** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=6255 Jumat, 27 Jan 2006, BPOM Meledak, 29 Orang Terluka Kapolda: Bukan Bom BPOM: Bukan Kimia JAKARTA-Jakarta kembali diguncang ledakan. Kali ini terjadi di lingkungan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM ), Jl Percetakan Negara No 23, Jakarta Pusat. Gedung Laboratorium Mikrobiologi, Pusat Pengujian Obat dan Makanan, hancur serta 29 orang terluka. Ledakan terjadi pukul 07.50 WIB. Pusat ledakan berada di ruang seluas 4 X 6 meter, lantai tiga, kanan belakang laboratorium. Akibat ledakan itu, bongkahan dinding yang jebol menimpa atap dua ruang perkuliahan Politeknik Kesehatan Jakarta II. Atap yang jebol itu menimpa 50 mahasiswa tingkat pertama yang sedang mengikuti ujian fisika. Sebanyak 29 orang terluka, termasuk seorang pegawai cleaning service. Mereka dilarikan ke RS Thamrin, Jakarta. Setelah dirawat, tinggal enam orang yang harus opname. Antara lain, Jumadi, pegawai cleaning service yang menderita luka bakar di wajah, kedua tangan, dan kaki. Saat kejadian, dia berada tepat di depan ruang laboratorium mikrobiologi. Saat itu, Jumadi dan rekannya, Nur Ali, baru saja menyapu lorong di depan ruang yang meledak. Peristiwa tersebut langsung mengundang spekulasi. Ada yang menduga, ledakan itu terkait gencarnya BPOM mengungkap makanan berformalin. Pengungkapan yang serentak di berbagai wilayah Indonesia itu memang menghebohkan. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani yang mendapat laporan beberapa saat setelah ledakan langsung meninjau lokasi. Dia didampingi Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Pol Bambang Hermanu dan Kapolsektro Johar Baru Kompol Gunawan. Firman mengatakan, berdasar penyelidikan Laboratorium Forensik Mabes Polri, ledakan itu bukan berasal dari bom. "Sebab, tidak ditemukan serpihan bom, detonator, mesiu, maupun unsur bahan seperti peledak gotri atau paku," jelasnya. Diduga, ledakan berasal dari bahan kimia di tabung yang ada di laboratorium di lantai tiga. Untuk memastikannya, polisi masih melakukan penyelidikan. Hingga sore kemarin, sudah 12 saksi yang diperiksa. Menurut Firman, kemungkinan meledaknya tabung bahan kimia itu sangat besar. Sebab, lokasi ledakan terkurung bangunan-bangunan di sekitarnya. Dengan demikian, udara panas meningkatkan tekanan dalam tabung bahan kimia. Dia belum dapat memastikan apakah ledakan tersebut disengaja atau karena kelalaian. Sementara yang diketahui, pada saat kejadian, ada seorang karyawan cleaning service yang sedang bekerja. Dugaan Kapolda betolak belakang dengan tengara Kepala BPOM Sampurno. Menurut dia, di ruang laboratorium mikrobiologi, tidak ada bahan-bahan yang bisa menimbulkan ledakan hebat. Laboratorium mikrobiologi berisi bahan-bahan reagen untuk menguji adanya mikroba patogen (kuman berbahaya) dalam suatu produk makanan maupun vaksin. "Bahan-bahan itu tidak bisa menimbulkan ledakan seperti ini," jelasnya. Sampurno menegaskan, di ruang tersebut tidak tersimpan bahan-bahan kimia yang bersifat explosive. Di sana hanya tersimpan tujuh bahan kimia dan tujuh alat kimia. Masing-masing media agar, alkohol teknis (lima liter), aceton (dua liter), aquades (satu jeriken), baku pembanding antibiotik, isopropyl mirisat (satu botol), dan HCL 0,1 N (satu liter). Sedangkan ketujuh alat kimia adalah laminar air flow, inkubator, water bath, antibiotic zone reader, sentrifuge kecil, vortex mixer, dan spektrofotometer. "Dua laboratorium yang terletak di depan ruang yang meledak adalah laboratorium vaksin polio dan laboratorium campak," ungkap Sampurno. Di sana hanya terdapat bahan kimia berbentuk padat dan tidak bersifat explosive. "Hingga kini penyebab ledakan belum bisa disimpulkan," ujar Sampurno. Dia meminta kepolisian menyelidiki saluran gas kota (city gas) yang ada di ruangan tersebut. Gas kota tersebut seperti gas untuk keperluan rumah tangga yang mengalir melalui pipa di bawah ruangan itu. Sampurno juga belum berani memastikan, gas kota itulah yang menimbulkan ledakan. Bisa saja gas tersebut menimbulkan ledakan apabila terkena percikan api. Tetapi, Sampurno menolak, pipa gas tersebut bocor. "Bila bocor, pasti menimbulkan bau," tambahnya. Sekretaris Utama BPOM Mawarwati menambahkan, seluruh laboratorium yang ada mempunyai prosedur pengamanan tersendiri. "Pengamanannya sangat ketat dan tidak setiap orang dapat masuk ke laboratorium," ujarnya. Di setiap laboratorium ada pengawasnya. Setiap hari mereka mengawasi temperatur ruangan dan barang-barang yang ada. (ind/eko) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **