[nasional_list] [ppiindia] BUMD di Sarang Penyamun

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 17 Jul 2006 00:38:54 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/072006/17/0901.htm


BUMD di Sarang Penyamun
Oleh ACUVIARTA 


ANALOGI yang cocok untuk sebagian besar badan usaha milik daerah (BUMD) saat 
ini mungkin bisa diibaratkan bagai anak perawan di sarang penyamun. Bagaimana 
tidak, persoalan yang dialami oleh BUMD dibanyak tempat selalu saja berputar 
pada persoalan dugaan masih tingginya inefisiensi, KKN, dan lemahnya penerapan 
good corporate governance (GCG). 

Tapi meskipun banyak dugaan, kebenarannya selalu sulit dibuktikan, baik secara 
hukum maupun ekonomi. Kemajuan ke arah peningkatan efisiensi BUMD sekarang 
sudah mengalami banyak kemajuan, termasuk transparansinya. Hasil audit BPK 
terhadap BUMD misalnya dapat diakses publik setelah dilaporkan BPK ke 
legislatif. Kemudian, selain ada kemiripan persoalan di berbagai tempat, 
persoalan BUMD juga beda tipis dengan banyak persoalan yang dialami oleh badan 
usaha milik negara (BUMN). Persoalan lain yang juga sering mendera BUMD adalah 
masih rendahnya kontribusi profit BUMD terhadap PAD, bahkan tidak jarang 
ditemui BUMD yang selalu merugi alias miskin keuntungan.

Terlepas dari semua permasalahan yang mendera BUMD, banyak pihak tetap saja 
berharap agar BUMD dapat segera disolidkan. Reposisi peran BUMD menjadi sangat 
mendesak karena semakin terbatasnya kemampuan pemerintah daerah (pemda) dalam 
mengembangkan penerimaan fiskalnya. Selain itu juga akan memudahkan dalam 
mewujudkan pemerintahan yang bersih. Kepentingan lainnya juga perlunya 
menetapkan BUMD dengan target profit atau pelayanan publik atau kombinasi 
keduanya. Langkah ketiga ini dapat juga dilanjutkan kepada perubahan status 
badan hukum BUMD. BUMD yang dipacu untuk menghasilkan profit dapat dijadikan 
perseroan terbatas (PT), sedangkan yang masih mengemban pelayanan publik 
statusnya dapat berbentuk perusahaan daerah (PD). Selama ini celah semacam itu 
sering dijadikan pembenaran meruginya BUMD dan tuntutan kenaikan subsidi.

Di sisi lain tidak dimungkiri, mengatasi persoalan di atas bukanlah pekerjaan 
rumah yang mudah, baik bagi pemerintah daerah, legislatif maupun departemen 
terkait dengan bidang usaha dan pengawasan BUMD (misalnya Departemen Keuangan 
dan BPK). Sejumlah regulasi yang mengatur BUMD sekarang ini bahkan dianggap 
banyak kalangan masih belum optimal sehingga belum sepenuhnya memberikan arahan 
yang jelas bagi kepastian hukum dan perbaikan kinerja BUMD. 

Dalam jangka menengah, reposisi peran BUMD akan memberikan sumbangan berarti 
pada penerimaan daerah. Dengan semakin baiknya kinerja, kesan bahwa BUMD hanya 
sebagai sapi perahan Pemda akan cepat memudar dan logisnya hal itu juga akan 
mengurangi batu sandungan dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN. 
Pengelolaan BUMD juga mulai harus mengoptimalkan keterlibatan profesional dalam 
manajemennya, jauh dari intervensi yang tidak konstruktif. 

Profit BUMD

Perbaikan kinerja BUMD akan membawa senyawa baru dalam efisiensi anggaran 
daerah. Khusus Jawa Barat misalnya, untuk tahun 2006 suntikan APBD ke seluruh 
BUMD diperkirakan mencapai Rp 160 miliar. Penggunaan dana publik sebesar itu 
idealnya akan menciptakan stimulus anggaran dalam jangka panjang, sehingga 
selain penggunaannya harus transparan, juga indikator keberhasilannya harus 
terukur. Potensi defisit APBD Jawa Barat tahun 2006 yang diperkirakan mencapai 
Rp 500 miliar otomatis akan dapat berkurang dan pemerintah tidak perlu 
berasumsi bahwa defisit itu bisa ditutup oleh sisa anggaran tahun lalu. Jika 
peran BUMD dapat terwujud sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah 
(PAD), maka suntikan dana APBD ke BUMD secara relatif akan menurun di 
tahun-tahun yang akan datang serta disisi lain kontribusinya terhadap 
penerimaan justru akan meningkat.

BUMD Provinsi Jawa Barat saat ini ada tujuh (7) perusahaan (PD Agrobisnis dan 
Pertambangan, PT Bank Jabar, PD Jasa Kepariwisataan, PT Agronesia, PD 
Perkreditan, PD Jasa Sarana, dan PT Tirta Gemah Ripah). Ketujuh BUMD tersebut 
mengelola banyak lapangan usaha dan menguasai aset dalam jumlah yang besar, 
tetapi sebagian diantaranya belum jelas bisnis intinya (core business) selain 
terkesan belum memiliki perencanaan dalam pengembangan bisnisnya. 

Langkah Bank Jabar akhir tahun ini akan go public misalnya pantas diberikan 
apresiasi positif karena tujuannya meningkatkan skala usahanya. Keterbatasan 
penyertaan modal Pemda (provinsi/kab/kota) ke Bank Jabar mengharuskan BUMD ini 
harus lebih giat menggali sumber modal dari luar anggaran fiskal, selain 
menggali dana pihak ketiga (DPK). Skenario go public Bank Jabar ini juga 
terkait dengan program Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan kebijakan makro 
perbankan, sehingga melepaskan sebagian BUMD kepada pemilikan publik bisa 
dijadikan tren jangka panjang reposisi BUMD Jabar.

Jadi upaya kongkret ke arah optimalisasi BUMD benar-benar mendesak dan akhirnya 
akan menjadi bukti benar tidaknya banyak dugaan selama ini bahwa BUMD layaknya 
anak perawan di sarang penyamun. Melepaskan kepemilikan sebagian BUMD kepada 
kepemilikan publik melalui peningkatan status hukumnya (PD ke PT) mau tidak mau 
akan memaksa penyamun meninggalkan anak perawan.*** 

Penulis, dosen Jurusan Ilmu Ekonomi FE Unpas dan peneliti/anggota bidang III 
ISEI Bandung Koordinator Jawa Barat.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] BUMD di Sarang Penyamun