** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.indomedia.com/bpost/012006/18/nusantara/nusa1.htm FPI: Jangan Pakai Nama Playboy Jakarta, BPost Penggagas penerbitan majalah Playboy edisi Indonesia ternyata pernah melakukan konsultasi dengan Front Pembela Islam (FPI), salah satu kelompok Islam garis keras di negara ini. Namun FPI bersikap, jika majalah itu terbit dengan nama Playboy, maka organisasi Islam itu tidak akan segan-segan menyikatnya. Karena itu FPI meminta majalah itu berganti nama. "Tiga bulan yang lalu ada sekelompok anak muda energik telah menemui saya untuk berkonsultasi mengenai penerbitan majalah Playboy," kata Ketua Umum FPI, Habib Muhammad Rizieq Shihab di Jakarta, Selasa (17/1). Rizieq menegaskan dalam pertemuan tersebut FPI sudah menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana penerbitan majalah yang banyak mengeksploitasi tubuh wanita itu. "Kalau mereka tetap terbit pada bulan Maret maka akan kami sikat," kata Rizieq. Menyangkut nama, Rizieq menganjurkan mereka agar tidak menggunakan nama Playboy karena konotasinya tidak bisa dipisahkan dari unsur pornografi."Apalagi mereka membeli franchise dari Amerika senilai Rp1 miliar. Sayang kan kalau ternyata digunakan untuk investasi yang dapat menyulut penolakan gerakan Islam. Mengapa tidak menggunakan nama lain saja. Saya mengusulkan nama Pria, Gentlement atau Jantan," tuturnya. Menyangkut isi, Rizieq menganjurkan penggagas Playboy yang terdiri atas para anak muda berusia antara 20 hingga 30 tahun itu untuk tetap menjunjung tinggi norma-norma agama. Sementara itu, Dewan Pers menyatakan akan menggelar rapat pleno khusus untuk membahas maraknya penolakan terhadap rencana peluncuran Majalah Playboy edisi Indonesia. "Kami banyak mendapat pertanyaan-pertanyaan dan statement tentang penolakan peluncuran Playboy itu, minggu depan kami akan melakukan rapat pleno yang khusus membahas masalah ini," kata Wakil Ketua Dewan Pers, RH Siregar di Jakarta, Selasa. Menurut RH Siregar, Dewan Pers tidak mempunyai otoritas untuk menghentikan atau melarang penerbitan karena tidak ada pasal dalam UU No.40/1999 tentang Pers yang memberikan kewenangan tersebut. Aturan mainnya adalah dari pertanyaan dan statement yang berkembang itu akan dibawa ke rapat pleno untuk kemudian menentukan sikap, selanjutnya akan dilaporkan kepada publik. Namun pada intinya Dewan Pers sendiri, menurut dia tidak setuju dengan rencana peluncuran Playboy versi Indonesia tersebut. ant [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **