[nasional_list] Re: [ppiindia] Nabi Isa Tidak Turun di akhir Zaman!--Pengantar Hj Irena

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Fri, 13 Jan 2006 05:06:57 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Pertama-tama patut direnungkan bahwa 
dikatakan Allah adalah Maha Segala 
Kuasa, sedangkan Irena adalah haji haji.

Dalam Al Quan dikatakan bahwa dibenarkan Kitab-Kitab sebelumnya [5:48]. 
Dalam Kitab-Kitab sebelumnya dikatakan bahwa akan datang Mesias yang 
dinamakan oleh manusia  sebagai Yesus,  dan hal ini dikehendaki oleh Allah 
yang Maha Segala Kuasa, apakah haji Irena bisa menyetop?

----- Original Message ----- 
From: "Huttaqi" <huttaqi@xxxxxxxxxxxxxxx>
To: <CyberDakwah@xxxxxxxxxxxxxxx>; <filsafat@xxxxxxxxxxxxxxx>; 
<huttaqi@xxxxxxxxxxxxxxx>; <huttaqi@xxxxxxxxxxxxxxxx>; 
<mencintai-islam@xxxxxxxxxxxxxxx>; <muslim-arema@xxxxxxxxxxxxxxx>; 
<nama_bayi@xxxxxxxxxxxxxxx>; <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>; 
<wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>; <yisc_al-azhar@xxxxxxxxxxxxxxx>
Sent: Friday, January 13, 2006 2:55 AM
Subject: [ppiindia] Nabi Isa Tidak Turun di akhir Zaman!--Pengantar Hj Irena


> PENGANTAR
>
> Oleh: Hj. Irena Handono
>
>
>
> Apa yang ditulis oleh saudara huttaqi,adalah suatu keberanian untuk 
> mengungkapkan pandangan yang berbeda. Tidak sekedar keberanian, tapi juga 
> disertai dengan landasan yang cukup kuat yaitu al_Qur'an untuk merombak 
> sebuah pemahaman yang cukup kuat meresap di masyarakat. Suatu pemahaman 
> yang diwariskan dari generasi ke generasi sejak masa anak-anak itu, seakan 
> tertradisikan sehingga segala bentuk perbedaan akan terlibas dengan 
> secepatnya. Namun ada kalanya, ketika rasionalitas manusia modern mencapai 
> titik dimana mitos tidak diterma apa adanya, kita mengkaji lagi sebuah 
> pemikiran yang pernah kita yakini sebelum ini.
>
>
>
> Pemahaman tersebut adalah tentang "Turunya Isa al-Masih". Masalah ini juga 
> akan terkait dengan soal apakah beliau telah meninggal layaknya manusia 
> umumnya, ataukah masih hidup. Jika beliau sudah meninggal, bagaimanakah 
> cara meninggalnya, sebab orang-orang Yahudi mengaku telah membunuhnya 
> melalui proses penyaliban.
>
>
>
> Tentang turunnya Isa al-Masih, setidaknya terdapat dua pendapat tentang 
> hal ini; (1) yang "turun" adalah system, (2) turun secara fisik dalam 
> bentuk manusia. Dua pendapat ini berdasarkan satu hadits:
>
>
>
>
>
> Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:" Demi Yang jiwaku 
> berada ditanganNya, kalian akan diliputi keraguan bahwa akan dating 
> diantara kalian Ibn Maryam (Isa al-Masih) sebagai hakim yang adil, maka ia 
> akan mematahkan salib, membunuh babi, meniadakan jizyah, dan harta akan 
> bergelimang hingga tidak ada seorangpun yang mau menerima (pemberian). 
> (HR. Bukhori).
>
>
>
> Berdasar pemahaman terhadap hadits tersebut, pendapat pertama memahami 
> bahwa hadits di atas memberikan isyarat tentang fenomena akhir zaman, 
> tanpa ada personifikasi adanya sosok manusia yang turun dari langit. 
> Kelompok ini memandang, bahwa fenomena yang terjadi berdasar isyarat 
> Rasulullah diatas, adalah:
>
> (1) kemunculan fenomena penolakan terhadap paham 'penyaliban'. Pada saat 
> rasionalitas manusia tidak lagi dapat dijejali paham yang bersifat mitos, 
> maka paham "penyaliban Isa al-Masih" yang menjadi dasar dari segala 
> keyakinan kristiani, baik secara teologi maupun liturgy peribadatan, 
> menjadi kurang berarti. Manusia akan segera melacak kebenaran mitologi 
> tersebut. Tanda-tanda kearah ini sudah mulai tampak, dengan maraknya 
> penggalian arkeologis, serta upaya pencarian sosok Isa al-Masih secara 
> historis.
>
> (2) fenomena penolakan terhadap yang haram menurut ajaran agama, yang 
> disimbolkan dengan daging babi. Seperti diketahui bahwa makanan adalah 
> juga berpengaruh pada perbuatan, maka makanan yang haram sudah pasti akan 
> menimbulkan perbuatan yang haram juga. Secara umum, isyarat kedua ini 
> mengabarkan akan adanya fenomena penolakan terhadap hal-hal yang merugikan 
> manusia. Hal semacam ini, sudah mulai terlihat dengan giatnya para ahli 
> baik kedokteran, psikologi, dan sosiologi, dll, menggambarkan kepada 
> masyarakat akan adanya hal-hal yang membahayakan kesehatan fisik dan 
> psikis manusia, berdasarkan penelitian mereka.
>
> (3) tentang isyarat ketiga, beberapa hadits menyebut wa yahho'u al-harba 
> (menghentikan peperangan). Kalaupun dalam hadits diatas menyebut jizyah, 
> jizyah itu sendiri berkaitan dengan masalah peperangan dalam kontek 
> terminology, ar al-harb, dalam hubungan antra umat muslim dan non muslim. 
> Masalah ini juga sudah mulai dapat kita lihat dan kita rasakan. Manusia 
> modern memiliki sensifitas yang cukup tinggi untuk melawan peperangan dan 
> penindasan. Mereka lebih suka menyatu sebagai manusia, dan hidup secara 
> harmonis. Kalaupun secara factual belum terjadi dilapangan namun, 
> kemunculan sensitifitas tersebut cukuplah sebagai awal dari fenomena 
> penyatuan yang di harapkan.
>
> (4) adapun isyarat keempat, berkaitan dengan kecenderungan pemenuhan 
> hasrat manusia secara ekonomi. Untuk hal ini, kita semua dapat melihat 
> dengan sangat nyata, bagaimana kecenderungan manusia modern yag 
> menempatkan masalah ekonomi sebagai panglima. Manusia berlomba mencukupi 
> dan mengumpulkan harta dalam suatu kegiatan yang kita sebut 
> "perekonomian".
>
>
>
> Dari pemahaman di atas, maka kelompok pertama, lebih cenderung melihat 
> hadits ini sebagai isyarat akan terjadi fenomena akhir zaman, seperi yang 
> kita rasakan hari ini. Apakah kita berada di ujung zaman? Rasulullah 
> menyebut masa kedatangan beliau sebagai masa yang mendekati hari akhir, 
> kini bagaimana dengan masa kita?.
>
>
>
> Adapun pendapat kedua, memahami secara leterlek terhadap hadits diatas. 
> Pendapat mereka dikuatkan dengan keberadaan hadits lain yang cukup 
> panjang, menyatakan bahwa Isa al-Masih akan turun di menara putih sebelah 
> timur Damaskus dengan dikawal dua malaikat. Tentang pendapat kedua yang 
> menyebut sifat turunya nabi Isa secara fisik ini, kami tidak dapat 
> berkomentar banyak. Sebab Allah yang Maha Kuasa, dapat saja melakukan hal 
> itu. Namun demikian, apakah yang turun adalah system yang merobah manusia, 
> ataukah manusia (Isa al-Masih) itu sendiri, fenomena yang terjadi 
> menunjukan kebenaran isyarat Rasulullah di atas, dengan system itu sendiri 
> pasti ada orang yang menjalankannya. Lantas siapakah orang itu? Jika saat 
> ini sudah terjadi sebuah fenomena yang cocok dengan isyarat Rasulullah 
> Saw, dan kita belum mendengar sosok nabis Isa yang turun secara fisik, 
> maka dapat saja hadits kedua juga tidak dipahami secara leterlek, artinya 
> sosok yang turun merupakan symbol dari agen perubahan dalam fenomena yang 
> kita lihat,sosoknya bisa siapa saja. Sebaiknya kita tidak bersepekulasi 
> tentang hal ini, cukup kita serahkan kepada Allah, dan sesuai fenomena 
> yang kita lihat, semestinya kita juga melangkah kearah yang sama, yaitu: 
> melawan mitologi penyaliban yang menyesatkan manusia kepada kemusyrikan, 
> melawan hal-hal yang diharamkan, melawan segala bentuk penindasan apalagi 
> peperangan, serta melakukan shadaqah, infak, dan zakat, hingga tercapai 
> distribusi kekayaan yang lebih merata.
>
>
>
> Tentang isu penyaliban, dan apakah beliau sudah meninggal layaknya 
> manusia, ataukah masih hidup, juga dibahas dalam buku ini. Semoga apa yang 
> dikemukakan oleh saudara huttaqi, dapat menambah wawasan pembaca, serta 
> dapat meletakkan sebuah pemahaman dan keyakinan secara lebih proposional. 
> Apalagi isu bahwa turunya nabi Isa As dijadikan bahan propaganda Kristen, 
> dalam upaya memurtadkan umat muslim. Akhirnya saya hanya dapat berdo'a 
> semoga tulisan ini menjadi amal ibadah penulisnya, serta berguna bagi 
> masyarakat pada umumnya.
>
> Wassalam.
>
>
>
> Jakarta, Agustus 2005
>
>
>
>
>
> Hj. Irena Handono
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] Re: [ppiindia] Nabi Isa Tidak Turun di akhir Zaman!--Pengantar Hj Irena