[nasional_list] Re: [ppiindia] Ahli Geologi Minyak Bumi ITB: SBY Ditekan Bush

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Wed, 29 Mar 2006 02:44:32 -0800 (PST)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Boleh dikata sebagian besar perusahaan 
minyak dunia dimiliki oleh Yahudi, khususnya keluarga Rockefeller misalnya: 
Exxon-Mobil, Chevron, Standard Oil. Mereka menguras minyak dan gas di berbagai 
dunia:
   
  
http://www.the7thfire.com/new_world_order/final_warning/Seven_Sisters_and_Club_of_Rome.html
   
  According to 1993 sales figures, this is how the Sisters stacked up, compared 
to other American industries:
   
  3) Exxon ($ 97,825,000,000)
  6) Mobil ($ 56,576,000,000)
  9) Texaco ($ 34,359,000,000)
  11) Chevron ($ 32,123,000,000)
  17) Shell ($ 20,853,000,000)
   
  Bayangkan, tahun 1993 saja penjualannya mencapai 2.400 trilyun rupiah lebih! 
Itu baru 5 perusahaan.
   
  Jadi saat ini dunia, termasuk Indonesia migasnya dikuras perusahaan Yahudi.
   
  Wassalam

Satrio Arismunandar <satrioarismunandar@xxxxxxxxx> wrote:
  R Prajatna Koesoemadinata, 
Ahli Geologi Minyak Bumi ITB

"SBY Ditekan Bush"

Ribut-ribut soal 'emas hitam' alias minyak bumi tak
hanya terjadi di Timur Tengah. Indonesia, sebagai
negara yang di anugerahi kekayaan alam yang luar biasa
oleh Allah SWT, ternyata menyimpan kandungan 'emas
hitam' dengan potensi yang sangat besar. Tak heran,
jika pihak asing, terutama perusahaan asal
Amerika-dengan bantuan lobi politik pemerintahnya,
ngotot mati-matian untuk menguasai Blok Cepu, ladang
minyak yang berada di wilayah Pemda Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Sehari sebelum kedatangan Menlu AS
Condoleeza Rice ke Indonesia, kado istimewa berupa
ladang minyak tersebut diberikan kepada Exxon Mobile,
yang dengan sendirinya memberikan keuntungan bagi
kepentingan AS. Aksi tipu-tipu ini jelas merugikan
bangsa Indonesia. Namun, pemerintah seolah tak kuasa
menahan hasrat para kafir kapitalis tersebut untuk
menguasai kekayaan alam negeri ini. Presiden SBY,
dituding bertanggung jawab dalam hal ini. Bagaimana
sebenarnya Blok Cepu itu? Apakah bangsa ini mampu
untuk mengelolanya sendiri? Berikut perbincangan
wartawan SABILI Artawijaya, Eman Mulyatman, Rivai
Hutapea dan Fotografer Arief Kamaluddin dengan R.
Prajatna Koesoemadinata, ahli Geologi minyak bumi dari
Institut Teknologi Bandung yang pernah terlibat aktif
dalam meneliti Blok Cepu. wawancara berlangsung
dikediaman pensiunan guru besar ITB tersebut dikawasan
sejuk Dago, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (09/06).

Anda pernah punya pengalaman dalam meneliti Blok Cepu.
Bisa diceritakan?

Mengenai Blok Cepu itu sudah diketahui sejak lama,
sebagai suatu daerah penghasil minyak bumi. Mungkin
salah satu daerah tertua di dunia ini yang punya
sumber minyak bumi. Bahkan sejak abad 19 sudah tahu
disana ada ladang minyak. Produksi minyak disini
sangat besar, dan sudah diketahui sejak lama. Hanya
saja, Belanda pada waktu itu sesuai dengan zamannya,
masih belum canggih peralatannya. Cara pencariannya
juga sangat sederhana. Sesudah perang dunia kedua
Belanda pernah mengambil alih kembali. Kemudian
terjadi kemerdekaan dan lading minyak itu kembali ke
tangan kita. Kemudian ladang minyak itu diambil alih
oleh Permina (Perusahaan Minyak Negara, red) namanya
waktu itu. Pada waktu itu Permina, entah kenapa tidak
melakukan apa-apa. Mungkin daerah itu dianggap sudah
tua, dianggap minyaknya sudah sedikit, banyaknya air.
Kemudian diambil alih oleh Lemigas waktu itu. Kemudian
digunakan oleh Lemigas untuk training. Para insinyur
perminyakan itu dilatih disana. Pada waktu daerah
darat di Jawa tidak dperkenankan dikontrakan oleh
pemerintah kepada pihak asing. Hanya Permina yang
boleh, dan itu ada ketentuannya. Bahkan sampai
sekarang juga kalau kita lihat, minyak bumi Jawa itu
praktis dikelola Pertamina, nggak ada yang dikuasai
pihak asing, kecuali sekarang soal Cepu ini. Tapi
akhirnya waktu itu, karena agak luas lahannya, ladang
minyak itu agak terlantar. Pada waktu itu memang
daerah itu sudah di blok-blok. Waktu itu ada Blok
Cepu, Blok Tuban dan satu lagi saya lupa. Mulai tahun
90-an, kalau nggak salah, ada satu ketentuan dimana
Jawa boleh melibatkan pihak asing apa yang disebut
dengan JOB (Joint Operation Body) dengan Pertamina,
dimana tetap yang menghandle itu orang Pertamina.
Meskipun ada orang asing yang duduk dalam kerjasama
itu. Sebelum tahun 90-an ini ada suatu ketentuan dari
pak Harto  dimana perusahaan nasional boleh ikut serta
mengeksplorasi minyak bumi. Sebelumnya Pertamina itu
tidak memberikan konsesi atau blok-blok tapi
memberikan kontrak production sharing, bagi hasil yang
sifatnya komersil bukan konsesi. Jadi kalau ada hasil
dari minyak tersbut, Pertamina dibagi. Dan selama
minyak itu ada di dalam tanah negeri ini, itu milik
negara. Jadi perusahaan asing itu tidak boleh
mengklaim itu sebagai aset. Nah, belakangan peraturan
itu berubah, terutama setelah reformasi. Muncullah UU
Migas yang baru, dimana berubah drastis yang membuka
peluang bagi pihak asing untuk memiliki konsesi. 
Kemudian juga muncul perusahaan swasta nasional
seperti Humpuss Patragas, Medco dan lain-lain. 

Bagaimana hasil penelitian Anda waktu itu?

Saya memang pernah diminta Humpuss untuk melakukan
studi di Blok cepu sebelum tahun 90-an. Saya pimpinan
studi waktu itu. Kita cari potensinya, apakah masih
ada minyak buminya. Waktu itu saya lihat potensinya
besar. Dan waktu itu belum disentuh. Data-data dan
survai sebelumnya, belum mengetahui soal potensi itu.
Berdasarkan penelitian inilah ada kemungkinan bangsa
Indonesia untuk meningkat produksi Migas dengan
mengeksplorasi lapangan-lapangan tua tersebut, selain
ada peluang untuk mendapatkan cadangan-cadangan baru
dilapisan bawah. Itu sudah saya survai. 99% saya
pastikan minyakbumi ada disitu Hasil studi itu
dilaporkan ke Pertamina, kemudian terjadi negosiasi
yang cukup panjang, hampir setahun. Meski Humpuss
waktu itu milik Tommy Soeharto, namun dia tidak mudah
untuk mendapatkan konsesi ini. 

Blok Cepu bisa jatuh ke Exxon Mobile (EM) dengan
pembagian, yang kabarnya juga membingungkan?

Memang orang kurang paham soal Cost Recovery (biaya
recovery). Biaya recovery ini yang banyak dimanfaatkan
perusahaan asing. Misalnya pemerintah dapat 85%,
padahal dari 85% itu pemerintah harus membayarkan
semua biaya-biaya itu. Sehingga akhirnya pemerintah
tidak dapat apa-apa. Kalau biaya recovery ini tidak
terkontrol dengan baik, negara akan rugi. Ini banyak
orang tidak tahu. Di biaya recovery itulah sering
terjadi penyelewengan yang luar biasa. Korupsi
besar-besaran disana. Dan kalau seandainya asing yang
mengendalikan ini, maka pemerintah akan kesulitan
untuk mengontrol.

Contoh kongkret peluang penyelewengan biaya recovery?

Misalnya begini, kita mengadakan operasi, itukan
membutuhkan biaya. Nah, biaya ini nantinya akan
diminta lagi ke pemerintah. Nah, waktu mereka nanti
minta biaya itu banyak peluang untuk terjadi mark up,
banyak biaya yang nggak jelas. Biaya main golf, nanti
bisa dimasukan ke biaya produksi. Banyak biaya yang
menguap nantinya. Kalau diusut soal ini, wah peluang
korupsinya luar biasa.

Kenapa pemerintah terkesan jauh-jauh hari lebih
condong ke EM, ketimbang Pertamina?

Itu saya kira tak lepas dari masalah politik luar
negeri AS. Dan ini juga masalah legalitas. Dan waktu
kita lihat dan melakukan survai seismic, sangat kita
lihat prospek-prospek dalam terumbu karang purba, yang
umurnya 20 juta tahun, yang berpotensi menghasilkan
minyak bumi. Kita melihat diantarany di Banyu Urip.
Ini mungkin yang membuat perusahaan asing tertarik.

Sejak dulu perusahaan asing tertarik pada Blok Cepu?

Dari dulu memang mereka tertarik. Mereka mau masuk
dengan membawa modal. Ada yang berani membawa seratus
juta US dollar. Padalah belum dibor itu, baru peluang
saja. Blok Cepu ini memang menggiurkan. Waktu itu
memang dari hasil yang kita survai, di Banyu Urip saja
ada sekitar 300 juta barrel.  Waktu itu Humpuss
Patragass mengatakan, boleh kalian (asing, red) masuk,
tapi kita tetap jadi operator. Operatorship ini sangat
penting. Sekarang kenapa EM ngotot untuk jadi
operator, karena posisi ini sangat penting.
Operatorship ini kan yang mengurus segala biaya,
termasuk nanti soal cost recovery. Ini yang sangat
kita khawatirkan kalau ini jatuh ke Exxon Mobile.

Apakah bangsa Indonesia mampu mengeksplorasi minyak
bumi di Blok Cepu?

O, mampu. kita kan sudah 50 tahun berkecimpung dalam
minyak bumi. Soal teknologi itu bisa disewa, bisa
dibeli. Jadi tidak ada alasan Indonesia tidak mampu
mengelolan Blok Cepu. Bahkan banyak orang Indonesia
yang bekerja di Houston USA, untuk mengerjakan
proyek-proyek seperti ini. Banyak tenaga kerja kita
sekarang yang bekerja di Petronas dan sebagainya. Jadi
SDM kita ini mampu. Orang manajemen saja sekarang kita
bisa sewa. Memang untuk mengelola Cepu ini kita butuh
modal besar, tapi modal itu bisak kita pinjam. 

Alasan EM ngotot menguasai minyak di Blok Cepu?

Ya, jelas mau duit dong. Hahaha? dan EM merasa
menguasai, setelah dari Humpuss Patragas itu. 

Pemerintah ditekan oleh AS untuk memuluskan EM?

Ya, memang ada perubahan di sosial politik kita. Dulu
UU mengatakan bumi dan segala kekayaannya milik
negara. Aman Soekarno, perusahaan asing susah masuk,
semua swastanisasi. Kalau sekarang beda, Soeharto
banyak mempersilahkan investor asing untuk masuk. Ada
Freeport di Papua dan sebagainya. Dari zaman Soeharto
inilah negara kita jadi kapitalistik, apalagi setelah
reformasi, tambah lagi. Sekarang ini pemerintah sudah
banyak melanggar UU tentang kekayaan alam kita.
Setelah reformasi ini kan terjadi liberalisasi.
Konsep-konsep lama sudah tidak berlaku lagi. Amerika
melalui Bush mempunyai kepentingan untuk menguasai
dunia, dengan alasan demokratisasi.

Dan SBY takut pada tekanan Amerika?

Indonesia kan sekarang sedang disorot. Ada yang
kaitannya dengan bantuan militer, HAM dan sebaginya.
SBY kan militer. Saya kira dia ditekan oleh Bush. Itu
terang-terangan, jelas itu. Terutama waktu kunjungan
Chile. Itu jelas. Karena itu nggak susah-susah
kekurangan minyak bumi, you tinggal teken aja.
Keponakan saya Bambang Harimukti (pimred Tempo, red)
pernah cerita begitu. Jadi SBY ditekan terus.

Termasuk soal pergantian Direktur Pertamina juga ada
nuansa tekanan asing?

Direktur yang baru ini kan sudah terang-terangan
bilang dia tidak akan membangkang. Ini kan jelas,
tidak butuh penafsiran lagi. Saya kira kedatangan
Menlu AS juga nantinya ada tekanan ke arah situ. SBY
boleh saja mengatakan tidak, tapi pada kenyataanya kan
lain.

Apa kerugian yang dialami rakyat Indonesia dengan
jatuhnya Blok Cepu ke EM?

Yang jelas penghasilan negara akan sangat berkurang,
gitu aja. Kemudian kita dikuasai, dan tidak bisa
menentukan kebijakan.

Apakah pemerintah AS mempunyai kepentingan di Blok
Cepu terkait dengan kebutuhan minyak mereka?

O, iya jelas. Blok Cepu itu katakanlah hanya sebagai
paku kecil dalam suatu interest mereka yang lebih luas
lagi. Biar kecil yang penting kan paku, kecil tapi
nancap. Artinya, keberadaan perusahaan-perusahaan
Amerika di Indonesia itu suatu keharusan, jangan
sampai perusahaan minyak Amerika angkat kaki. Jadi
suatu keberadaan perusahaan AS di Indonesia bagi
mereka itu sangat penting, baik dari segi diplomasi
dan sebagainya. Jadi adanya perusahaan-perusahaan AS
disini itu juga punya kepentingan yang luas. Mereka
ingin mempengaruhi rakyat Indonesia. Dengan keberadaan
EM misalnya, mereka bisa seolah-olah memberikan
bantuan kepada rakyat Indonesia, dengan mendirikan
rumah sakit, sekolah, memunculkan lapangan kerja dan
sebagainya. Sehingga nantinya masyakarat akan merasa
diuntungkan dengan adanya EM. Ini akan memberikan
citra kepada Amerika lebih baik. Itu cara mereka
berperan. Mereka coba menarik hati rakyat Indonesia,
terutama masyarkat sekitar Blok Cepu nantinya.

Ada konspirasi negara adidaya untuk menguasai sumber
daya alam negara dunia ketiga, terutama Indonesia?

Ya, itu jelas dan wajar. Negara-negara besar memang
sangat mempunyai kepentingan untuk itu. Beginilah,
Amerika sampai sekarang adalah negara terbesar yang
mengonsumsi minyak dunia, lebih dari 50% AS
mengonsumsi minyak dunia. Dan keberadaan AS itu sangat
bergantung kepada minyak bumi. Mereka bisa kembali ke
zaman batu kalau minyak bumi habis. Sekarang mereka
menggaungkan pasar bebas dan sebagainya. Sekarang yang
menang tender mengelola pelabuhan di AS itu kan negara
Arab, Dubai. Itu ditentang oleh kongres AS, padahal
tender itu transparan. Mereka beralasan takut ada
teroris yang menyusup. Jadi yang ada dalam pandangan
Amerika sekarang, apapun boleh asal berada dalam
kepentingan AS. Dan yang perlu diketahui, AS itu
selalu membawa ideologi dalam setiap kepentingannya.
Misalnya perusahaan Coca Cola, itu bukan sekadar
jualan. Itu simbol, ideologi. Ini ideologi Amerika,
ideologi kapitalis. Sekarang Amerika menggunakan jalur
budaya untuk menyerang kita. Misalnya sekarang sudah
masuk Voice of America (VoA). Itu semua dalam rangka
intervensi juga, dan itu cukup dahsyat.

Biodata: 
Nama: R Prajatna Koesoemadinata
Tempat/Tgl Lahir: Bandung, 29 Januari 1936
Pendidikan: S-3 (Doktor) Geological Engineering dari
Colorado 
                  School of Mines, Colorado, AS (1968)
Pengalaman Kerja: - Guru Besar Ilmu Geologi, ITB
-         Penasehat Humpuss Patragas, Jakarta
-         Penelitian di luar dan dalam negeri
Penghargaan :- Special Commendation  Award dari
Association 
                       of Petroleum Geologists (1994)
                      - Penghargaan IKatan Ahli
Geologi Indonesia 
                        (1993)
                      - dll.



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx




  SPONSORED LINKS 
        Cultural diversity   Indonesian languages   Indonesian language learn   
  Indonesian language course 
    
---------------------------------
  YAHOO! GROUPS LINKS 

    
    Visit your group "ppiindia" on the web.
    
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
    
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 

    
---------------------------------
  




===
Dampak Pornografi: 1 di antara 3 wanita AS diperkosa. Tiap tahun 2,3 juta 
wanita hamil di luar nikah di Indonesia (Dr. Boyke). Berantas pornografi dukung 
RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi - www.nizami.org
                
---------------------------------
New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and save big.

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: