[nasional_list] [ppiindia] Berdamai demi Kemajemukan

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 7 Jul 2006 00:55:10 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **MEDIA INDONESIA
Kamis, 06 Juli 2006

EDITORIAL

Berdamai demi Kemajemukan



DUA kelompok anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang bertikai soal peraturan 
daerah yang bernuansa Islam akhirnya berdamai. Mereka sepakat tidak melanjutkan 
ribut-ribut mengenai masalah yang bakal mengundang debat tidak berujung. Debat 
itu, bila tidak berhenti, bisa mengundang sentimen primordial yang membahayakan.

Perdamaian itu tentu saja adalah kesadaran agung. Agung bagi keindahan dan 
keutuhan negara dan bangsa yang majemuk ini. Juga agung bagi semangat dan 
hakikat demokrasi.

Akan tetapi keagungan itu menemukan wujud hakikinya, dalam konteks berbangsa 
dan bernegara, apabila perdamaian yang disepakati tidak sebatas berhenti bicara 
soal perda-perda itu. Perdamaian itu baru bermakna agung bila diikuti dengan 
kesadaran terhadap substansi demokrasi, berbangsa, dan bernegara. Substansi 
tentang negara Indonesia yang satu dari Sabang sampai Merauke, dan substansi 
tentang negara sebagai rumah bersama.

Para pendiri bangsa telah mewariskan ideologi mulia bernama Pancasila. Ideologi 
yang memayungi dan menyinari jiwa dan semangat anak negeri ini dalam mengelola 
bangsa menjalani kehidupan bernegara. Pancasila adalah simpul dari kesadaran 
faktual tentang negeri Indonesia yang multikultural. Kultur yang hidup dan 
dibesarkan karena kemajemukan dalam bidang agama, suku, daerah, ras dan 
sebagainya.

Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamendemen mencerminkan kesepakatan untuk 
mengelola negara dalam jiwa dan kehendak Pancasila dan berselera demokrasi.

Ketika sebuah bangsa yang majemuk memilih bersatu dalam rumah bernama negara, 
semangat yang mendasari adalah semangat pengorbanan. Pengorbanan yang banyak 
demi yang sedikit dan pengorbanan yang sedikit demi yang banyak. Pengorbanan 
kita demi mereka dan pengorbanan saya demi dia. Kekitaan dengan demikian 
menjadi kata kunci yang menguatkan sendi-sendi multikulturalisme.

Siapakah yang berkewajiban menjaga keindahan dan keagungan pluralitas 
Indonesia? Jawabnya adalah para elite dan cerdik pandai. Mereka itu adalah 
presiden beserta seluruh menteri dan aparatur negara, para anggota parlemen, 
elite partai politik, organisasi kemasyarakatan termasuk LSM. Ya, kita semua 
pada akhirnya.

Demokrasi adalah sebuah selera pengelolaan negara yang indah sekaligus 
kompleks. Demokrasi tidak hanya soal pemilu dan mekanisme mayoritas dalam 
pengambilan keputusan. Demokrasi, lebih dari itu, adalah juga soal toleransi, 
soal dialog, soal hak asasi manusia, penegakan hukum, dan soal perlindungan hak 
minoritas dan mayoritas, dan banyak lagi.

Oleh karena itu, sebuah pengambilan keputusan oleh mayoritas yang mengganggu 
sendi-sendi kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara, pada hakikatnya tidak 
demokratis. Karena demokrasi sebenarnya hanya memberi kita separuh dari hak, 
karena separuhnya lagi adalah hak orang lain yang harus kita hormati.

Perda-perda bernuansa Islam di berbagai daerah yang diributkan itu, betul dari 
sisi proses pengambilan keputusan tetapi mengganggu hakikat kemajemukan kita. 
Betul karena ada aspirasi yang kuat tentang itu, tetapi bila mengganggu rasa 
kebersamaan dan kekitaan dalam rumah bersama Indonesia, seyogianya tidak 
dipaksakan.

Ini sekali lagi mengingatkan para politisi agar membiarkan agama mengelola dan 
meyakini seluruh prinsip keagamaan dalam wilayah agama sendiri. Agama apa pun 
di Republik ini agar janganlah terlalu bernafsu memaksakan kebenaran agamanya 
menjadi aturan formal negara. Hanya dengan begitu kita merawat dan membesarkan 
Indonesia yang majemuk ini.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Berdamai demi Kemajemukan