** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Farid Gaban" <faridgaban@...> wrote: > > Dede, > > Meski hukum akhirnya harus bicara dan harus dipatuhi betapapun tidak > sempurnanya, pemikiran yang melulu legalistik bisa menjadi semacam > insult. Terutama jika kita tahu, dan semestinya tahu, bahwa ada > kelemahan dalam sistem hukum kita, terutama penegakannya. > > Saya membaca koran dan membaca tentang penangkapan yang dilakukan > polisi. Namun, tidakkah ini justru membuat kita berpikir: kenapa > polisi demikian terlambat menggunakan KUHP untuk memberangus > majalah/koran porno? > > Polisi baru bergerak setelah muncul kontroversi yang memanas soal RUU > Anti-Pornografi. > > Perilaku polisi seperti ini tidak menolong. Lama majalah/koran > pornografis beredar, tanpa publik bisa memprotes atau berharap ada > tindakan tegas. > > Inilah saya kira yang memicu sikap keras sebagaian orang Islam; mereka > mengajukan posisi yang makin keras dalam RUU Anti-Pornografi (yang > secara keliru dipotret oleh Mas Goenawan Mohamad sebagai semata > "Arabisasi"). > > Kecenderungan ke arah fundamentalisme tidak datang dari ruang hampa. > Seringkali dia merupakan reaksi dari fundamentalisme di seberangnya. > Fundamentalisme agama vs fundamentalisme sekuler. Fundamentalisme > Islam vs fundamentalisme kebebasan berekspresi. > > Menurut saya, soalnya lebih sederhana dari itu: banyak orang risau > tentang maraknya media pornografi (tidak melulu atas nama moral agama, > tapi juga tentang pendidikan anak-anak) dan tak tahu harus mengadu > pada siapa serta harus melakukan apa. Hopeless. > > Sudah lama polisi tidak bisa diharapkan. Dalam banyak kasus, polisi > hanya peduli memeras agen majalah dan bukan mencoba menegakkan KUHP. insult yang cenderung memicu konflik terbuka. > > salam, > Farid Gaban > > --------------------- DH: beberapa kalimat diatas membuat kita merenung. Saya teringat ucapan seorang analyst dunia Arab di TV Jerman, seorang yang sangat obyektif dan humanist. Dia mencoba menjawab pertanyaan yang sangat membingungkan dunia Barat: "mengapa seolah dunia Islam marah tiba tiba?". Jawabannya adalah, ketidak mampuan banyak rezim dimana umat Muslim menjadi mayoritas, untuk menegakkan good governance. Korupsi, maksiat, keterbelakangan. Ketidakpuasan sosial ini membuat rakyat mencari kambing hitam, yakni system sekular. System hukum negara tiba tiba dipertanyakan, dan rakyat dihimbau menerima sebuah system hukum baru, system hukum agama. kelemahan yang ada, yakni penegakan hukum, disalah pahami, dikira systemnya yang salah dan layak diganti. Tuntutan mendirikan negara syaria terjadi dibanyak negara, dimana pemerintah dirasakan korup dan tak mampu, misalnya Pakistan. Di Indonesia terjadi hal yang sama. Kesengsaraan yang tak kunjung henti, kesenjangan sosial yang menyakitkan hati, membuat umat islam merasa disingkirkan, dan merindukan munculnya suatu system yang diterangi Nurul Islam. Kebanyakan masyarakat yang belum pernah melihat dan merasakan sebuah negara sekular yang makmur, berfungsi dan memiliki good governance, seperti Singapura, apalagi negara negara Eropa, TAK dapat membayangkan, ada kemungkinan lain, selain merobohkan system sekuler yang mereka rasakan sebagai gagal ini. RUU APP ini sebenarnya juga satu dari aspirasi memerangi kemaksiatan. Pornografi dirasakan sangat menghina perasaan dan nilai moral masyarakat, dan seperti bung Gaban katakan, polisi melongo tak berbuat apa apa. dalam kebinsingan pro dan anti RUU ini, banyak fakta yang tenggelam dari perhatian masyarakat, yakni bahwa: 1) pornografi adalah hal yang melukai rasa dan martabat semua insan yang susila, dari SEMUA agama. Setiap pemeluk agama adalah anti pornografi. Malangnya, beberapa kelompok Islam juga media Islam menggambarkan seolah, pronografi hanya melukai umat Islam. Jadi prono adalah tidak islami. Padahal, porno adalah juga tidak tidak kristiani, tiadak buddhawi. ya tidak manusiawi. Pengkonsum tindak porno adalah manusia hidung belang dari segala agama. 2) didalam perumusan RUU ini dimasukkan nafas dan penafsiran satu agama tertentu, yang melukai budaya atau agama lain. Yakni mengenai pengertian "aurat" itu sendiri. Karena itu seniman Jawa dan Bali mengamuk. Seharusnya, kalau kita benar benar bhineka, maka semua kita rumuskan bersama. Bukankah juga makanan yang haram bagi satu kelompok belum tentu haram bagi agama lain? 3) beberapa kelompok sangat mengamakan RUU ini, seolah kalau kita tak setuju dengan sebagian atau seluruh perumusan RUU ini, adalah anti agama tertentu. Ini kekeliruan besar. Karena RUU republik Indonesia, adalah RUU bagi semua. saking menggebu gebunya, maka dianggap seolah yang mendukung hanya agama tertentu, yang menolak adalah non agama ini. Inilah sebabnya pak Gunawan mengatakan "arabisasi" daripada RUU ini. Atau ada yang mengatakan "wahabisasi" karena sempitnya ruang definisi "aurat". Cara meng-goalkan RUU seperti ini hanya menimbulkan cemooh dan gelak tawa, dan tak mendukung citra agama yang mati matian mendukungnya. memang karena hasrat pembersihan pornografi bukanlah urusan agama apalagi monopoly agama, tetapi hasrat sosial seluruh masyarakat. Salam danardono *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **