** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **SUARA KARYA Mennakertrans Erman Suparno Mau Sukses, Harus Berani "Mati" Minggu, 29 Januari 2006 Mungkin sebelum diangkat menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans), masyarakat umum belum begitu familiar dengan sosok Erman Suparno. Mungkin juga masyarakat belum banyak tahu bahwa figur berdarah Jawa ini merupakan man behind the scene (orang di belakang layar) terbentuknya perkumpulan seniman Samiaji penggagas program Ketoprak Humor yang ditayangkan di beberapa televisi nasional. Kiprahnya di dunia seni ini tidak lebih karena faktor hobinya terhadap kesenian tradisional. Hal ini karena penyaluran bakat seninya memang banyak dituangkan dalam gambar-gambar arsitektur konstruksi bangunan, seperti jembatan, gedung, dan lainnya. Sejak muda hingga sebelum memutuskan untuk turun ke kancah politik, Erman berkarier di PT Pembangunan Perumahan (PP) yang bergerak di sektor pembangunan perumahan dan jasa konstruksi. Tokoh asli Purworejo, Jateng ini sebetulnya lahir dari orang tua seorang petani. Namun karena prinsip hidup untuk selalu jujur dan bekerja keras seperti telah ditanamkan orang tuanya, Erman Suparno terus menapaki kariernya dari mulai tingkat lokal (Jateng) hingga dapat melanglang buana ke mancanegara. Untuk mengenal lebih jauh sosok yang bersahaja ini, berikut petikan wawancara wartawan Harian Umum Suara Karya Andrian Novery dengan Mennakertrans Erman Suparno dalam suatu kesempatan di Yogyakarta, akhir pekan lalu. Apa yang Anda lakukan sejak bangun pagi setiap harinya? Hampir setiap hari saya bangun sekitar jam 2-3 dini hari untuk shalat tahajjud. Ini sudah terbiasa. Habis tahajjud, saya dzikir sampai waktu shalat subuh tiba. Walaupun saya baru tidur jam 12.00, saya tetap bangun sekitar jam 2-3 karena sudah terbiasa. Tapi saya tidur lagi sekitar satu-dua jam, setelah shalat subuh. Setelah bangun lagi, saya berolahraga. Kalau hari cerah saya melakukan jalan kaki di seputar kompleks perumahan. Kalau hujan, saya lakukan treadmill di rumah. Setelah selesai, saya istirahat sebelum mandi sambil minum teh. Selanjutnya saya berangkat ke kantor. Waktu masih kerja, saya biasa berangkat pagi karena biar tidak telat ke kantor. Setiap hari, waktu saya di mobil dalam perjalanan ke kantor, saya biasa -- paling tidak -- membaca surat Al-Fatihah, Al Ikhlas, dan Al-Falaq, dan An-Nas sebanyak 11 kali. Setelah itu, saya berdoa kepada Allah SWT untuk meminta perlindungan dan keselamatan dalam melaksanakan tugas. Selanjutnya? Setelah itu saya membaca apa saja di mobil. Jadi, apa saja saya baca dari koran sampai buku yang tersedia di dalam mobil saya. Saya setiap hari baca koran, terutama topik yang saya senangi dan saya anggap menarik. Bagi saya, koran adalah teman untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Kalau baca buku, saya baca semua buku dan saya tidak memavoritkan penulis tertentu. Saya baca buku tentang semua hal, termasuk yang paling penting adalah buku agama. Semua bidang dan semua hal, saya baca, meski latar belakang keahlian saya teknik sipil. Meski saya sekarang jadi Mennakertrans dan sebelumnya di Komisi DPR yang membidangi infrastruktur, saya bisa lancar kalau berbicara masalah pertanian, misalnya. Saya kalau sudah baca buku tentang suatu bidang, misalnya pertanian, saya baca secara komprehensif. Saya baca dari masalah Undang-undang Agraria, Undang-undang Pertanahan, sampai masalah teknologi pertanian. Saya juga sewaktu-waktu baca buku tentang budaya. Contohnya, saya baca buku karangan Umar Kayam atau Bagong Kusudihardjo. Pada prinsipnya, saya baca buku apa saja yang menurut saya bermanfaat. Jadi, kalau saya ke toko buku, saya bisa beli satu troli. Orang-orang bilang, mobil saya perpustakaan berjalan. Makanya saya senang budaya dan saya jadi mengerti karena membaca. Makanya ketika saya membentuk wadah pelawak di kesenian tradisional seperti Samiaji dan jadinya ketropak humor, langsung jadi. Dan sekarang saya turut aktif di Persatuan Artis Komedi Indonesia (Paski). Memang orang-orang bertanya, kok tahu juga? Ini semua karena saya hobi membaca dan seharusnya masyarakat Indonesia memang mengembangkan budaya membaca. Apa yang Anda dapat dari membaca? Kita sekolah dan belajar, itu hanya sebatas teori. Yang paling bagus adalah sekolah sebagai referensi dan selanjutnya kita harus banyak membaca buku. Dalam membaca, kita mengetahui serta membaca pikiran-pikiran orang lain yang bermanfaat dan baik. Kalau kita membaca, berarti pikiran dan pengetahuan serta pengalaman pengarang masuk ke kita semua. Bagaimana Anda memulai karier? Terus terang saja, sejak selesai sekolah STM, saya langsung bekerja mulai dari tingkat yang paling rendah. Tamat STM saya melamar pekerjaan dan waktu itu tidak bisa langsung pegawai. Saya kerja digaji harian lepas dan lewat mandor. Bahkan saya pernah tidak dibayar karena mandornya pergi dan ini saya alami waktu pertama kali bekerja. Saya juga pernah disuruh mengawasi tukang batu, mengawasi gudang untuk barang keluar-masuk, dan bahkan untuk bantu keamanan. Setelah itu saya baru diangkat jadi pegawai harian tapi dibayar per minggu. Saya jadi juru gambar. Saya pertama kali menggambar jembatan di Purworejo. Kata orang, saya menggambarnya agak baik. Saya selanjutnya dipercaya untuk jadi pelaksana untuk membangun bendungan di Kutorejo. Di sini saya berhasil dan saya dapat penghargaan dari pimpinan dan direkomendasikan jadi pegawai tetap. Jadi, surat keputusannya langsung dari pusat. Selanjutnya saya dikirim ke Makassar untuk membangun gedung Bank Indonesia, hingga berlanjut. Saya bekerja di PP. Apa yang menjadi prinsip hidup Anda, hingga bisa sukses seperti saat ini? Dalam proses mencapai karier seperti sekarang ini, saya memegang filosofi orang tua saya yang mengatakan, "Orang itu kalau mau sukses harus berani mati". Lalu saya terjemahkan artinya "mati" dan saya diskusikan dengan buyut saya almarhum. Dia bilang, mati itu mau menahan nafsu alias prihatin dalam arti jangan terbawa atau mengikuti hawa nafsu. Ini kebetulan ada dalam ajaran Islam. Yang kedua, yang penting kejujuran dan kerja keras. Kalau jujur, kita pasti banyak teman dan teman akan menghampiri. Jadi kalau kita jujur, tekun, kerja keras, dan tawakal, insya Allah mendapatkan yang dicita-citakan. Ini kata orang tua saya dan alhamdulillah saya terapkan terus hingga saat ini. Meski saya berlatar belakang anak petani, tapi saya bahagia sejak kecil, karena orang tua saya mendidik saya dengan baik. Seperti apa karier Anda di PP? Setelah dikirim ke Makassar untuk membangun gedung BI dan saya berhasil, pimpinan saya mau menaikkan jabatan saya untuk menjadi manager proyek. Tapi berat persyaratannya karena minimal harus sarjana (S-1). Waktu itu saya diperintahkan untuk kuliah agar dapat gelar S-1. Waktu itu memerlukan waktu enam tahun. Tapi bos saya bilang, "Ambil saja ijazahnya dalam 1 tahun." Tapi saya tidak mau. Saya bilang kalau saya kuliah, ya benar-benar. Jadi saya kuliah dapat gelar Insinyur dalam enam tahun. Saya bekerja sambil kuliah. Itu tadi, kuncinya saya suka membaca. Waktu itu saya kuliah malam atau extention. Jadi, saya baca seluruh mata kuliah di mana saja, bahkan di perjalanan mau ke proyek. Selanjutnya saya diangkat jadi manajer proyek. Selang dua tahun, saya diangkat jadi Kepala Kantor Wilayah untuk Sulawesi Selatan merangkap Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Setelah itu saya dikirim ke Jepang, ambil pendidikan tentang manajemen konstruksi. In house training-nya bagus. Saya praktik desain tentang bawah laut, panel di bawah tanah, dan lainnya. Terakhir sebelum jadi anggota DPR, saya diangkat jadi Manager Divisi Pemasaran Nasional di PP. Saya sebenarnya tidak punya ilmu pemasaran. Namun saya bilang pada pimpinan saya, "Saya harus sekolah agar bisa menguasai masalah pemasaran." Lalu saya disekolahkan di Amerika Serikat untuk ambil gelar MBA jurusan International Marketing. Selanjutnya sukses, di mana PP omzetnya langsung meroket. Saya selanjutnya diminta jadi direktur. Gaji saya lumayan besar di usia muda, 49 tahun. Lalu bagaimana Anda bisa dikatakan terdampar di dunia politik? Satu periode saya jalani jadi direktur hingga masuk periode kedua. Lalu saya berpikir, mau ke mana, karena kalau mau berkarier jadi dirjen tidak punya latar belakang karier jadi birokrat. Lalu saya berpikir untuk ambil kuliah lagi dan benar saya ke UI untuk ambil jurusan ekonomi politik. Latar belakangnya hanya karena saya suka membaca. Jadi saya pikir kenapa saya tidak formalkan saja. Saya lulus dalam waktu dua tahun. Jadi pada waktu reformasi (1998-1999), saya mendapat kesempatan di dunia politik dan lalu saya masih pikir-pikir dulu. Tapi ajaibnya, saya dipanggil oleh seluruh kiai di Purworejo. Perkenalan saya dengan kiai dari Purworejo sebenarnya sejak bekerja di PP. Waktu saya suka bantu pembangunan pesantren dan perlengkapan pesantren lainnya. Bahkan juga ada bantuan bea siswa untuk anak pesantren. Selanjutnya, saya diputuskan untuk jadi wakil DPR-RI dari Purworejo, meski belum pernah terjun di politik praktis. Akhirnya saya terpilih dari daerah pemilihan Riau. Sebenarnya sulit, tapi saya, alhamdulillah, berhasil jadi anggota DPR-RI dari Riau. Dan selanjutnya, saya sekarang dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Mennakertrans. *** [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **