[nasional_list] [ppiindia] Re: Sekali lagi: Syariat Islam, sebuah wacana

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Thu, 20 Jul 2006 10:48:20 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Izinkan beberapa tanggapan,mbak:

--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, aris solikhah <fm_solihah@...> 
wrote:
>
1)  Membangun impian dari tahap per tahap... berlari ribuan kilo 
dimulai satu langkah. Bagaimanakah syariat ISlam diterapkan jika 
mendengarnya asing atau terjadi penolakan, maka saya mencoba 
menghaturkannya disini. Bahkan untuk sekedar label syariat ISlam. 
Next subtansinya. Kalau orang sudah fobi dengan makanan bakso 
misalnya, mana mungkin dia akan mencicipinya. Mendengarnya aja kagak 
mau. 


DH: keliru mbak. kalau bakso adalah negara agama, tak perlu 
dicicipi, karena selalu membuat orang sakit. Sejarah membuktikan.

2)  Bagaimana dia mau menerimanya? Penerapaan syariat ISlam secara 
totalitas masih panjang ke depan, tapi bukan tidak mungkin, apalagi 
ngomong negara Islam. 

DH: penterapan hukum satu agama sebagai hukum negara yang total 
ataupun sebagian, takkan mungkin dalam negara yang multibudaya. 
dalam negara yang berbudaya Arab, monolitik saja sudah tak mungkin, 
apalagi di negara seperti Indonesia.

3)Tapi memang butuh pengawalan untuk mulai mewacanakan. dan Anda tak 
bisa menolak keluarnya Perda syariah beserta plus minusnya adalah 
buah efek dari wacana syariat ISlam. 

DH: Menurut saya, apakah suatu produk hukum ddilhami oleh ajaran 
agama, manapun, sebenarnya bukan masalah, selama perundangannya 
demokratis, dan memperhatikan kepentingan semua. Misalnya anti 
pelacur adalah didukung SEMUA agama. Tetapi formulasinya tidak boleh 
kampungan.

>    
4) Penerapan Syariat Islam diterapkan, semua itu juga terjadi karena 
realitas carut-marutnya Indonesia, membuka peluang itu. Orang butuh 
alternatif solusi. Yang perlu dipertimbangkan juga adalah kondisi 
Indonesia sejak berdiri hingga kini, tak ada perubahan atau malah 
katakanlah makin parah.

DH: memang, wacana pensyariatan ini datang dari kecarutmarutan 
sosial. Tetapi, jangan dilupakan, kecarutmarutan ini BUKAN masalah 
agama, atau masalah yang dapat diselesaikan secara agama, tetapi, 
masalah sosial ekonomis, yang harus diselesaikan sesuai dengan 
methoda sosial ekonomis.
Kesenjangan sosial, misalnya, TAK mungkin diatasi secara agama.

5) NKRI ini pun berawal dari wacana beberapa orang saja bukan? 

NKRI bukan saja wacana, namun keharusan sejarah. Dimulai 
denganmundurnya negara negara penjajah dari seantero dunia, juga di 
Pasifik, maka, suatu ketika akan timbul sebuah vakum politik 
iuridis. belanda takkan mungkin terus menjajah, lihat saja, mereka 
juga munduir dari negara tanpa peperangan, juga Inggris dan Perancis.

Bahwa RI ini timbul dengan 17 Agustus dan lain lainnya, ini BUKAN 
soal wacana, namun keadaan yang menentukannya. Yang mendorong 
kemerdekaan Indonesia, bukanlah orang Indonesia, namun pimpinan 
militer Jepang, yang memanggil Sukarno Hatta menghadapa pimpinan 
balatentara Jerpang dekat sebelum bom atom jatuh.

6)  Politik Islam adalah bukan barang baru yang seharusnya diketahui 
secara alamiah oleh umat Islam, namun sayangnya politik Islam banyak 
disalah banyak artikan dan dicampuradukkan dengan ilmu politik yang 
berkembang di dunia. Sehingga politik Islam kabur bahkan umat Islam 
jadi fobia, padahal Islam juga mencakup seluruh aspek kehidupan 
termasuk politik. 

DH: Mohon bertanya? apakah definisi politik Islam? dan dimana pernah 
diterapkan? oleh siapa?

7) Satu pertanyaan saya, menurut Anda kira-kira kenapa mbah Danar 
atau mungkin orang seperti Anda menolak politik Islam, ah tapi 
sudahlah karena mungkin politik Islam yang saya pahami tidak Anda 
pahami. 

DH: Ini mudah dijawab, yakni karena bertumpu pada sejarah. Negara 
yang multibudaya TAK mungkin dijadikan negara agama menurut satu 
agama. Negara negara bependuduk Arab saja tak melakukannya, kita 
yang Melayu beraneka agama ini mau coba?

8)Saya kan masih dianggap pupuk bawang di sini, oleh teman2 disini 
saya diminta banyak belajar lagi. dan saya ndak nolak ko. Saya harus 
sekolah di PT Fisip dulu baru diakui ngomong politik Islam. 
Sedangkan teman-teman di sini tak dituntut untuk belajar  politik 
Islam seperti yang saya pahami. Meski jua seharusnya seorang muslim 
yang saya pahami tak ada pengkotakan dalam memahami agama Islam.
>   

DH: KELIRU!

Anda diminta memahami ilmu sosial politik, sebab anda BICARA 
mengenai fenomena sosial politik, yakni pendirian negara agama.  
Kita, yang lain TAK perlu belajar Islam, karena BUKAN ajaran Islam 
yang dimasalahkan. Syariat Islam difahami oleh umat Islam, dan ini 
OK. Yang bukan Islam tak perlu memahaminya, karena bukan urusan kita.

jelas mbak?

Salam

danardono







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Something is new at Yahoo! Groups.  Check out the enhanced email design.
http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: