sebenarnya hanya bersikap 
taat kepada suaminya, yaitu wanita yang menjadi istri dari orang-orang yang 
dicurigai terkait aksi tersebut. Jika mereka tidak memakai jilbab mungkin akan 
lain ceritanya. Tetapi, mengingat mereka semua memakai jilbab terlebeih jilbab 
lebar dan panjang, persoalannya tidak sampai di situ. Tidak hanya aksi suaminya 
yang dikutuk, tapi secara tidak langsung mereka pun ikut dikutuk.

Dengan tidak adanya usaha untuk mengurai persoalan jilbab itu, sungguh telah 
melahirkan imej bahwa wanita berjilbab identik dengan kekerasan. Dengan kata 
lain, wanita berjilbab adalah pendukung atau paling tidak simpatisan aksi 
teror. Ini sungguh memprihatinkan, karena stigma itu -entah disengaja atau 
tidak-- akan membuat muslimah yang berusaha mengenakan pakaian sesuai ajaran 
agamanya mundur dari kayakinan itu. Terlebih jika stigma sudah sedemikian kuat, 
akan membuat muslimah takut memakai jilbab. Bahkan, jika usaha memberi label 
negatif itu tidak direm sedemikian rupa, akan melahirkan wacana sebagai pakaian 
terlarang.

Stigma bagi wanita berjilbab seperti saat ini terjadi pada 1990-an. Sejumlah 
wanita berjilbab menjadi sasaran kekerasan massa, karena dituduh sebagai 
penebar racun. Stigma itu, membuat takut sejumlah orangtua dan melarang anaknya 
untuk mengenakan jilbab.

Usaha mengidentikkan wanita berjilbab dengan penebar racun, sepertinya tidak 
berdiri sendiri. Tapi terkait erat dengan gencarnya kritik Umat Islam terhadap 
peraturan pemerintah, yang memberi kekuasaan kepada sekolah untuk 'mendendang' 
siswinya yang berjilbab. Namun, karena kuatnya desakan Umat Islam, akhirnya 
dibuat kesepakatan antara Depdikbud dan MUI tentang penggunaan jilbab bagi 
siswi di sekolah umum. 

Begitu juga saat ini. Pemicunya saja yang berbeda, yaitu terorisme. Namun, 
usaha memberantas aksi terorisme yang secara tidak langsung menyeret wanita 
pemakai jilbab sepertinya ada aspek lain yang ikut menjadi target terselubung, 
yaitu usaha untuk menegakkan Syariat Islam di Indonesia. Banyak pihak merasa 
takut pada kampanye penerapan Syariat Islam itu, karena yang terbayang di benak 
mereka adalah hukum potong tangan, pancung, dan larangan zina serta kumpul 
kebo. Sebab kedua tindakan terakhir bisa dikenai hukum cambuk 100 kali atau 
rajam (hukuman mati dengan dilempari batu krikil).

Adanya anggapan itu, karena mereka yang mengusungnya tidak bisa mengurai apa 
itu syariat dan apa itu fikih. Akibatnya, ketika muncul usaha menerapkan 
syariat yang terbayang adalah keseraman itu. Maka dari itu, terorisme merupakan 
momentum yang tepat bagi mereka yang tidak suka terhadap kampanye penerapan 
Syariat Islam (selain ekonomi syariah) untuk mengidentikkannya dengan keseraman 
itu. Dan, dalam konteks sebagai tahap awal adalah jilbab, karena yang paling 
terlihat.

Umat Islam memang sukar menghindar dari tuduhan, bahwa wanita berjilbab tidak 
identik dengan kekerasan atau paling tidak sebagai istri dan anak perempuan 
dari pria yang terkait dengan kekerasan. Terlebih, setelah ditangkapnya wanita 
berjilbab yang terlibat aksi bom bunuh diri Jordania. Mungkin bagi Umat Islam 
Indonesia masih bisa meredam tuduhan itu. Mengingat wanita-wanita itu hanya ibu 
rumah tangga biasa yang taat kepada suami mereka, dan memang tidak terlibat 
dalam aksi teror.

Sebenarnya bangsa ini yang mayoritas Umat Islam, harus bisa memberikan 
pencerahan bahwa secara kebetulan saja mereka bersuamikan pria yang terlibat 
aksi teror. Dan, itu tidak bisa digeneralisasi sebagaimana halnya Umat Islam 
tidak bisa menggeneralisasi wanita nonmuslim di Maluku sebagai pendukung aksi 
teror, meskipun sebagai istri dari pelaku teror terhadap mereka. Begitu juga 
dengan pemakai jilbab, tidak bisa diidentikkan dengan terorisme, karena 
ternyata wanita yang memakai jilbab (panjang dan besar) lebih banyak dari 
mereka yang menjadi istri pelaku teror. 

* Mahmudi Asyari, MA adalah mahasiswa S3 UIN Jakarta
e-mail: mahmudiasyari@xxxxxxxxxxxxx


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Stigma Wanita Berjibab