[nasional_list] [ppiindia] Agama Menghadapi Perubahan Nilai

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 7 Jul 2006 01:16:59 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/072006/07/0902.htm


Agama Menghadapi Perubahan Nilai
Oleh Dr. SOFYAN SAURI 
  ERA informasi dan globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan 
dan teknologi saat ini telah berdampak hampir ke semua aspek kehidupan 
masyarakat. Susanto (1998:109) menyebutkan, perubahan masyarakat akibat 
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membawa dampak yang besar 
pada budaya, nilai, dan agama. Nilai-nilai yang sementara ini dipegang kuat 
oleh masyarakat mulai bergeser dan ditinggalkan. Sementara nilai-nilai yang 
menggantikannya tidak selalu sejalan dengan landasan kepercayaan atau keyakinan 
masyarakat, sehingga penyimpangan nilai kian subur dan berkembang. 

Dalam situasi seperti ini, remaja dan mahasiswa yang sedang berada dalam 
kondisi psikologis yang labil menjadi korban pertama sebagaimana terjadi dalam 
berbagai kasus hedonisme, konsumerisme, hingga peningkatan kenakalan remaja dan 
narkotika. Hal ini semakin membuktikan bahwa nilai-nilai hidup tengah bergeser 
sehingga membingungkan para remaja, menjauhkan mereka dari sikap manusia yang 
berkepribadian (Poespoprodjo,1988:45). 

Laporan hasil polling Indonesia Foundation (Pikiran Rakyat,29/7 2005) 
menyebutkan, sedikitnya 38.288 orang remaja di Kabupaten Bandung diduga pernah 
melakukan seks pranikah. Jika jumlah remaja di Kabupaten Bandung mencapai 
765.762 orang, mereka yang telah melakukan pelanggaran seksual sebesar 50,56%. 
Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Badan Koordinasi 
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Dr. Siswanto Agus Wilopo, S.U., 
M.Sc., Sc.D. sebagaimana dilaporkan Pikiran Rakyat (Bandung, 6 April 2006) 
mengatakan, aborsi di Indonesia terjadi 2-2,6 juta kasus per tahun dan 
dilakukan oleh penduduk usia 15-24 tahun. Selanjutnya ia menyarankan bahwa 
upaya preventif yang paling mendasar untuk mencegah aborsi oleh remaja dapat 
dilakukan melalui pengajaran norma-norma, budi pekerti, agama, dan moralitas 
yang bertanggung jawab dalam perilaku seksual. 

Laporan tersebut menunjukkan, bahwa remaja kita, khususnya para pelajar dan 
mahasiswa sedang mengalami proses kegalauan nilai yang parah di mana pendidikan 
sebagai pembinaan nilai dan moral dituntut untuk dapat menanggulangi dan 
mengantisipasinya sehingga masa depan bangsa dapat diselamatkan. Berbagai 
fenomena pelanggaran moral di kalangan pelajar dan mahasiswa membuat khawatir 
sebagian besar masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. Pendidikan moral 
yang selama ini menjadi garapan pendidikan dalam keluarga mulai dirasakan hampa 
makna, mengingat orang tua tenggelam dalam kesibukannya masing-masing. 
Sementara sekolah dan perguruan tinggi, padat dengan pencapaian tujuan 
kurikulum yang menonjolkan aspek kognitif. Output pendidikan lebih banyak 
menghasilkan pengetahuan, tetapi tidak mampu menghadapi tantangan hidup dan 
kehidupan (survive). Standar moral dan spiritual anak nyaris tanpa sentuhan, 
sehingga nilai dan norma yang tertanam pada diri anak hanya sesuatu yang 
absurd. 

Rendahnya pendidikan masyarakat, sistem pendidikan yang tidak mapan, struktur 
ekonomi yang keropos, serta jati diri bangsa yang belum terinternalisasikan, 
menjadikan bangsa rentan terhadap nilai-nilai baru yang datang dari luar. 
Nilai-nilai Barat yang sebagian berseberangan dengan nilai-nilai ketimuran 
dengan mudah diadopsi, terutama oleh generasi muda. Nilai yang mudah ditiru 
pada umumnya adalah nilai-nilai yang berisi kesenangan, permainan, dan 
hedonisme yang sering kali membawa dampak buruk. Sebaliknya, nilai-nilai 
positif dari Barat seperti kecerdasan dan kemajuan iptek tidak dicerap dengan 
baik. Menghadapi persoalan tersebut, di kalangan ahli pendidikan sepakat untuk 
membina dan mengembangkan pendidikan nilai, moral, dan norma.

Nilai adalah patokan normatif yang memengaruhi manusia dalam menentukan 
pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif (Kupperman, 1983). Nilai 
dilihat dalam posisinya adalah subjektif, yakni setiap orang sesuai dengan 
kemampuannya dalam menilai sesuatu fakta cenderung melahirkan nilai dan 
tindakan yang berbeda. Dalam lingkup yang lebih luas, nilai dapat merujuk 
kepada sekumpulan kebaikan yang disepakati bersama. Ketika kebaikan itu menjadi 
aturan atau menjadi kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur dalam menilai 
sesuatu, maka itulah yang disebut norma. Jadi nilai adalah harga yang dituju 
dari sesuatu perilaku yang sesuai dengan norma yang disepakati. Sedangkan moral 
adalah kebiasaan atau cara hidup yang terikat pada pertanggungjawaban seseorang 
terhadap orang lain sehingga kebebasan dan tanggung jawab menjadi syarat mutlak.

Nilai, moral, dan norma merujuk kepada kesepakatan dari suatu masyarakat. 
Karena itu, nilai, moral, dan norma akan berkembang sejalan dengan perkembangan 
masyarakat (relatif). Agama dipandang sebagai sumber nilai karena agama 
berbicara baik dan buruk, benar, dan salah. Demikian pula, agama Islam memuat 
ajaran normatif yang berbicara tentang kebaikan yang seyogianya dilakukan 
manusia dan keburukan yang harus dihindarkannya. Islam memandang manusia 
sebagai subjek yang paling penting di muka bumi sebagaimana diungkapkan Alquran 
(Q.S. 45:13) bahwa Allah menundukkan apa yang ada di langit dan di bumi untuk 
manusia. Sedangkan ketinggian kedudukan manusia terletak pada ketakwaannya, 
yakni aktivitas yang konsisten kepada nilai-nilai Ilahiah yang 
diimplementasikan dalam kehidupan sosial. 

Dilihat dari asal datangnya nilai, dalam perspektif Islam terdapat dua sumber 
nilai, yakni Tuhan dan manusia. Nilai yang datang dari Tuhan adalah 
ajaran-ajaran tentang kebaikan yang terdapat dalam kitab suci. Nilai yang 
merupakan firman Tuhan bersifat mutlak, tetapi implementasinya dalam bentuk 
perilaku merupakan penafsiran terhadap firman tersebut bersifat relatif.

Menelusuri makna nilai dalam perspektif Islam dapat dikemukakan konsep-konsep 
tentang kebaikan yang ditemukan dalam Alquran. Beberapa istilah dalam Alquran 
yang berkaitan dengan kebaikan, yaitu alhaq dan al-ma'ruf serta lawan kebaikan 
yang diungkapkan dalam istilah albathil, dan almunkar. Haq atau alhaq menurut 
pengertian bahasa adalah truth; reality; rightness, correctness; certainty, 
certitude dan real, true; authentic, genuine; right, correct, just, fair; 
sound, valid.

Alhaq diulang dalam Alquran sebanyak 109 kali. Alhaq mengandung arti kebenaran 
yang datang dari Allah, sesuatu yang pasti seperti datangnya hari akhir, dan 
lawan dari kebatilan. Alhaq dalam Alquran dikaitkan dengan Alquran sebagai 
bentuk sumber dan Muhammad sebagai pembawa yang menyampaikannya kepada manusia. 
Haq adalah kebenaran yang bersifat mutlak dan datang dari Tuhan melalui wahyu. 
Manusia diminta untuk menerima dengan tidak ragu-ragu mengenai kebenaran nilai 
tersebut (Q.S. 2:147). Haq bersifat normatif, global, dan abstrak sehingga 
memerlukan penjabaran sehingga dapat dilaksanakan secara operasional oleh 
manusia.

Sejalan dengan perkembangan budaya dan pola berpikir masyarakat yang 
materialistis dan sekularis, maka nilai yang bersumberkan agama belum 
diupayakan secara optimal. Agama dipandang sebagai salah satu aspek kehidupan 
yang hanya berkaitan dengan aspek pribadi dan dalam bentuk ritual, karena itu 
nilai agama hanya menjadi salah satu bagian dari sistem nilai budaya; tidak 
mendasari nilai budaya secara keseluruhan. 

Pelaksanaan ajaran agama dipandang cukup dengan melaksanakan ritual agama, 
sementara aspek ekonomi, sosial, dan budaya lainnya terlepas dari nilai-nilai 
agama penganutnya atau dengan kata lain pelaksanaan ritual agama (ibadah) oleh 
seseorang terlepas dari perilaku sosialnya. Padahal, ibadah itu sendiri 
memiliki nilai sosial yang harus melekat pada orang yang melaksanakannya, 
misalnya orang yang salat ditandai dengan perilaku menjauhkan dosa dan 
kemunkaran, puasa mendorong orang untuk sabar, tidak emosional, tekun, dan 
tahan uji.

Aktualisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan sekarang ini menjadi sangat 
penting terutama dalam memberikan isi dan makna kepada nilai, moral, dan norma 
masyarakat. Apalagi pada masyarakat Indonesia yang sedang dalam masa pancaroba 
ini. Aktualisasi nilai dilakukan dengan mengartikulasikan nilai-nilai ibadah 
yang bersifat ritual menjadi aktivitas dan perilaku moral masyarakat sebagai 
bentuk dari kesalehan sosial.*** 

Penulis, dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: