** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.indomedia.com/bpost/092006/6/opini/opini4.htm Kearifan Memaknai Munas Dayak MASYARAKAT Dayak masih identik dengan ketertinggalan. Sepertu ketertinggalan di bidang pendidikan, ekonomi, informasi dan bidang lainnya. Ketertinggalan tersebut tentu saja tak bisa dibiarkan. Kalau dibiarkan, ketertinggalan masyarakat Dayak bisa menjadi aib bagi bangsa ini. Ketika negara lain seperti Malaysia sudah bicara masalah pergi ke bulan, kita masih bergelut pada masalah buta huruf. Tidak ada kata lain, ketertinggalan masyarakat Dayak harus ditinggalkan. Masyakat Dayak harus dicerdaskan. Masyarakat Dayak harus disejahterakan. Masyarakat Dayak harus dikenalkan dengan dunia luar. Untuk dapat keluar dari ketertinggalan tersebut, tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat Dayak sendiri. Pemerintah pusat dan daerah harus berperan lebih banyak. Karena, pemerintah pusat dan daerah memiliki banyak orang pintar dan mempunyai kekuasaan mengalokasikan anggaran pembangunannya. Masyarakat Dayak sendiri sebenarnya sudah bosan hidup dalam ketertinggalan tersebut. Ini bisa terlihat dari tema yang diambil dari Musyawarah Nasional II Dewan Adat Dayak se-Kalimantan, yakni Revitalisasi Peran Masyarakat Dayak dalam Pembangunan Nasional. Ini artinya, pertemuan itu bukan semata-mata membicarakan masyarakat Dayak, tapi nasional. Dalam Munas warga Dayak yang digelar selama lima hari, sejak Sabtu (2/9) hingga Selasa (5/9), di Pontianak Convention Center, Pontianak, Kalimantan Barat itu, sekitar 300 tokoh Dayak, temenggung dan pengemban Adat Dayak berkumpul guna membicarakan isu pemekaran wilayah dari provinsi, kabupaten, hingga kecamatan. Kemudian dibahas pula kontak mutualistis antara penduduk asli dengan pendatang. Ini bercermin pada pengalaman masa lalu, di mana sering terjadi konflik antarkomunitas etnis. Hukum Adat juga dibicarakan. Meski sulit untuk melakukan unifikasi terhadap Hukum Adat dari 300 sub-etnis Dayak, tetapi minimal masyarakat Dayak sudah berusaha agar jangan sampai Hukum Adat dikomersialkan. Seperti contoh, penerapan denda yang tidak adil. Pembangunan ekonomi juga mendapat sorotan, terutama di perbatasan Kalimantan-Serawak yang mayoritas dihuni masyarakat Dayak. Banyak permasalahan perlu dituntaskan di perbatasan. Seperti penebangan liar, penyelundupan, uang palsu, hingga ketimpangan ekonomi dengan Malaysia. Masyakat Dayak sudah membuka diri. Sekarang, tinggal kearifan pemerintah pusat dan daerah dalam memaknai Munas Dayak tersebut. Ada beberapa sikap yang bisa dilakukan pemerintah pusat dan daerah. Pertama, pemerintah pusat dan daerah harus membuka keterisolasian masyarakat Dayak, bukan hanya dari segi infrastruktur tetapi juga pendidikan dan perekonomian masyarakat serta informasi. Kedua, pemerintah pusat dan daerah harus memberikan pemahaman bahwa pembangunan yang dilakukan bukan hanya untuk masyarakat Dayak melainkan juga untuk kepentingan Bangsa Indonesia. Dengan demikian, tidak ada lagi istilah penduduk asli dan tidak asli. Ketiga, Undang Undang Tanah Adat Dayak harus dihargai. Dengan demikian, hak kepemilikan atas tanah tidak lagi tertindas. Untuk masalah tanah adat ini, masyarakat Dayak sering dirugikan. Tanah adat Suku Dayak diklaim sebagai 'tanah kosong' oleh perusahaan yang datang atas nama pembangunan ekonomi. Akibatnya, masyarakat Dayak tergusur dan termiskinkan [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **