[nasional_list] [ppiindia] Semalam di Malaysia

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 15 Jul 2006 06:09:06 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **RIAU POS

      Semalam di Malaysia        


      Sabtu, 15 Juli 2006  
      "Aku pulang dari rantau bertahun-tahun di negeri orang ohh.. Malaysia. 
Inilah kisahku semalam di Malaysia. Diri rasa sunyi, aduhai nasib apakah daya, 
cinta hampa hiduppun merana, mana dia". 

      Semula saya ke Kuala Lumpur untuk mendengarkan laporan Timbalan Perdana 
Menteri Malaysia, Dato' Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak. Sebuah era baru dari 
penanaman kembali (reinplantasi) sawit yang telah tua di Malaysia yang dikelola 
oleh lembaga yang bernama Felda. Dato' Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak telah 
berhasil melahirkan kelas menengah pada lebih dari 100 ribu petani Felda dan 
mempunyai pendapatan lebih dari RM 10 ribu sebulan. Padahal dilaporkan dari 
Papua Nuigini  reinplantasi sawit bukanlah masalah yang mudah, sebab memerlukan 
pupuk yang banyak dan humus yang telah banyak rusak. Laporan Najib selanjutnya 
membandingkan antara penanam getah yang menghasilkan RM 6.000-10.000 sementara 
petani sawit memperoleh kira-kira RM 1.500 sebulan. Inilah yang sebetulnya 
ingin saya hadiri di Dewan Felda Kuala Lumpur dalam rangka sambutan 50 tahun 
Felda. Berapa banyak petani sawit yang berhasil didorong Felda menjadi pedagang 
menengah? Ternyata terdapat 104.946 petani sawit  di 278
  lokasi meliputi kawasan seluas 811.140 hektare. Lalu laporan Najib inipun 
selanjutnya mengatakan harga getah sampai RM 8.17 sen sekilogram pada 23 Mei 
lalu, yang tertinggi dalam tempo 20 tahun. Karena dijejer dengan angka-angka 
yang mendorong Malaysia terutama orang Melayu menjadi kelas menengah oleh sawit 
ini, kenapa saya mengambil kira pentingnya mendengar ceramah Najib ini dalam 
rangka 50 tahun Felda karena Gubernur Riau dan Bupati Siak sedang 
sibuk-sibuknya menggesa penanaman sawit untuk melahirkan kelas menengah Melayu 
namun belum lagi ditanam proyek inipun sibuk di DPRD harusnya ditenderkan. 

      Apa kata pers? "Kebun K2I harus ditender ulang. Tender ulang pelaksanaan 
proyek kebun K2I sudah mendesak dilaksanakan. Jangan lagi menunggu-nunggu hasil 
konsultasi Bawasprov dengan BPKP Riau. Sebab, aturan untuk pelaksanaan kebun 
K2I sudah jelas dalam Perda Multiyears". Baru saja angan-angan sudah 
diperdebatkan, dipolitisir lagi. Padahal begitu Tun Razak mengatakan 
pertumbuhan ekonomi di Malaysia harus melalui tahapan agraris, agrobisnis, dan 
baru ke industri ternyata kelapa sawit saja dapat dihasilkan lebih dari 25 
produk dan badan penelitian di Malaysia dapat menurunkan kadar kolesterol  pada 
sawit  sehingga  mempunyai kesempatan untuk memasuki pasar Eropa dan sayang 
sawit Indonesia hanya memasuki pangsa pasar di Bangladesh, sedehhh.

      Sesudah saya menjejal mengumpulkan berbagai makalah berbagai Felda yang 
akan saya sumbangkan kepada Pak Gubernur maka dalam rangka 50 tahun (Yubilium) 
Dewan Bahasa dan Pustaka  mengundang pula makan malam di Internasional Hotel 
dan keluarlah satu-satu lagu yang saya ketahui dan tak pula hafal Semalam di 
Malaysia, karena memang saya semalam di Malaysia. Ternyata cerita Felda 
tidaklah tertarik bagi teman-teman saya di Kuala Lumpur, maka dimulai pula 
kisah Siti Nurhaliza. Kalau teman saya sang dukun besar dari Pasir yang bernama 
Mawi berkisah bahwa dia bernyanyi bersama Siti Nurhaliza tidaklah aneh, tapi 
ketika dia menyatakan diundang Siti Nurhaliza ke Kayu Tipis di Ipoh sayapun 
menyangsikan cerita ini sebab maklumlah saya tentu lebih berpengalaman. Karena 
itu sayapun membuka cerita bahwa Siti Nurhaliza ini ayahnya police diraje dan 
makanyapun hidup dalam miskin, karena itu tak malu-malu dia mengatakan bahwa 
waktu mudanya dia menjual kue. "Kue....kuee..." ke sekeliling kam
 pung. Dari ceritanya inilah dia mulai melantunkan suaranya. Cerita Siti 
Nurhaliza menjadi top sekarang ini karena hubungannya dengan Datuk Ke yang 
sebetulnya Datuk Khalid Mohd Jiwa, duda yang sudah beranak tiga dan konon belum 
pula cerai dengan bininya. Jadi logislah orang-orang di Malaysia cemburu. 
"Menurut Pak Tabrani ape sebab die suke dude beranak tige?" Pertanyaan ini 
diajukan Cik Jamaludin kepada saya, maka terbayanglah saya memperistrikan 
seorang bintang Pekanbaru ketika anak saya sudah empat. Ape bezanya dengan 
saya? Saya lebih tua lagi dari Datuk Khalid dan beranak lebih banyak. Dapat 
bintang Pekanbaru. Jamaludin melanjutkan lagi "Awak tahu ndak saran Mufti pada 
Datuk Ke, nikah Siti malam Jumat. Apa alasannya? Mufti Perak, Datuk Seri 
Harussani Zakaria menyarankan Siti Nurhaliza dan Datuk Khalid Mohd Jiwa (Datuk 
Ke) bernikah pada malam Jumat karena ia memberi banyak kelebihan pahala jika 
hubungan kelamin dilakukan pada malam itu berbanding malam-malam lain". "Awak ta
 hu dimane?". "Belilah mingguan Warta Perdana". 

      Tak pelak lagi sayapun mencari koran ini. Rupanya pendapat sang Mufti 
masih berlanjut "Jangan rasa tertekan. Kalau rasa bersedia barulah kawin". Lalu 
koran inipun mencongkel-congkel cowok Siti Nurhaliza sebelumnya adalah orang 
Inggris. Ketika orang bertanya acam mana hubungannya dengan cowok Inggris ini? 
Nurhaliza terus terang "Setakat ini tidak nampak kesungguhan kepada laki-laki 
Melayu untuk saya kawini". Artinya saya lebih hebat dari Datuk Ke. Nurhalizapun 
melanjutkan lagi "Janganlah disebabkan saya buat kenyataan "Hero Melayu lembik" 
orang ingat saya kata semua lelaki Melayu macam itu. Saya menanti cinta lelaki 
Melayu, tetapi belum saya temui pada ketika dan saat ini". 

      Siti Nurhaliza yang saya juga ikut mengaguminya karena konsernya di 
Albert Hall London, suatu tempat yang tak kalah dengan Simponi New York dan 
Berlin saya putar berkali-kali CD-nya. Tentu sebuah eksperimen yang luar biasa 
sebab bagaimanapun sebuah simponi, dua yang tak biasa dilakukan yakni bertepuk 
tangan dan bersorak-sorai. Percobaan antara sebuah orkestra ataupun simponi 
dengan lagu tradisional Cindai paling bermuara di Bandar Serai Orkestra, Pak 
Ngah Balik. Tak akan pernah bisa masuk ke dalam suatu orkestra yang bukan 
merupakan musik klasik. Sayapun mendengar kejanggalan ketika 250 tahun Mozart 
diperingati di Auditorium Rab University yang saya pimpin. Barisan depan dan 
keliling dari orkestra di Albert Hall ini rupanya semuanya orang Melayu. 
Walaupun ada orkestra sesaat  tepuk tangan, hiruk pikuk di Albert Hall. Dalam 
hati saya dua hal yang tak boleh terdengar karena menghilangkan nada-nada 
tinggi yakni  batuk dan kentut apalagi bertepuk tangan. Tapi jadilahhh.

      Balik ke cerita Siti Nurhaliza yang menceritakan hubungannya dengan TV3 
diapun mengatakan "Hubungannya dengan TV3 dari segi penerbitan masih macam itu 
juga. Sayapun sudah tak berani hendak hantar apa-apa proposal lagi. Tetapi dari 
segi lakonan Alhamdulillah saya tidak digam. Drama ini adalah permulaan 
hubungan baru saya dengan TV3. Selepas ini saya sangat-sangat berharap agar 
hubungan saya dengan Stesen Televisyen itu kembali mesra macam zaman Cinderella 
dan Tumirah dulu". Sayapun teringat ketika Nurhaliza diumurnya yang 27 tahun 
diwawancarai oleh Metro TV karena umur yang demikian adalah batas ketuaan bagi 
seorang gadis, saya menjadi aneh lagi ketika Nurhaliza sendiri menyatakan di 
pers Malaysia umurnya kini sudah 33 tahun. Sehingga apakah pengakuannya ini ada 
hubungannya dengan Datuk Ke atau ha...ha... dengan saya. "Cindai yang mana 
tidak terkira, alunan lagu rentak beribu, bagailah mana hendak berhias, 
cerminku retak seribu". Keesokan harinya saya berangkat meninggal
 kan Kuala Lumpur di tengah malam buta karena Asian Air pukul 06.20 alias pukul 
5.20 di sini, sebelum subuh.  "Inilah kisahku semalam di Malaysia. Diri rasa 
sunyi, aduhai nasib apakah daya, cinta hampa hiduppun merana, mana dia".  
Engga....alah.***

      Prof dr Tabrani Rab, Rektor Rab University 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Semalam di Malaysia