** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.suarapembaruan.com/News/2006/01/04/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Tajuk Rencana II BOS Jangan Tanggung-tanggung AIAT pemerintah untuk meringankan beban hidup keluarga miskin sebagai konsekuensi pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) merupakan langkah tepat. Pengurangan subsidi itu secara nyata telah -menguras pendapatan masyarakat untuk membiayai hidupnya. Hal itu bisa dimaklumi mengingat harga-harga kebutuhan naik sangat signifikan. Prioritas belanja rumah tangga pun berubah, salah satunya adalah mengurangi alokasi biaya pendidikan anak yang dialihkan pada kebutuhan pokok, seperti membeli bahan makan keseharian. Pemerintah mewujudkan niatnya itu dengan mengeluarkan kebijakan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) untuk pendidikan yang disebut biaya operasional sekolah (BOS). Bantuan itu diberikan kepada SD hingga SLTA, yaitu untuk siswa SD dan sederajat Rp 235.000 per siswa per tahun, siswa SMP dan yang sederajat Rp 324.500, dan siswa SMA, SMK, MA, dan SMLB untuksiswa yang tidak mampu sebesar Rp 65.000 per bulan atau Rp 780.000 per siswa per tahun. Program BOS itu telah memunculkan persoalan dan telah diulas di media massa, di antaranya protes orangtua murid yang menilai penggunaan BOS tidak transparan dan sekolah tetap membebani pungutan ke siswa. Ada asumsi, setelah mendapat BOS maka seharusnya sekolah tidak boleh melakukan pungutan lagi ke siswa. Guru sendiri juga ada yang mengeluh karena tidak bisa lagi menikmati pungutan dari siswa. CUKUP menarik apa yang disampaikan oleh Ade Irawan dari Koalisi Pendidikan (Pembaruan, 3/1). Menurutnya ada tiga kelemahan utama dalam program BOS. Pertama, kesalahan konsep. Seharusnya program ini memberikan pendidikan gratis nyatanya dalam pelaksanaannya banci, karena sekolah tetap melakukan pungutan. Kedua, memberikan dana yang jauh lebih sedikit dari kebutuhan sekolah sehingga terpaksa sekolah tetap melakukan pungutan ke siswa. Ketiga, soal penyaluran yang menyebabkan sekolah tetap melakukan pungutan di luar pos-pos yang dijangkau BOS. Memang tidak ada sanksi yang tegas terhadap sekolah yang melakukan pungutan ke siswa. Sesuai Petunjuk teknis BOS, jika sumbangan rutin bulanan masyarakat lebih kecil daripada BOS, sekolah tidak diperbolehkan memungut dari masyarakat. Sebaliknya, jika sumbangan rutin lebih besar, sekolah dapat meminta sumbangan kepada masyarakat. Jadi, sekolah yang tetap melakukan pungutan tidak melanggar hukum sepanjang sesuai aturan yang berlaku. Hal itulah yang menimbulkan protes orangtua murid. Hal itu bisa dimaklumi karena secara terbuka pemerintah mengumumkan adanya BOS sehingga orangtua murid juga beranggapan bahwa tidak ada lagi pungutan di sekolah. Sangat wajar jika pada akhirnya orangtua murid, khususnya dari keluarga miskin, tetap menagih janji pemerintah untuk sekolah gratis. Memang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa pembiayaan pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Namun, janji tetap janji yang harus dipenuhi. KITA berharap pemerintah bijaksana terkait dengan peningkatan kualitas manusia Indonesia. Mengingat program BOS akan dilanjutkan, sebaiknya konsep BOS diperbaiki dan disempurnakan. Pemerintah jangan tanggung-tanggung dalam memberikan bantuan, terlebih bila bantuan itu sangat terkait dengan investasi jangka panjang, yaitu untuk mencetak manusia-manusia unggul yang membangun bangsa ini. Dan, yang pasti, investasi di bidang pendidikan tidak akan merugikan bangsa sendiri. Last modified: 4/1/06 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Clean water saves lives. Help make water safe for our children. http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **