[nasional_list] [ppiindia] Persatuan dan keadilan: Rancang bangun relasi agama, negara, dan pluralisme

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 28 Jan 2006 06:51:21 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.harianterbit.com/artikel.php?kategori=SYIAR&id=36469



Persatuan dan keadilan: Rancang bangun relasi agama, negara, dan pluralisme (2) 
Oleh: Dr Tarmizi Taher 


THE making of a culture, bukan berarti meng-eka-kan kebhinekaan budaya kita, 
tetapi sebagai pencegah tabrakan budaya seperti konflik Ambon dan dominasi satu 
budaya dalam pluralisme kita seperti budaya jawa pada masa lalu. Dialog budaya 
sehari-hari harus bermakna mencari titik temu atau persamaan dan menghindari 
konflik yang tidak perlu. Contoh yang paling baik adalah peranan agama dan umat 
beragama untuk sama-sama membangkitkan semangat etos kerja, disiplin, tanggung 
jawab, dan kejujuran, serta menjauhi pemborosan. Dialog alamiah antara 
ke-lompok ini harus selalu didampingi dialog intelektual dan akademik. Strategi 
kebudayaan yang selama ini tidak berjalan, harus direformasi menuju tujuan yang 
kita inginkan. Panduannya adalah ideologi negara Pancasila dan Pembukaan 
Undang-Undang Dasar 1945. Perubahan merupakan suatu hal yang sangat alami, yang 
tidak berubah hanyalah sang Khalik (maha Pencipta), sementara ciptaan-Nya yaitu 
makhluk selalu akan berubah secara evolusi maupun secara revolusi. Telah banyak 
nilai-nilai budaya yang lama kita tinggalkan secara tidak sadar maupun sadar. 

Dalam masyarakat Indonesia masa lalu, banyak sekali hubungan feodal antara 
majikan dengan pembantunya, sepertinya semua majikan adalah turunan raja atau 
dewa. Rasanya sikap pembantu yang harus selalu jongkok menghadap tuan dan 
nyonya sudah tidak pantas lagi terjadi dalam alam demokrasi Indonesia. Nilai 
â?Tbanyak anak banyak rezekiâ?T secara sistematis dengan pendekatan agama dan 
budaya kita rubah dengan sengaja. Kita sangat berhasil dalam merubah, banyak 
anak banyak rezeki, menjadi banyak anak bisa biangnya korupsi dan banyak 
mudharat ketimbang manfaat. 

Dua anak menjadi banyak rezeki, kalau kualitas dua anak itu tinggi. Kita 
kemudian melihat dalam masyarakat bahwa pikiran anak cucu kita dalam 
berkeluarga tidak lagi seperti orang-orang tuanya. Suatu perubahan tentang anak 
dan rezeki telah kita rubah dengan sengaja melalui kaum intelektual dan ulama. 

Satelit Palapa amat besar peranannya di dalam budaya kita menuju satu kesatuan 
kebudayaan nasional yang terdiri dari bermacam budaya suku. Kita akan dan telah 
menikmati mosaik budaya bangsa yang sangat kaya dan indah mulai dari Sabang 
sampai Merauke, bermacam nyanyian daerah telah dinikmati bangsa kita, terutam 
generasi muda. 

Dualisme antara development (pembangunan) dan poverti (kemiskinan) termasuk 
bidang utama ekonomi. Kegagalan utama masa lalu, bahwa pembangunan ekonomi 
hanya dinikmati segolongan kecil bangsa, haruslah direformasi. Suatu bangsa 
seperti Indonesia, tidak akan aman kalau pembangunan hanya dinikmati oleh 200 
konglemerat yang merupakan â?Tanak haram pembangunan ekonomi Orbaâ?T. Masalah 
pemerataan harus menjadi fokus perhatian pembangunan ekonomi. Model pembangunan 
Malaysia dalam ekonomi dan pendidikan dapat dijadikan contoh bagi kelanjutan 
pembangunan ekonomi kita, masalah kesenjangan ekonomi ini harus dibicarakan 
secara terbuka tidak perlu ditutup-tutupi. 

Sejak dulu para founding fathers tertarik pada model pembangunan koperasi di 
Skandinavia. Teori pembangunan koperasi Muhammad Hatta diilhami oleh 
negara-negara Skandinavia sejak tahun 1925 (baca Memoir Bung Hatta). Teori 
koperasi Bung Hata telah dipakai dan dipraktekkan di Malaysia dengan berhasil. 

Rupanya kejujuran dan ketegasan pemerintah menuju pemerataan adalah kunci 
keberhasilan koperasi dan ekonomi kerakyatan. Ekonomi kapitalis dan komunis 
sejak masa lalu tidak disukai oleh para founding fathers kita. 

Sudah saatnya dalam era globalisasi dan kompetisi ini, kita memikirkan pula 
model pembangunan di RRC, mereka mempunya dua sistem, yaitu sistem komunis dan 
kapitalis (free market). Bangsa Indonesia tetap berpegang pada satu sistem 
dalam bernegara, berbangsa, dan bermasyrakat yaitu sistem negara Pancasila, 
tetapi dalam bidang ekonomi memakai dua sistem, yaitu ekonomi pasar dan ekonomi 
kerakyatan. 

Gajah-gajah ekonomi Indonesia yang telah bermain di pasar global, baik 
pemerintah maupun swasta didorong berperan maksimal dalam percaturan ekonomi 
pasar dunia. Sedangkan ekonomi kerakyatan ditumbuh kembangkan secara nyata oleh 
masyarakat bangsa (pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat). 

Kalau pemerataan tidak berhasil, maka sekelompok masyarakat ekonomi kuat akan 
selalu menjadi korban dalam setiap gejolak sosial dalam masyarakat majemuk 
Indonesia. Pemerataan adalah kata kunci, bukan hanya untuk pembangunan ekonomi 
tetapi juga demi mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban.

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Persatuan dan keadilan: Rancang bangun relasi agama, negara, dan pluralisme