[nasional_list] [ppiindia] Jumlah Penduduk Miskin Bertambah 3,95 Juta + Tugas Pemerintah Entaskan Kemiskinan Makin Berat

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 2 Sep 2006 11:53:45 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=262860&kat_id=23

Jumat, 01 September 2006  20:46:00


Jumlah Penduduk Miskin Bertambah 3,95 Juta


Jakarta-RoL -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pada Maret 2006 
terjadi kenaikan jumlah orang miskin sebesar 3,95 juta orang dari 35,10 juta 
pada Februari 2005 menjadi 39,05 juta orang pada Maret 2006. 

"Penduduk miskin di daerah pedesaan bertambah 2,06 juta dan daerah perkotaan 
bertambah 1,89 juta orang. Persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan 
dan pedesaan tidak banyak berubah. pada Maret 2006, sebagian besar (63,41 
persen) penduduk miskin berada di daerah pedesaan dan tentu saja sisanya (36,59 
persen) berada di perkotaan," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, 
Jumat. 

Dia menjelaskan, untuk menghitung jumlah penduduk miskin, salah satu komponen 
adalah garis kemiskinan. "Garis kemiskinan kita itu pada Februari 2005 adalah 
Rp129.108 per kapita perbulan. Sedangkan pada Maret 2006 Rp152.847 per kapita 
perbulan atau meningkat 18,39 persen," katanya. 

Ternyata, katanya, kenaikan itu lebih tinggi dibandingkan inflasi pada periode 
yang sama.  "Inflasi pada periode yang sama 17,95 persen, sedangkan garis 
kemiskinan meningkat diatas 17,95 persen yaitu 18,39 persen," katanya. 

Sehingga, katanya, penduduk miskin adalah penduduk dengan pengeluaran di bawah 
Rp152.847 atau di bawah garis kemiskinan. Dia menambahkan jumlah penduduk pada 
Februari 2005 tercatat sekitar 220 juta penduduk, sedangkan pada Maret 2006 
sekitar 222 juta penduduk. 

Menurut data BPS, sejak krisis ekonomi 1998 dimana jumlah penduduk miskin 
mencapai angka terbesar 49,5 juta penduduk atau 24,23 persen dari seluruh 
penduduk Indonesia, baru pada periode inilah (Februari 2005-Maret 2006) terjadi 
kenaikan persentase jumlah penduduk miskin menjadi 17,75 persen dari seluruh 
penduduk, 39,05 juta penduduk. 

Dia mengatakan peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih 
besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, 
pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2006, sumbangan garis kemiskinan makanan 
terhadap garis kemiskinan sebesar 74,99 persen. 

"Komponen yang mengangkat garis kemiskinan, pertama adalah beras. Beras itu 
peranannya dalam peningkatan garis kemiskinan pedesaan sekitar 34,91 persen. 
Jadi sedikit saja kenaikan harga beras, kemiskinan meningkat, tentu akan banyak 
penduduk yang jatuh di bawah garisk kemiskinan. Di perkotaan itu 25,98 persen 
di dalam peningkatan garis kemiskinan. 

Selain itu gula pasir (4,66 persen di pedesaan dan 3,88 persen di perkotaan), 
minyak kelapa (2,47 persen dan 1,98 persen), telur (1,81 persen dan 2,7 persen) 
dan mie instan (2,01 persen dan 2,14 persen). Sedangkan untuk komoditi non 
makanan, pendorong terbesar garis kemiskinan adalah sektor perumahan (6,27 
persen di pedesaan dan 6,54 persen di perkotaan), listrik (1,77 persen dan 3,6 
persen), angkutan (1,28 persen dan 3,20 persen) dan minyak tanah (1,09 persen 
dan 2,46 persen. 

Dia mengatakan, jumlah penduduk miskin juga dipengaruhi oleh pergeseran posisi 
penduduk miskin dan hampir miskin pada Februari 2005-Maret 2006. "Sekitar 56,51 
persen penduduk miskin pada Februari 2005 tetap tergolong sebagai penduduk 
miskin pada maret 2006, sisanya menjadi tidak miskin. sebaliknya 30,29 persen 
penduduk hampir miskin pada Februari 2005 turun menjadi miskin pada Maret 2006" 
katanya. 

Dia menambahkan pada saat yang sama 11,82 persen hampir tidak miskin pada 
Februari 2005 juga jatuh miskin pada maret 2006. Bahkan 2,29 persen penduduk 
tidak miskin jatuh menjadi miskin pada Maret 2006. "Ada dua komponen yang 
menyebabkan penduduk jatuh menjadi miskin. Pertama harus diakui karena kenaikan 
harga BBM. Kedua karena kenaikan harga beras," katanya. antara/pur

++++

http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=262859&kat_id=23

Jumat, 01 September 2006  20:44:00


Tugas Pemerintah Entaskan Kemiskinan Makin Berat



Jakarta-RoL -- Naiknya penduduk miskin sebesar 3,95 juta penduduk dari 35,10 
juta penduduk pada Februari 2005 menjadi 39,05 juta penduduk pada Maret 2006 
membuktikan bahwa program pemerintah telah gagal dan menyebabkan tugas 
pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan makin berat. 

"Tugas pemerintah makin berat. Kemiskinan meningkat karena kegagalan kebijakan 
pemerintah mengatasi kemiskinan," kata Direktur International Center for 
Applied Finance and Economics (Inter-CAFE) IPB, Iman Sugema, di Jakarta, Kamis. 

Iman mengatakan, selama ini tidak ada program kerja yang efektif untuk 
mengurangi kemiskinan. Ia mengatakan, penyebab kenaikan angka penduduk adalah 
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) serta tidak efektifnya penyaluran 
Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Ia 
mengatakan, seharunya BLT Rp2,0 juta per keluarga, bukannya Rp1,2 juta per 
keluarga. 

Penyebab lainnya adalah pemerintah gagal mengendalikan harga bahan pokok. Ia 
mengatakan, inflasi bahan pokok melebihi inflasi secara nasional. Padahal, 
katanya, sekitar 70 persen pengeluaran keluarga miskin adalah untuk pangan. 
"Sehingga kemiskinan meluas," katanya. 

Iman juga mengatakan bahwa angka kemiskinan yang sebesar 17,75 persen dari 
total penduduk Indonesia tersebut merupakan angka kompromi. "Yang sebenarnya 
lebih, sekitar 45-50 juta penduduk," katanya. 

Oleh sebab itu Iman merasa heran pemerintah menargetkan angka kemiskinan pada 
2009 turun menjadi 8,2 persen dari total penduduk Indonesia. "Angka itu di 
Republik Indonesia atau di Republik Mimpi," katanya. 

Iman mengatakan, strategi baru pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dengan 
mengintegrasikan dua program yakni Program Pengembangan Kecamatan dan Program 
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan menjadi Program Nasional Pemberdayaan 
Masyarakat, tidak ada yang baru. "Hanya program kompilasi dari yang sudah ada," 
katanya. antara/pur


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Jumlah Penduduk Miskin Bertambah 3,95 Juta + Tugas Pemerintah Entaskan Kemiskinan Makin Berat