[kepalabatu] Re: why wait

  • From: RANA_LESMANA@xxxxxxxxxxxxxxx
  • To: kepalabatu@xxxxxxxxxxxxx
  • Date: Thu, 15 Nov 2001 09:08:58 +0700

ROCKHEADS SOCIETY
GEOLOGICAL ENGINEERING, UGM YOGYAKARTA
CLASS 95


hahaha...benar-benar lucu plus aneh, apa alasan loe ngirim
beginian........padahal elo sendiri sudah cukup mampu!!
kenapa elo belum nikah juga??? kalo gua sih, udah rembugan dengan pihak cewek
gua Jay...........masalah pernikahan dan waktunya sebentar lagi (sudah
ditentukan!!!)..............kita lihat aja nanti!!! Tunggu undangan dari gua
yaaa.......
Siapkan trophy bergilirnya untuk gua........





Sunjaya Saputra <Ujay@xxxxxxxxxxxx> on 11/15/2001 08:14:16 AM

Please respond to kepalabatu@xxxxxxxxxxxxx

To:   ADE M. DEWI@YPF_SA
cc:   adirakhman@xxxxxxxxxxxxxx, AZHALI EDWIN@YPF_SA, Budi Agus Suharto
      <BASUHAR@xxxxxxxxx>, Danang_P@xxxxxxxxxxxx, donoheru_mulyono@xxxxxxxxx,
      el_yunitiana@xxxxxxxxxxxxxx, Fifin Afianti <fafiant@xxxxxxxxx>, Hendri
      Farizal@YPF_SA, Hery Purnomo <hepnomo@xxxxxxxxx>,
      indrawati_b@xxxxxxxxxxxx, irdamus@xxxxxxxxx, kepalabatu@xxxxxxxxxxxxx,
      MELATI SARNITA@YPF_SA, Prawoto Ikhwan Syuhada <Praw@xxxxxxxxxxxx>, RANA
      LESMANA@YPF_SA, Reza Prasetyo/MAX@YPF_SA, Slamet Arifin
      <slameta@xxxxxxxxx>, TAMI UTARI@YPF_SA, TOTOK SUDIBYO@YPF_SA,
      t_hary@xxxxxxxxxxxxxx, Umi.Kurniyati@xxxxxxxxxx, Zainal.Suwito@xxxxxxxxxx
Subject:  [kepalabatu] why wait



ROCKHEADS SOCIETY
GEOLOGICAL ENGINEERING, UGM YOGYAKARTA
CLASS 95
MENGAPA MENUNDA PERNIKAHAN?

Rosulullah pernah berkata kepada Ali : Hai Ali, ada 3 perkara yang jangan
kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu apabila tiba waktunya, jenazah
apabila sudah siap penguburannya, dan wanita bila menemukan pria sepadan
yang meminangnya (HR. Ahmad)

Kalau kita tanya seseorang pemuda/pemudi, Mengapa belum menikah? Maka
jawabanya antara lain:

1. Masih kuliah/menuntut ilmu.
Dikhawatirkan bila menikah akan mempengaruhi prestasi belajar dan
mempengaruhi persiapan masa depan. Hal ini sesungguhnya tergantung dari
manajemen waktu, waktu yang biasanya dipakai untuk hura-hura setelah waktu
kuliah, diganti dengan mencari nafkah atau bercengkrama dengan keluarga.
Disisi lain, bisa menghemat sewa kamar (kost-kost an),dapat saling membantu
mengerjakan tugas (kalau satu bidang studi) atau dapat memperluas wawasan
diskusi interdisipliner misalnya suami studi ilmu komputer dan istri
akutansi maka diskusi komputasi akutansi akan nyambung, atau biologi dengan
kimia diskusi tentang biokimia.

2. Bila menikah akan terkekang tidak bisa bebas lagi, tidak bisa
kongkow-kongkow di mal setelah pulang kuliah atau kerja, bertambah beban
tanggung jawab untuk memberi nafkah istri dan anak. Sedangkan Rosul
bersabda: "Bukan golonganku orang yang merasa khawatir akan terkungkung
hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah" (HR Thabrani).

3. Belum siap dalam hal materi/rezeki.
Banyak yang beranggapan kalau mau menikah harus siap materi, yang berarti
harus punya jabatan yang mapan, rumah minimal BTN, kendaraan dll, sehingga
bila belum terpenuhi semua itu, takut untuk "maju". Sedangkan Allah menjamin
akan memberikan rizki bagi yang menikah seperti dalam firmanNYA:

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang
yang patut (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka
miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". (QS. 24:32).

Rasulullah SAW bersabda :
"Carilah oleh kalian rezeki dalam pernikahan dalam kehidupan berkeluarga) "
(HR Imam Dailami dalam musnad Al Firdaus).

4. Tidak ada/belum ada
Imam Thabrani meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah SAW
bersabda :
"Barang siapa menikahi wanita karena kehormatannya (jabatan), maka Allah SWT
hanya akan menambah kehinaan; barang siapa menikah karena hartanya, maka
Allah tidak akan menambah kecuali kefakiran; barang siapa menikahi wanita
karena hasab (kemuliaannya), maka Allah hanya akan menambah kerendahan. Dan
barang siapa yang menikahi wanita karena ingin menutupi (kehormatan)
matanya, membentengi farji (kemaluan) nya, dan mempererat silaturahmi, maka
Allah SWT akan memberi barakah-Nya kepada suami-istri tsb".

Imam Abu Daud & At Tirmidzi meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Tetapi nikahilah wanita itu karena agamanya. Sesungguhnya budak wanita yang
hitam lagi cacat, tetapi taat beragama adalah lebih baik dari pada wanita
kaya & cantik tapi tidak taat beragama". Bukan berarti Rasulullah SAW
mengabaikan penampilan fisik dari pasangan kita, sebagaimana Rasulullah SAW
bersabda : Kawinilah wanita yang subur dan pecinta (HR Abu Daud, An Nasai &
Al Hakim).

Kunci kebahagiaan suami adalah:
Istri yang solehah: yang jika dipandang membuat semakin sayang, jika kamu
pergi membuat tenang karena bisa menjaga kehormatannya dan taat pada suami".

5. Mungkin masih ada alasan lainnya, yang tidak akan dibahas disini
misalnya:
Karena kakak (apalagi wanita) belum menikah Karena orang tua terlalu
selektif memilih calon mantu dll.

Manfaat menikah di usia muda :
1. Menjaga kesucian fajr (kemaluan) dari perzinaan serta menjaga pandangan
mata. (QS 24: 30-31).
2. Dapat melahirkan perasaan tentram (sakinah), cinta (mawaddah) dan kasih
sayang (rahmah) dalam hati. (QS 30:21).
3. Segera mendapatkan keturunan, dimana anak akan menjadi Qurrata A'yunin
penyejuk mata, penyenang hati) (QS 25:74) Karena usia yang baik untuk
melahirkan bagi wanita antara 20-30 tahun, diatas umur tsb akan beresiko
baik bagi ibu maupun sang baby.

4. Memperbanyak ummat Islam. Seperti yang dipesankan Rosul, beliau akan
membanggakan jumlah ummatnya yang banyak nanti di akhirat.

Kemuliaan menikah:
1. Barang siapa menggembirakan hati istri, (maka) seakan-akan menangis takut
kepada Allah.
2. Barang siapa menangis takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan
tubuhnya dari neraka.
3. Sesungguhnya ketika suami istri saling memperhatikan, maka Allah
memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh
telapak tangan istri (diremas-remas), maka berguguranlah dosa-dosa
suami-istri itu dari sela-sela jarinya." (HR Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi'
dari Abu Sa'id Al-Khudzri r.a.)

4. Juga dapat ditambahkan, bahwa Islam memberi nilai yang tinggi bagi siapa
yang telah menikah, dengan menikah berarti seseorang telah melaksanakan
SEPARUH dari agama Islam!, tinggal orang tsb berhati-hati melaksanakan yang
separuhnya lagi agar tidak sesat.

Rosul SAW bersabda:
Barang siapa menikah, maka dia telah menguasai separuh agamanya, karena itu
hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi (HR
Al Hakim).

Kehinaan melajang/membujang:
Orang yang paling buruk diantara kalian ialah yang melajang (membujang) dan
seburuk-buruk mayat (diantara) kalian ialah yang melajang (membujang)" (HR
Imam, diriwayatkan juga oleh Abu Ya'la dari Athiyyah bin Yasar).

Salam,
Syarif Ali Alhabsyi



Best Regards
Ujay











Other related posts: