[nasional_list] [ppiindia] Kearifan Memaknai Munas Dayak

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 6 Sep 2006 11:25:33 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indomedia.com/bpost/092006/6/opini/opini4.htm


Kearifan Memaknai Munas Dayak



MASYARAKAT Dayak masih identik dengan ketertinggalan. Sepertu ketertinggalan di 
bidang pendidikan, ekonomi, informasi dan bidang lainnya.

Ketertinggalan tersebut tentu saja tak bisa dibiarkan. Kalau dibiarkan, 
ketertinggalan masyarakat Dayak bisa menjadi aib bagi bangsa ini. Ketika negara 
lain seperti Malaysia sudah bicara masalah pergi ke bulan, kita masih bergelut 
pada masalah buta huruf.

Tidak ada kata lain, ketertinggalan masyarakat Dayak harus ditinggalkan. 
Masyakat Dayak harus dicerdaskan. Masyarakat Dayak harus disejahterakan. 
Masyarakat Dayak harus dikenalkan dengan dunia luar.

Untuk dapat keluar dari ketertinggalan tersebut, tidak bisa diserahkan 
sepenuhnya kepada masyarakat Dayak sendiri. Pemerintah pusat dan daerah harus 
berperan lebih banyak. Karena, pemerintah pusat dan daerah memiliki banyak 
orang pintar dan mempunyai kekuasaan mengalokasikan anggaran pembangunannya.

Masyarakat Dayak sendiri sebenarnya sudah bosan hidup dalam ketertinggalan 
tersebut. Ini bisa terlihat dari tema yang diambil dari Musyawarah Nasional II 
Dewan Adat Dayak se-Kalimantan, yakni Revitalisasi Peran Masyarakat Dayak dalam 
Pembangunan Nasional. Ini artinya, pertemuan itu bukan semata-mata membicarakan 
masyarakat Dayak, tapi nasional.

Dalam Munas warga Dayak yang digelar selama lima hari, sejak Sabtu (2/9) hingga 
Selasa (5/9), di Pontianak Convention Center, Pontianak, Kalimantan Barat itu, 
sekitar 300 tokoh Dayak, temenggung dan pengemban Adat Dayak berkumpul guna 
membicarakan isu pemekaran wilayah dari provinsi, kabupaten, hingga kecamatan. 
Kemudian dibahas pula kontak mutualistis antara penduduk asli dengan pendatang. 
Ini bercermin pada pengalaman masa lalu, di mana sering terjadi konflik 
antarkomunitas etnis. 

Hukum Adat juga dibicarakan. Meski sulit untuk melakukan unifikasi terhadap 
Hukum Adat dari 300 sub-etnis Dayak, tetapi minimal masyarakat Dayak sudah 
berusaha agar jangan sampai Hukum Adat dikomersialkan. Seperti contoh, 
penerapan denda yang tidak adil.

Pembangunan ekonomi juga mendapat sorotan, terutama di perbatasan 
Kalimantan-Serawak yang mayoritas dihuni masyarakat Dayak. Banyak permasalahan 
perlu dituntaskan di perbatasan. Seperti penebangan liar, penyelundupan, uang 
palsu, hingga ketimpangan ekonomi dengan Malaysia. 

Masyakat Dayak sudah membuka diri. Sekarang, tinggal kearifan pemerintah pusat 
dan daerah dalam memaknai Munas Dayak tersebut. Ada beberapa sikap yang bisa 
dilakukan pemerintah pusat dan daerah. Pertama, pemerintah pusat dan daerah 
harus membuka keterisolasian masyarakat Dayak, bukan hanya dari segi 
infrastruktur tetapi juga pendidikan dan perekonomian masyarakat serta 
informasi. 

Kedua, pemerintah pusat dan daerah harus memberikan pemahaman bahwa pembangunan 
yang dilakukan bukan hanya untuk masyarakat Dayak melainkan juga untuk 
kepentingan Bangsa Indonesia. Dengan demikian, tidak ada lagi istilah penduduk 
asli dan tidak asli. 

Ketiga, Undang Undang Tanah Adat Dayak harus dihargai. Dengan demikian, hak 
kepemilikan atas tanah tidak lagi tertindas. Untuk masalah tanah adat ini, 
masyarakat Dayak sering dirugikan. Tanah adat Suku Dayak diklaim sebagai 'tanah 
kosong' oleh perusahaan yang datang atas nama pembangunan ekonomi. Akibatnya, 
masyarakat Dayak tergusur dan termiskinkan


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Kearifan Memaknai Munas Dayak