** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/22/0306.htm 42.190 Jiwa Sudah tidak Makan Nasi Pemkab Garut Salurkan Bantuan Beras dan Mi Instan GARUT, (PR).- Akibat sudah tidak memiliki uang dan beras, puluhan warga di Kec. Pakenjeng, Garut, saat ini diketahui sudah banyak mengonsumsi makanan di luar beras. Mereka di antaranya hanya makan ketela pohon, gadung, bahkan pisang muda. SEKDA Kab. Garut Drs. H. Achmad Mutaqien (tengah) memberikan bantuan beras kepada ratusan kepala keluarga Desa Munjul Kec. Pakenjeng, Kamis (21/9). Selain memberikan beras, Pemkab Garut juga akan mengadakan program padat karya.*AAM PERMANA S/"PR" "Jangan heran jika pisang yang masih muda di kampung nyaris habis. Semula pisang muda itu dicampur bubur beras. Namun, sekarang banyak yang hanya makan pisang muda sehari-harinya," tutur Kepala Desa Jatiwangi, Kec. Pakenjeng Soleh Syamsudin, Kamis (21/9). Ketika "PR" melihat sejumlah kebun di Desa Jatiwangi, memang diketahui banyak pohon pisang yang masih muda, tapi sudah tidak kelihatan buahnya. Bukan hanya pisang, tapi juga ketela pohon. Walaupun belum cukup umur untuk dikonsumsi, ketela pohon di sejumlah kebun yang kering sudah dicabuti warga. Warga setempat pun tampak tidak bersemangat ketika ditemui di rumahnya. Hal serupa terlihat di Kampung Munjul Desa Depok, masih di Kec. Pakenjeng. Diketahui, di sejumlah warung di Jatiwangi dan Depok, sebenarnya ada persediaan beras. Namun, warga sudah tidak mampu lagi membeli beras karena sudah tidak punya uang. "Meserna ku naon, Pak? Abdi tos aya tilu mingguna teu nyepeng artos saperak-perak acan," kata Sukria, warga Kampung Munjul. Akibat kemarau Bupati Garut H. Agus Supriadi ketika dikonfirmasi "PR" mengakui bahwa akibat kemarau yang panjang, wilayah di Garut banyak yang mengalami kekeringan yang luar biasa. Dampak lainnya, warga setempat pada akhirnya mengalami rawan daya beli, dan sebagian rawan pangan. "Kami sudah menginvetarisasi warga yang mengalami rawan pangan dan daya beli. Kami juga sudah melakukan rapat terbatas untuk membicarakan penanganannya," kata Bupati. Di tempat terpisah, Sekda Garut Drs. Achmad Mutaqien dan Kepala Bapeda Garut Drs. H. Iman Alirahman, M.Si. di lokasi rawan pangan Desa Depok, Kamis (21/9) mengatakan, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Pemkab Garut, saat ini ada beberapa daerah yang diketahui sudah berat tingkat kerawanan daya belinya. Yang paling parah dialami warga Kec. Pakenjeng dan Cikelet, kemudian Samarang. Mereka mengalami rawan daya pangan karena areal pertaniannya sudah tidak menghasilkan sejak beberapa bulan lamanya. "Berdasar catatan yang ada di Dinas Sosial, jumlah keseluruhan warga yang saat ini sudah rawan pangan dan daya beli hampir sebanyak 42.190 jiwa atau sekira 7.884 kepala keluarga," katanya. Achmad Mutaqien mengatakan, setelah dilakukan rapat terbatas, pemkab sudah membuat program jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi hal itu. Program jangka pendek adalah pemberian makanan termasuk beras dan mi instan dengan total anggaran Rp 400 juta. Sedangkan program jangka panjang adalah dalam bentuk padat karya. Dinas-dinas tertentu akan melaksanakan berbagai pembangunan di wilayah-wilayah rawan pangan dan daya beli dengan melibatkan warga setempat. Melalui padat karya, tiap warga akan mendapat upah Rp 20.000,00 per hari. Bila ada program pada karya selama 15 hari kerja, artinya setiap KK akan mendapatkan upah Rp 300.000,00 selama 15 hari kerja."Unit-unit usaha kecil juga sudah didata untuk lebih diberdayakan dengan cara diberi bantuan dana untuk usaha," katanya. Sementara itu, Pemkab Garut, Kamis kemarin, menyerahkan bantuan sebnyak 25 ton beras kepada sebanyak 596 KK atau sebanyak 9.940. Bantuan diserahkan Sekda Ahmad Mutaqien didampingi sejumlah pejabat seperti Iman Alirahman, Drs. Uu Saepudin, S.T., Drs. Herdian, Ir. Miftahul Rahmat, dan Kabag Humas Drs. Dikdik Hendrajaya. (A-112 [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **