** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Memang pendapat saya dan pendapat Lina adalah konflik yg hingga kini tidak dpt diselesaikan melalui adat istiadat yg diketemukan didalam kitab2 suci. Bukan saja didalam forum milis ini persoalan ini didebatkan tetapi diantara kaum sociolog di pemerintahan yg memakai system barat setiap waktu didebatkan. Pertanyaan yg terutama adalah pelacuran dibikin legal atau tetap dilarang. DiUSA keadaannya dapat kita bandingkan. Keadaan diNevada suatu negara bagian dimana pelacuran diperbolehkan dan dimana segala sesuatu didalam bidang perekonomian ini diawasi oleh pemerintah setempat dan dinegara bagian California dimana agama catholic dan Kristen menentukan bahwa pelacuran atau exploitasi wanita dan laki2 dianggap tidak bermoral. DiCalifornia pelacuran picisan yg dilakukan dari pinggir jalan dgn segala bodyguard mereka tetap dpt diketemukan disetiap kota besar. Pelacuran yg agak mahalan melalui massage parlour dan healthspa - tetap berjalan. Dan utk yg lebih mahal melalui callgirls dgn internet system mereka tetap berkembang. Di Nevada sudah lumrah karena dilindungi u.u dari negara bagian mereka makmur dan berkembang secukupnya - tetapi mereka tidak menjadi sodom dan gomorah. Hanya business ini tidak berkembang seperti sodom dan gomorah tetapi kurang lebih seperti system geisha diJapan. Penghuni dan pegawai mereka yg sering sebut diri mereka working ladies - hidup tenteram dan malah cukup untuk hidup seperti penduduk lain dan membeli rumah etc.Organisasi mereka yg terkenal dan yg sering kita lihat diTV adalah Horse Ranch dan Catwalk Sebaliknya yg melakukan business pelacuran diCalifornia biasanya jikalau bekerja secara freelance tidak akan dapat menyewa apartement dan harus tinggal didalam hotel. Mereka selalu dpt blackmail sering mendapat abuse etc. atau dirazia dan masuk penjara. Pendeknya mereka hidup tidak tenteram dan achirnya terjun kedalam dunia madat dan kejahatan lain. Sedikit dari mereka yg achirnya mencapai penghidupan yg nyaman. Yg bekerja utk masage parlour etc memang mndapat perumaham tetapi mereka sering diRazia atas desakan protest penduduk keliling mereka dan juga masuk penjara. Masa depan mereka tetap gelap. Yg high class mungkin tidak terlalu gelap sebab mereka penghasilannyajuga cukup tinggi tetapi utk berapa lama. Silahkan sdri Lina pilih yg mana lebih baik utk penduduk negara. Apakah mau hidup secara hypocryte agama atau secara teratur bertentangan agama - yg juga sudah dipakai dinegara2 EU dikota2 besar seperti Amsterdam, Hamburg etc. Apakah masih bersedia untuk menghadapi exploitasie wanita -ataukah sudah bersedia untuk memberikan mereka hak hidup. Your choice. Legalizing prostitution is against kitab2 suci dari middle east - tetapi tidak melanggar peraturan agama dari timur seperti budhisme atau hinduisme atau adat istiadat jama kuno dari kebudayaan pacific [ ini termasuk Jawa].. Memang kaum prostitute bukan cream dari society tetapi mereka pun bukan sampah masyarakat.Kalau didalam adatistiadat Jawa biasanya istilah "randa" mungkin suatu pengertian yg secara indirect legalize prostitution. silahkan berpikir. Andreas Lina Dahlan <linadahlan@xxxxxxxxx> wrote: Disini pak Andreas, menyamakan kedudukan kitab2 suci dengan kebudayaan. Kalau saya membedakan kedudukan kitab suci dengan budaya. Kitab Suci bukan budi daya manusia. Jadi, buat saya agama yang mendasarkan kepada kitab suci memang seharusnya memberikan larangan pada pelacuran. Kalau ada budaya yang tidak melarang pelacuran, tentu itu akan beretentangan dengan nilai moral agama. Pelarangan pada pelacuran bukanlah pelarangan pada penyaluran hormon ato penyaluran seksual yang fitrah ada pada manusia normal. Salah satu cara penyaluran seks yang syariah adalah dengan menikah. Namun. lagi2 manusia itu mahluk unik sehingga dgn sim sala bim pernikahan inipun terkadang dibuat terselubung utk menutupi zina. Lebih jauh lagi, larangan/hukum dibuat karena banyaknya ditemukan pelanggaran-pelanggaran. Jadi, jangan dijungkirbalikkan dengan paradigma berpikir tak perlu hukum karena hukum itu utk dilanggar. Pemerintahpun berhak mengambil keuntungan dari hal apapun. Asal saja adil or porporsional. Nah itu yang sulit. wassalam, --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, ANDREAS MIHARDJA <mihardja@...> wrote: > > Pelacuran wanita maupun laki2 adalah kepandaian manusia yg sudah ribuan tahun. > Pelarangan pelacuran yg hypocrytic ini hanya dikeluarkan oleh umat2 yg beragama kristen, muslim dan yahudi - semua yg berhubungan dgn kitab suci mereka. Ini juga berdasarkan tradisi middle east sewaktu mereka menyambah Astarte - dewi "sex" kesuburan umat. > > Didalam kebudayaan lain persoalan pelarangan ini tidak ada - karena tidak mungkin dilarang. Panggilan alam utk laki2 sewaktu mereka jaya lebih kuat dari peraturan kesusilahan bikinan. Fihak wanita juga sama meskipun agak tertutup. Tekanan hormon alam sulit ditangkis. > > Untuk apa dibikin pel;arangan jikalau kita 100% mengerti ini peraturan juga pasti akan dilanggar. Yg rugi disini hanya pemerintah karena pajak tidak masuk dan s.t.d. tidak dapat dijaga dan kaum pelacur wanita dan laki2 harus hidup underground dan diblackmail dari kiri dan kanan. Mereka kan utk masyatakat adalah sampah > > Yg mendapat penghasilan disini adalah calo2, polisi2 dan mafia2 Ini kan boleh dikata slavery. Jikalau semua legal - pajak negara masuk , kesehatan terjaga dan kaum pelacur tidak diblackmail lagi. Geisha2 diJepang adalah semacem legalized prostitution tetapi kaum geisha proud melakukan pekerjaan ini. > > Silahkan kalin berpikir dan analisa the pros dan the contras. > > Andreas > > Free Thinker <freethinker_may@...> wrote: > Kalem, De... > Nizami memang comberan, plus intelektualitasnya pun sangat diragukan. Menangkap esensi pelacuran sebagai dampak dari kemiskinan terstruktural dan minimnya pendidikan aja nggak mampu. Susah, kalau hidup cuma berputar di ayat-ayat. > > TEAM DEDE!!!!!! > > Nugroho Dewanto <ndewanto@...> wrote: > > memang susah ngomong sama orang yang hati > dan mulutnya kotor seperti comberan. > > gitu ngaku pejuang islam. muke lu jauh! > > At 05:43 PM 9/27/2006, you wrote: > > >Kalau tempat pelacuran ditutup kasihan juga nanti mas > >Nugroho tidak bisa mampir lagi ke sana. > > > >Atau bisa jadi nanti anak-anak perempuan mas Nugroho > >tidak bisa bercita-cita jadi Pekerja Seks Komersial di > >tempat pelacuran tersebut...:) > > > >Kok ada sih orang yang mendukung pelacuran...? > > === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. === > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **