[nasional_list] Re: [ppiindia] Re: Perdagangan Wanita dan Pelacuran

  • From: ANDREAS MIHARDJA <mihardja@xxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Wed, 27 Sep 2006 22:56:34 -0700 (PDT)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Memang pendapat saya dan pendapat Lina 
adalah konflik yg hingga kini tidak dpt diselesaikan melalui adat istiadat yg 
diketemukan didalam kitab2 suci. 
  Bukan saja didalam forum milis ini persoalan ini didebatkan tetapi diantara 
kaum sociolog di pemerintahan yg memakai system barat setiap waktu didebatkan.
  Pertanyaan yg terutama adalah pelacuran dibikin legal atau tetap dilarang.
   
  DiUSA keadaannya dapat kita bandingkan. Keadaan diNevada suatu negara bagian 
dimana pelacuran diperbolehkan dan dimana segala sesuatu didalam bidang 
perekonomian ini diawasi oleh pemerintah setempat dan dinegara bagian 
California dimana agama catholic dan Kristen menentukan bahwa pelacuran atau 
exploitasi wanita dan laki2 dianggap tidak bermoral.
   
  DiCalifornia pelacuran picisan yg dilakukan dari pinggir jalan dgn segala 
bodyguard mereka tetap dpt diketemukan disetiap kota besar. Pelacuran yg agak 
mahalan melalui massage parlour dan healthspa - tetap berjalan. Dan utk yg 
lebih mahal melalui callgirls dgn internet system mereka tetap berkembang. 
  Di Nevada sudah lumrah karena dilindungi u.u dari negara bagian mereka makmur 
dan berkembang secukupnya - tetapi mereka tidak menjadi sodom dan gomorah. 
Hanya business ini tidak berkembang seperti sodom dan gomorah tetapi kurang 
lebih seperti system geisha diJapan. Penghuni dan pegawai mereka yg sering 
sebut diri mereka working ladies - hidup tenteram dan malah cukup untuk hidup 
seperti penduduk lain dan membeli rumah etc.Organisasi mereka yg terkenal dan 
yg sering kita lihat diTV adalah Horse Ranch dan Catwalk
  Sebaliknya yg melakukan business pelacuran diCalifornia biasanya jikalau 
bekerja secara freelance tidak akan dapat menyewa apartement dan harus tinggal 
didalam hotel. Mereka selalu dpt blackmail sering mendapat abuse etc. atau 
dirazia dan masuk penjara. Pendeknya mereka hidup tidak tenteram dan achirnya 
terjun kedalam dunia madat dan kejahatan lain. Sedikit dari mereka yg achirnya 
mencapai penghidupan yg nyaman. Yg bekerja utk masage parlour etc memang 
mndapat perumaham tetapi mereka sering diRazia atas desakan protest penduduk 
keliling mereka dan juga masuk penjara. Masa depan mereka tetap gelap. Yg high 
class mungkin tidak terlalu gelap sebab mereka penghasilannyajuga cukup tinggi 
tetapi utk berapa lama.
   
  Silahkan sdri Lina pilih yg mana lebih baik utk penduduk negara. Apakah mau 
hidup secara hypocryte agama atau secara teratur bertentangan agama - yg juga 
sudah dipakai dinegara2 EU dikota2 besar seperti Amsterdam, Hamburg etc. 
  Apakah masih bersedia untuk menghadapi exploitasie wanita -ataukah sudah 
bersedia untuk memberikan mereka hak hidup. Your choice. Legalizing 
prostitution is against kitab2 suci dari middle east - tetapi tidak melanggar 
peraturan agama dari timur seperti budhisme atau hinduisme atau adat istiadat 
jama kuno dari kebudayaan pacific [ ini termasuk Jawa].. 
   
  Memang kaum prostitute bukan cream dari society tetapi mereka pun bukan 
sampah masyarakat.Kalau didalam adatistiadat Jawa biasanya istilah "randa"  
mungkin suatu pengertian yg secara indirect legalize prostitution. silahkan 
berpikir.
   
  Andreas

Lina Dahlan <linadahlan@xxxxxxxxx> wrote:
          Disini pak Andreas, menyamakan kedudukan kitab2 suci dengan 
kebudayaan.

Kalau saya membedakan kedudukan kitab suci dengan budaya. Kitab Suci 
bukan budi daya manusia. Jadi, buat saya agama yang mendasarkan 
kepada kitab suci memang seharusnya memberikan larangan pada 
pelacuran.

Kalau ada budaya yang tidak melarang pelacuran, tentu itu akan 
beretentangan dengan nilai moral agama. 

Pelarangan pada pelacuran bukanlah pelarangan pada penyaluran hormon 
ato penyaluran seksual yang fitrah ada pada manusia normal. Salah 
satu cara penyaluran seks yang syariah adalah dengan menikah. Namun. 
lagi2 manusia itu mahluk unik sehingga dgn sim sala bim pernikahan 
inipun terkadang dibuat terselubung utk menutupi zina.

Lebih jauh lagi, larangan/hukum dibuat karena banyaknya ditemukan 
pelanggaran-pelanggaran. Jadi, jangan dijungkirbalikkan dengan 
paradigma berpikir tak perlu hukum karena hukum itu utk dilanggar.

Pemerintahpun berhak mengambil keuntungan dari hal apapun. Asal saja 
adil or porporsional. Nah itu yang sulit.

wassalam,
--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, ANDREAS MIHARDJA <mihardja@...> 
wrote:
>
> Pelacuran wanita maupun laki2 adalah kepandaian manusia yg sudah 
ribuan tahun.
> Pelarangan pelacuran yg hypocrytic ini hanya dikeluarkan oleh 
umat2 yg beragama kristen, muslim dan yahudi - semua yg berhubungan 
dgn kitab suci mereka. Ini juga berdasarkan tradisi middle east 
sewaktu mereka menyambah Astarte - dewi "sex" kesuburan umat.
> 
> Didalam kebudayaan lain persoalan pelarangan ini tidak ada - 
karena tidak mungkin dilarang. Panggilan alam utk laki2 sewaktu 
mereka jaya lebih kuat dari peraturan kesusilahan bikinan. Fihak 
wanita juga sama meskipun agak tertutup. Tekanan hormon alam sulit 
ditangkis.
> 
> Untuk apa dibikin pel;arangan jikalau kita 100% mengerti ini 
peraturan juga pasti akan dilanggar. Yg rugi disini hanya pemerintah 
karena pajak tidak masuk dan s.t.d. tidak dapat dijaga dan kaum 
pelacur wanita dan laki2 harus hidup underground dan diblackmail 
dari kiri dan kanan. Mereka kan utk masyatakat adalah sampah
> 
> Yg mendapat penghasilan disini adalah calo2, polisi2 dan mafia2 
Ini kan boleh dikata slavery. Jikalau semua legal - pajak 
negara masuk , kesehatan terjaga dan kaum pelacur tidak diblackmail 
lagi. Geisha2 diJepang adalah semacem legalized prostitution tetapi 
kaum geisha proud melakukan pekerjaan ini.
> 
> Silahkan kalin berpikir dan analisa the pros dan the contras.
> 
> Andreas
> 
> Free Thinker <freethinker_may@...> wrote:
> Kalem, De...
> Nizami memang comberan, plus intelektualitasnya pun sangat 
diragukan. Menangkap esensi pelacuran sebagai dampak dari kemiskinan 
terstruktural dan minimnya pendidikan aja nggak mampu. Susah, kalau 
hidup cuma berputar di ayat-ayat.
> 
> TEAM DEDE!!!!!! 
> 
> Nugroho Dewanto <ndewanto@...> wrote:
> 
> memang susah ngomong sama orang yang hati
> dan mulutnya kotor seperti comberan.
> 
> gitu ngaku pejuang islam. muke lu jauh!
> 
> At 05:43 PM 9/27/2006, you wrote:
> 
> >Kalau tempat pelacuran ditutup kasihan juga nanti mas
> >Nugroho tidak bisa mampir lagi ke sana.
> >
> >Atau bisa jadi nanti anak-anak perempuan mas Nugroho
> >tidak bisa bercita-cita jadi Pekerja Seks Komersial di
> >tempat pelacuran tersebut...:)
> >
> >Kok ada sih orang yang mendukung pelacuran...?
> 
> === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say 
it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are 
only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly 
opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. ===
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



         


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 
    mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: