[nasional_list] [ppiindia] Dari Universitas ke Multiversitas

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 7 Sep 2006 11:01:18 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REPUBLIKA
Kamis, 07 September 2006


Dari Universitas ke Multiversitas 

Oleh : Azyumardi Azra 


Salah satu gejala fenomenal baik pada tingkat lokal, nasional, regional, dan 
internasional dalam beberapa dasawarsa terakhir adalah meningkatnya 
perkembangan pendidikan tinggi (higher atau tertiary education). Pada satu 
sisi, perkembangan itu bisa disaksikan dalam pertumbuhan jumlah mahasiswa. 

Secara internasional, jumlah total mahasiswa meningkat dari 51 juta pada 1980 
menjadi 82 juta pada 1995. Pada tahun-tahun awal milenium ketiga ini, jumlah 
mereka berkisar 90 juta mahasiswa. Bisa dipastikan, pertumbuhan jumlah 
mahasiswa ini paling konstan terjadi pada negara-negara industri di Eropa 
Barat, Amerika Serikat, dan Australia. Kini lebih dari separus anak-anak muda 
usia antara 18-23 tahun di kawasan-kawasan tersebut belajar di berbagai bentuk 
lembaga pendidikan tinggi. Jumlah mahasiswa di Jerman, misalnya, meningkat 
lebih dari 80 persen sejak akhir 1970-an. Gejala yang sama juga terlihat di 
Prancis; jumlah mahasiswa di negara ini meningkat dari sekitar 150 ribu orang 
pada 1955 menjadi sekitar 2,2 juta pada 2002. 

Bagaimana di Indonesia? Juga terjadi pertumbuhan fenomenal. Perlu diingat, 
pendidikan tinggi di Indonesia baru menyebar setelah kemerdekaan 17 Agustus 
1945. Pada 1950 terdapat 10 institusi pendidikan tinggi dengan jumlah mahasiswa 
berkisar 6.500 orang. Berkat ekspansi sejak awal 1960-an, pada 1970 terdapat 
sekitar 450 lembaga pendidikan tinggi pemerintah dan swasta dengan jumlah 
mahasiswa sekitar 237 ribu. Kemudian, menjelang 1990 terdapat sekitar 900 
lembaga pendidikan tinggi dengan mahasiswa hampir 1.486.000 orang. Dan pada 
2004, terdapat 81 lembaga pendidikan tinggi di bawah Depdiknas dan 59 di bawah 
Depag dengan jumlah mahasiswa lebih dari 880 ribu orang; sementara itu, 
terdapat sekitar 2.236 lembaga pendidikan swasta dengan jumlah mahasiswa 
sekitar 1,7 juta jiwa. 

Angka-angka pertumbuhan jumlah mahasiswa di Indonesia kelihatan juga fenomenal. 
Tetapi, sesungguhnya masih jauh dari memadai. Memang terjadi peningkatan angka 
partisipasi kasar (APK) mahasiswa dari 9 persen pada 1985 menjadi 12,8 persen 
pada 2002. Tetapi, dari sekitar 27 juta anak muda usia mahasiswa (19-24 tahun), 
hanya sekitar 3,54 juta yang dapat menikmati pendidikan tinggi. Dan ini belum 
lagi bicara soal mutu pendidikan tingginya, yang dilihat dari segi jumlahnya 
juga fenomenal. Meski bisa dipastikan, hanya sedikit perguruan tinggi yang 
betul-betul bermutu tinggi, apakah negeri maupun swasta. 

Karena itu, di tengah usaha peningkatan anggaran negara untuk pendidikan, 
sepatutnya pemerintah memberikan prioritas pula kepada peningkatan kapasitas 
dan kualitas pendidikan tinggi. Sebab, jika negara-bangsa ini betul-betul 
memiliki komitmen pada sumber daya manusia yang kompetitif dalam masa ekonomi 
pascaturbo industrial --untuk tidak menyebut globalisasi-- maka seyogianyalah 
negara ini menanamkan investasi lebih besar pada pendidikan tinggi. 

Pendidikan tinggi nasional di tengah perkembangan itu jelas tidak bisa lagi 
hanya bersikap inward-looking, semata-mata sibuk dengan urusan dalam. 
Sebaliknya, sikap outward-looking, menengok dan berorientasi keluar, juga sudah 
merupakan keharusan. Perguruan tinggi, khususnya universitas, sekarang ini 
tidak hanya mengglobal, bahkan dia menjadi epicenter globalisasi itu; ini jika 
universitas tersebut tidak hanya sekadar ingin survive, tetapi malah 
memenangkan kompetisi di tengah globalisasi. 

Dalam konteks itu, skema-skema asosiasi universitas global telah juga 
bermunculan. Sebutlah misalnya 'Universitas 21' yang merupakan asosiasi global 
universitas-universitas di berbagai kawasan di dunia. Bekerja sama di antara 
mereka sendiri untuk berbagi sumber daya, fasilitas, keahlian, dan sebagainya, 
asosiasi-asosiasi seperti ini juga menjalin kerja sama lebih erat dengan dunia 
industri dan filantrofi. Sayangnya, belum banyak universitas di Indonesia yang 
terlibat dalam asosiasi-asosiasi universitas global seperti itu. Karena itu, 
internasionalisasi universitas-universitas di Indonesia merupakan keharusan. 

Dalam konteks itu, universitas-universitas kita harus mengusahakan semakin 
banyak mahasiswa asing (internasional), dan dosen-dosen mancanegara. Hal ini 
tidak hanya membawa langkah ke arah internasionalisasi menjadi lebih 
menjanjikan, tetapi tak kurang pentingnya mempercepat pertukaran akademis dan 
sosio-kultural, yang pada gilirannya mengakselerasikan transmisi dan transfer 
ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam konteks itulah arah perkembangan dalam beberapa tahun terakhir dan masa 
depan adalah terjadinya pergeseran dari universitas ke 'multiversitas'. 
'Multiversitas' tidak hanya mengandung diversifikasi keilmuan dan sumber daya, 
tapi juga orientasi yang bersifat transnasional dan internasional. 
'Multiversitas'; inilah bentuk pendidikan tinggi pada masa pascamodernitas dan 
globalisasi.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/WktRrD/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 
    mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Dari Universitas ke Multiversitas