** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=205640 Sabtu, 07 Jan 2006, Diincar karena Oposisi Koran ini kemarin memberitakan pernyataan Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Pramono Anung yang mengaku gelisah terhadap tindakan pemberantasan korupsi yang terkesan mengincar tokoh-tokoh yang terkait dengan PDIP dan Megawati. Pramono juga menilai, selain terkesan mengincar tokoh-tokoh yang terkait dengan partainya, pemberantasan korupsi juga terkesan sangat politis. Misalnya, dalam kasus korupsi di Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada tokoh yang nyata-nyata dilindungi. Tidak diperkarakan karena yang bersangkutan sedang duduk di lingkaran kekuasaan. Benarkah penilaian Pramono tentang tindakan aparat yang diberi wewenang melakukan pemberantasan korupsi -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kejaksaan, kepolisian, dan Timtastipikor (tim pemberantasan tindak pidana korupsi)? Sebagai partai yang kini memilih menjalankan oposisi terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), PDIP wajar saja melihat dan menyikapi semua tindakan pemerintah dari sisi yang berseberangan. Bahkan, tidak keliru juga bahwa pada kenyataannya, di antara tokoh-tokoh yang diperkarakan karena diduga melakukan korupsi ada yang terkait dengan PDIP dan Megawati. Misalnya, yang saat ini perkaranya tengah ditangani KPK ialah Theo F. Toemion. Mantan kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) itu dikenal sebagai salah satu tokoh PDIP. Sedangkan tokoh lain yang dikenal terkait dengan Megawati ialah Said Agil Al-Munawar. Dia adalah menteri agama saat Megawati menjadi presiden. Persoalannya, apakah semudah itu -hanya karena terkait dengan PDIP dan Megawati-KPK atau Timtastipikor "mengambil" orang-orang yang diduga melakukan korupsi? KPK, misalnya, hingga sekarang dikenal cukup hati-hati dan jeli dalam menjalankan tugasnya. Artinya, jika tidak memiliki bukti awal yang cukup, KPK tidak akan melakukan tindakan apa pun terhadap seseorang yang diduga korupsi. Lagi pula, karena KPK tidak bisa menghentikan penyidikan kasus korupsi di tengah jalan, maka lembaga itu tidak akan melakukan tindakan penangkapan jika tidak ada bukti yang cukup. Karena itu, agaknya, KPK tidak akan mungkin menjalankan tugas-tugas pemberantasan korupsi yang terlalu berbau politik. Kalau pada kenyataannya ada tokoh yang ditangkap KPK -karena diduga melakukan tindak pidana korupsi- terkait dengan parpol tertentu, tentu hal itu karena kebetulan saja. Mungkin saja, penilaian Pramono Anung benar bahwa dalam kasus korupsi KPU, ada tokoh yang tidak terjerat tindakan KPK. Tetapi, agaknya, terlalu terburu-buru untuk menilai bahwa yang bersangkutan lolos karena dilindungi pemerintah. Barangkali, jika ada di antara mantan anggota KPU yang lolos dari tindakan KPK, maka persoalannya lebih disebabkan tidak cukup bukti untuk memperkarakan dan membawa mereka ke pengadilan tindak pidana korupsi. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Clean water saves lives. Help make water safe for our children. http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **