[kepalabatu] FW: [gm05] Informasi Beasiswa S2 & S3

  • From: Prawoto Ikhwan Syuhada <Praw@xxxxxxxxxxxx>
  • To: Milist GEOLOGI UGM <geologiugm@xxxxxxxxxxxxx>,Milist KEPALABATU <kepalabatu@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 14 Feb 2002 10:55:50 +0700

AJANG CUAP2 ANAK GEOLOGI 95 UGM
oh yeah... 
Semoga berguna.....


salam
-praw-

> -----Original Message-----
> 
Informasi Beasiswa S2 & S3
Arrianto Mukti Wibowo 

> Pengantar
> 
> 
> Penulis sering ditanya bagaimana caranya bisa bersekolah 'gratis' di luar
> negeri. Saya memberikan tanda kutip pada 'gratis' karena sebenarnya tidak
> 100% modal dengkul. Dalam beberapa kasus, at least kita harus bekerja
> terlebih dahulu untuk mengumpulkan uang untuk tiket pesawat + biaya hidup
> bulan pertama, dan situasi mungkin tidak memungkinkan kita untuk
> berkeluarga terlebih dahulu.
> 
> Jenis beasiswa yang akan saya utarakan pertama adalah jenis beasiswa yang
> kansnya tinggi untuk mendapatkannya. Biasanya beasiswa jenis ini adalah
> beasiswa jenis riset, dan untungnya, hampir semuanya tanpa ikatan dinas.
> Untuk beberapa jenis beasiswa, mereka lebih senang kalau sang pelamar
> bekerja untuk institusi pendidikan, lembaga penelitian, atau LSM.
> 
> Satu rule of thumb yang patut dihayati adalah: 'kita harus berkelat-kelit
> untuk mendapatkan beasiswa S2, tapi relatif jauh lebih mudah untuk
> mendapatkan beasiswa S3'. Makanya jika Anda mengejar waktu, sebaiknya
> ambil dulu S2 di Indonesia, sambil juga melamar S2/S3 di tempat lain.
> Kalau dapat S2 gratis di luar negeri, ya yang di Indonesia ditinggal saja.
> 
> 
> Daftar Beasiswa Berdasarkan Negara
> 
> 
> Secara umum, beasiswa ini memiliki karakteristik:
> 
> *     tidak memiliki ikatan dinas sama sekali 
> *     mahasiswa harus mengerjakan penelitian sesuai minatnya, dan
> sekaligus sebagai thesisnya
> 
> 
>   _____  
> 
> 1. Amerika Serikat
> 
> 
> Biasanya sekolah sekolah bagus di Amerika Serikat, (katakanlah top 50 pada
> bidangnya) sering memberikan beasiswa yang disebut stipend, meskipun baru
> mahasiswa S2. Besarnya stipend sekitar US$1000-1400, tergantung lokasi.
> Yang jelas cukup sekali untuk hidup. Mahasiswa yang menerima stipend itu,
> juga tidak perlu membayar uang sekolah (tuition fee). Lamanya stipend
> adalah per semester, tapi saat summer biasanya diberikan pekerjaan lain di
> universitas (mostly guaranteed). Kalau sedang sial (jarang sekali), tidak
> dapat assistantship untuk semester itu, ya pulang saja ke Indonesia
> dahulu.
> 
> Syarat penting mendapat beasiswa adalah harus mau menjadi teaching
> assistant atau research assistant. Teaching assistant bertugas membantu
> proses belajar-mengajar di kelas, seperti fotokopi, setup komputer di lab
> untuk kelas itu, memeriksa tugas-tugas, dan memberikan tutorial di luar
> jam kelas. Sedangkan research assistant bertugas membantu professor di
> lab, seperti membuatkan program untuknya, mengatur laboratioriumnya,
> membuat dokumentasi riset dan sebagainya. Mahasiswa selain melakukan
> penelitian, juga masih diwajibkan untuk mengambil coursework (kelas).
> 
> Memang harus diakui bahwa ada beberapa sekolah terkenal yang hanya
> memberikan jaminan beasiswa kepada mahasiswa S3. Untungnya, di AS,
> mahasiswa S1 bisa langsung masuk program S3, dimana di tengah-tengah
> perjalanan menumpuh S3 itu ada sertifikat bahwa ybs sudah melampaui
> jenjang S2. Jadi bisa ngerti sendirilah ... :-p
> 
> Untuk mendaftar ke pendidikan pascasarjana ke AS, biasanya mereka
> mengharuskan pelamar memberikan hasil nilai TOEFL dan GRE General Test
> resmi dari ETS ( www.ets.org <http://www.ets.org/>). Beberapa universitas
> terkemuka juga mengharuskan mengambil GRE Subject Test, misalnya GRE
> Computer Science, GRE Biology, GRE Economics, dan sebagainya. Di Jakarta,
> cabang ETS terletak di Menara Emporium, Jl.Rasuna Said, Kuningan. Biaya
> TOEFL sekitar US$60, GRE sekitar US$120. Kalau punya TOEFL > 580 (standar
> nilai lama) dan GRE General Test > 1750 saya sarankan pergi ke AS.
> 
> Bahkan, saya sarankan untuk mendaftar di top 20 jika memiliki GRE > 1900.
> Go for it!
> 
> Pelamar dapat mendownload formulir pendaftaran langsung dari website
> universitas tersebut. Dalam formulir pendaftaran itu, biasanya ada
> pertanyaan dari mana sumber pendanaan untuk kuliah nanti. Pilihlah option
> untuk 'menggantungkan sepenuhnya pada universitas dengan stipend
> assistantship'. Biaya pendaftaran biasa antar US$30-$60. 
> 
> Kemudian mereka biasanya menyuruh kita untuk membuat statement of purpose.
> Tujuan dari statement of purpose adalah untuk meyakinkan bahwa Anda layak
> dapat beasiswa. Anda harus menunjukkan 'kemampuan' Anda, jangan malah
> merendahkan diri! Statement of purpose isinya:
> 
> 1.    mengapa kita ingin melakukan pendidikan tinggi 
> 2.    bidang peminatan kita apa, kalau bisa tunjukkan sedikit pengetahuan
> Anda mengenai 'trend' di bidang riset itu. 
> 3.    mengapa kita ingin melakukan riset di bidang itu 
> 4.    kalau sudah selesai mau jadi apa dan mau bekerja di mana (akademisi,
> industri, profesional, etc.) sebagai apa
> 
> Selain itu Anda sebaiknya juga menceritakan:
> 
> 1.    kalau mungkin, tunjukkan bahwa Anda memiliki kompetensi di bidang
> itu (jadi memang ada baiknya dari sekarang Anda sudah memiliki bidang yang
> fokus). 
> 2.    tunjukkan bahwa Anda bisa menjadi asisten pada mata kuliah S1 apa
> saja (jika jadi teaching assistant). Tapi jelaskan pula bahwa Anda bisa
> 'fleksibel'.
> 
> Karena biasanya statement of purpose itu harus singkat dan lugas (sekitar
> 1/2 halaman, max 1 halaman), kalau perlu Anda menceritakan 2 point di atas
> di luar statement of purpose. Tapi kalau masih muat, ya masukkan saja
> dalam statement of purpose.
> 
> Sebelum mendaftar, ada baiknya jika Anda memastikan terlebih dahulu bahwa
> bidang Anda minati, ada profesor yang memiliki minat yang kurang lebih
> sama di universitas itu. Sebaiknya, bercakap-cakap dahululah dengan
> profesor tersebut, katakan bahwa saya tertarik untuk melakukan riset.
> Tanyakan pula apakah dia berminat mengambil Anda menjadi mahasiswanya.
> Jangan lupa cari muka sedikit :-). Hal ini akan sedikit memperlicin jalan
> saat seleksi mahasiswa baru. Sekedar info, biasanya universitas di AS
> tidak meminta research plan yang kongkrit, karena baru saat di sana nanti
> merencanakan riset.
> 
> By the way, sebelum pergi ke AS, kita juga harus memiliki persediaan uang
> selama satu bulan ($1500+), plus tiket pesawat ke Amerika Serikat.(sekitar
> $700).
> 
> 
>   _____  
> 
> 2. Kanada
> 
> 
> Sama seperti Amerika Serikat, dan banyak diantara mereka tidak memerlukan
> GRE Subject Test. Meskipun ada Canadian Education Centre (CEC) di World
> Trade Center, Jl.Jendral Sudirman, tapi saya pikir cukup ke website
> universitasnya saja.
> 
> 
>   _____  
> 
> 3. Jerman
> 
> 
> Di negara-negara Eropa daratan (excluding British), biasanya tidak
> mengenal program bachelor (S1), karena bachelor adalah pola pendidikan
> Anglo-Saxon. Yang bisa dibilang dekat dengan S1-nya adalah program-program
> politeknik. Nah, oleh karena itu lulusan S1 Indonesia harus diupgrade agar
> sama dengan lulusan uni Eropa daratan, yakni Doktorandus (Drs), Diplom
> (Dipl) atau Licente (Lc). Gelar kesarjanaan ini sama dengan S2. 
> 
> Seperti banyak kita ketahui, universitas-universitas di Jerman sama sekali
> tidak memungut biaya. Tapi tentu saja kita harus memiliki sumber pendanaan
> untuk biaya hidup.
> 
> DAAD ( www.daad.de <http://www.daad.de/>) adalah lembaga Jerman yang
> menyediakan informasi pendidikan dan juga informasi beasiswa di Jerman.
> Kantornya di Jakarta berlokasi di Gedung Sumitmas II, Jl.Jendral Sudirman,
> di depan Depdikbud. Mereka memiliki program beasiswa setiap tahun. Skim
> beasiswa yang disediakan DAAD mencakup S2, S3, sandwich program, riset 3-6
> bulan, dan juga postdocotoral research. Tiket pesawat disediakan. Kalau
> dapat beasiswa dari DAAD, bisa modal dengkul.
> 
> Ada pula beasiswa dari industri seperti dari Siemens besarnya 1200 DM.
> Tidak harus pegawai negeri.
> 
> Untuk belajar di Jerman tidak harus melalui DAAD. Kalau untuk S3, setiap
> mahasiswa S3 pasti mendapatkan beasiswa. Jadi bisa saja setelah Anda lulus
> S2, Anda langsung mencari universitas di Jerman yang kebetulan ada
> profesor yang bidangnya sama dengan bidang peminatan Anda, dan melamar.
> Tapi tentu Anda akan butuh mencukupi sendiri biaya hidup 1 bulan dan tiket
> pesawat ke Jerman.
> 
> Untungnya, berbeda seperti di AS dan Kanada, biasanya di Jerman, Belanda,
> Austria, Belgia dan Switzerland, tidak memiliki kewajiban jadi teaching
> assistant atau research assistant. Kalaupun ada biasanya cuma 1 session
> tutorial per minggu. Tidak berat sama sekali. Kalaupun kita disuruh
> menulis paper, itu juga biasanya untuk kepentingan kita juga. Gaji (atau
> katakanlah beasiswa) kita cukup sekali untuk hidup.
> 
> Jangan lupa kontak profesornya dahulu (sama dengan cara yang di AS).
> Kirimkan pula statement of purpose dan research plannya. Kalau perlu
> diskusikan dahulu research plannya (biar cocok dengan pembimbingnya)
> sebelum mendaftar ke universitasnya. 
> 
> Isi research plan itu standar-standar saja: latar belakang masalah,
> problem, metodologi penelitan, bagaimana kamu kira-kira akan memecahkan
> masalah tersebut, dll. Garis besarnya saja, asal bisa memberikan gambaran
> apa yang akan Anda teliti. 
> 
> Saya sarankan untuk mengambil kursus bahasa Jerman di Goethe Institute,
> karena paling sedikit ada 3 negara yang menyediakan beasiswa, menggunakan
> bahasa Jerman, yakni Jerman, Switzerland dan Austria. Peluang beasiswa
> menjadi meningkat. Sudah begitu, kalau sudah bisa Jerman, belajar bahasa
> Belanda jadi gampang sekali.
> 
> Sebenarnya kalau Anda menempuh S3, dalam realitanya tidak harus
> menggunakan bahasa Jerman saat berdiskusi dengan peer atau profesor. Hal
> ini karena tidak banyak orang yang mau mengikuti program S3, dan biasanya
> universitas itu yang 'membutuhkan' mahasiswa S3. Cuma, untuk meningkatkan
> probabilitas mendapatkan beasiswa, kenapa tidak belajar bahasa Jerman?
> 
> 
>   _____  
> 
> 4. Belanda
> 
> 
> Sama persis dengan Jerman, hanya saja nama lembaga penyalur informasi
> pendidikannya adalah Netherlands Education Center (NEC). Di Jakarta
> lokasinya di Gedung Patra Jl.Gatot Subroto, Kuningan. Kantornya
> bersebelahan dengan kantor kamar dagang Belanda di Indonesia.
> 
> Sekolah di Belanda juga gratis, tapi yang international programme biasanya
> tidak gratis. Pemerintah Belanda juga menyediakan skim beasiswa yang
> saingannya lumayan banyak, namanya beasiswa TALIS.
> 
> NEC juga menyediakan informasi beasiswa tahunan yang disediakan langsung
> oleh universitas-universitas di Belanda. Selain itu ada juga
> program-program internasional yang berbahasa Inggris. Sayangnya untuk
> level S2 (Drs, Ir.), beasiswa kelas-kelas berbahasa Inggris itu biasanya
> cuma 1/2 uang tution fee dan sulit mendapatkannya.
> 
> Untuk S3, gratis dan digaji, sama seperti Jerman.
> 
> Informasi lebih lanjut bisa hubungi:
> 
> Netherlands Education Centre
> Citra Graha 7th floor, suite 703
> Jl. Jend. Gatot Subroto kav. 35-36
> Jakarta 12950
> Indonesia
> Phone (62 21) 5200453, 5201085
> Fax (62 21) 5200457
> E-mail: necjkt@xxxxxxx <mailto:necjkt@xxxxxxx>
> 
> 
> 
>   _____  
> 
> 5. Austria & Swiss
> 
> 
> Secara umum sama seperti Jerman. Tiap tahun kedutaan Austria dan
> Switzerland juga menyediakan beasiswa, namun berbeda dengan Belanda dan
> Jerman, mereka tidak menyediakan beasiswa S2 sama sekali. Yang mungkin
> adalah gelar S2 dari Indonesia, tapi sandwich di sana (penelitian 6 bulan
> - 1 tahun). Tapi tentu masih mendapat sertifikat. Selain itu tentunya
> beasiswa dari kedutaan Austria dan Switzerland juga ada yang untuk S3.
> Semuanya lengkap dengan tiket pesawat dan ongkos hidup. Practically bisa
> dengan modal dengkul kalau dapat beasiswanya. 
> 
> Saat interview di kedutaan biasanya akan ditanya hal-hal yang sama seperti
> dalam statement of purpose dan research plan. Di kedutaan Swiss juga ada
> test bahasa, sekedar untuk menguji saja, toh nanti juga disekolahkan di
> sekolah bahasa di Swiss sebelum masuk kuliah. Tergantung Anda memilih
> sekolah di mana, ada universitas di Swiss yang berbahasa Perancis, seperti
> misalnya di Geneva. Tapi kalau di sebelah utara dan timur, umumnya
> berbahasa Jerman.
> 
> Anda juga bisa daftar langsung ke universitas yang bersangkutan, terutama
> untuk program S3, dengan cara sama seperti Jerman & Belanda. Gratis dan
> digaji juga.
> 
> E-mail kedutaan besar Swiss (di Jl.Rasuna Said, dekat Erasmus Huis):
> swiemjak@xxxxxxxxxx <mailto:swiemjak@xxxxxxxxxx>
> 
> 
>   _____  
> 
> 6. Jepang
> 
> 
> Sebenarnya kalau sampai di Jepang sana, cukup banyak beasiswa, namun
> sayangnya tidak banyak yang full membiayai uang kuliah dan biaya hidup.
> Bahkan untuk S3 saja juga harus bayar.
> 
> Pemerintah Jepang menyediakan juga beasiswa Monbusho kepada orang-orang
> Indonesia. Ada dua jenis beasiswa Mombusho. Yang pertama pelamar harus
> pegawai negeri atau dosen. Melalui jalur ini, pelamar kalau lolos seleksi
> akan dicarikan pembimbing/profesor yang cocok sesuai minat. Sedangkan yang
> satu lagi sang pelamar harus aktif mencari sang profesor, dan menanyakan
> apakah si profesor tersebut bersedia menjadi pembimbing riset pelamar.
> Klik di sini untuk informasi lengkap mengenai beasiswa Monbusho
> <http://www.geocities.com/amwibowo/monbusho.txt>.
> 
> Di kedutaan Jepang Jl.MH Thamrin, terdapat perpustakaan yang berisi
> informasi pendidikan tinggi di Jepang.
> 
> Informasi mengenai beasiswa di Jepang di bawah ini saya dapatkan dari
> rekan saya Rahmat:
> 
> 
> a. INPEX Foundation
> 
> 
> Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Beasiswa ini
> tidak mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya
> diadakan di Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia -
> Jepang. Pendaftaran dibuka dari tanggal 1 Agustus dan deadline penyerahan
> dokumen tanggal 15 Nopember. Besarnya beasiswa 160.000 yen/bulan. Uang
> kuliah, uang
> pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung semua oleh sponsor. Formulir
> applikasinya bisa di dapat di alamat berikut :
>    14 F Ebisu Neorato 4-1-18 Ebisu, Shibuya-ku, Tokyo 150-0013 JAPAN
> 
> 
> b. The OKAZAKI Kaheita International Scholarship Foundation
> 
> 
> Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Beasiswa ini
> tidak mengikat (tidak ada ikatan dinas). Test dan sistem seleksinya
> diadakan di Indonesia. Beasiswa ini mengcover juga tiket pp Indonesia -
> Jepang. Formulir applikasinya bisa di dapat di alamat berikut : 
>    3-2-5 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0013 JAPAN
> 
> 
> c. The Hitachi Scholarship
> 
> 
> Beasiswa ini bisa untuk S2 ataupun S3. Syaratnya harus alumni dari ITB,
> UI, UGM, IPB dan formulir bisa diambil dan ditanyakan dari rektorat
> masing-masing universitas tsb diatas. Beasiswa ini juga mengcover tiket pp
> Indonesia - Jepang, uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk,
> perumahan ditanggung juga, dan uang beasiswa 180.000 yen/bulan. Informasi
> lebih lanjut bisa di dapat di :
>    1-5-1 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 JAPAN
> 
> 
> d. Matsushita Electric Industrial Co., Ltd
> 
> 
> Panasonic Scholarship Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas
> Jepang. Tidak ada ikatan dinas dalam beasiswa ini. Pendaftaran dibuka
> bulan February - Maret. Beasiswa ini juga mengcover tiket pp Indonesia -
> Jepang. Uang kuliah, uang
> pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung oleh sponsor, uang beasiswa
> 200.000 yen/bulan.
> Informasi lengkap lihat di <http://www.panasonic.co.id/>
> atau kontak e-mail : PAN11311@xxxxxxxxxxxxx
> <mailto:PAN11311@xxxxxxxxxxxxx>
> Panasonic Scholarship, Matsushita Electric Industrial Co., Ltd
>    1006 Kadoma Osaka, 571-8501 JAPAN
> 
> 
> e. Beasiswa dari Aichi Prefecture, Aichi Scholarship
> 
> 
> Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan
> dinas dalam beasiswa ini. Deadline penyerahan application 20 Mei. Syarat
> yang harus dipenuhi, Universitas yang dipilih harus berada di Aichi
> Prefecture. Uang kuliah, uang pendaftaran, uang ujian masuk ditanggung
> oleh sponsor, uang beasiswa 185.000 yen/bulan. Informasi lebih lanjut bisa
> di dapat di : Aichi Prefectural Office, 3-1-2 Sannomaru, Naka-ku,
> Nagoya-shi, Aichi 460-01 JAPAN
> 
> 
> f. The Japan Securities Scholarship Foundation
> 
> 
> Beasiswa ini untuk melanjutkan S2 di Universitas Jepang. Tidak ada ikatan
> dinas dalam beasiswa ini. Application dari bulan Januari sampai Mei.
> Beasiswa mengcover tiket pesawat, Uang kuliah, bantuan biaya perumahan
> (apartemen), dan uang beasiswa bulanan sebesar 120.000 yen. Beasiswa ini
> diberikan buat jurusan Social Science, Humanities. Informasi lebih lanjut
> bisa di dapat di :
> Tokyo Shoken Building
>    5-8 Kayabacho, 1-chome, Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0025  JAPAN
> 
> 
> 
>   _____  
> 
> 7. Singapura
> 
> 
> Singapura memiliki dua universitas 'negeri', yakni National University of
> Singapore (NUS), dan yang lebih baru yakni Nanyang Technological
> University (NTU). Memang harus diakui bahwa NUS bukan sekolah 'bule'
> (meskipun banyak pengajarnya dari manca negara), tapi peringkat NUS selalu
> berada di top 10 universitas di Asia, dan selalu diatas seluruh
> universitas Australia. Meskipun untuk orang awam seolah-olah tidak
> membanggakan (karena bukan sekolah bule), namun reputasi internasional NUS
> memudahkan mahasiswanya dan lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke
> jenjang yang lebih tinggi lagi.
> 
> Beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Singapura melalui kedua
> universitas itu ada yang berbasis coursework (sulit masuknya, saingannya
> ketat dari seluruh ASEAN), dan ada lagi yang berbasis riset S2/S3 (lebih
> mudah). Untuk mendapatkan beasiswa berbasis riset, dalam formulir
> pendaftaran (download dari www.nus.edu.sg <http://www.nus.edu.sg/> atau
> www.ntu.edu.sg <http://www.ntu.edu.sg/>) juga lampirkan proposal riset
> (research plan). Bahkan kadang-kadang bisa tanpa proposal riset, dengan
> cara bercakap-cakap dengan profesornya terlebih dahulu (via e-mail) dan
> meminta sang profesor memberikan alternatif research plan. Pokoknya asal
> menunjukkan minat melakukan penelitian.
> 
> Beasiswa (gaji) bulanan yang diterima adalah SG$1400, tanpa tiket pesawat
> (kecuali yang ASEAN scholarship). Biaya hidup bulanan (hidup enak) sekitar
> SG$1000, jadi masih bisa menabung SG$400 per bulannya.
> 
> 
>   _____  
> 
> 8. Australia & Inggris
> 
> 
> Seperti kita ketahui Australia menyediakan beasiswa tahunan AusAID yang
> saingannya berjibun. Pusat informasi pendidikan Australia adalah IDP,
> berlokasi di Jl.Rasuna Said.
> 
> Sedangkan Inggris juga menyediakan beasiswa S2 dan S3 tahunan (British
> Chivening) yang pelamarnya banyak sekali. Informasi tersebut bisa
> didapatkan di British Council, Widjojo Centre. Beasiswa diberikan kepada
> 80% pegawai negeri dan 20% swasta.
> 
> Perlu diberitahukan juga bahwa di British Council tersebut juga sering ada
> pengumuman beasiswa untuk S2/S3, hanya saja sayangnya hampir semua
> beasiswa tersebut parsial (misalnya 1/2  uang tuition).
> 
> Australia dan Inggris adalah negara-negara yang terkenal pelit dalam soal
> beasiswa, mentang-mentang pakai bahasa Inggris. Kasarnya, mereka
> mengkomersilkan pendidikan. Bahkan untuk S3, harus bayar. Kalaupun ada
> program beasiswa, saingannya banyak sekali.
> 
> Tapi jangan putus asa. Kalau ada kemauan, maka ada jalan. Beberapa
> universitas di Australia, menyalurkan beasiswa riset dari pemerintah
> Australia untuk jenjang S2/S3 terbatas kepada pelamar internasional (bukan
> AusAID), termasuk biaya hidup (tanpa tiket pesawat dan settlement cost).
> Hanya saja saingannya lumayan banyak, meskipun tidak seketat AusAID. Dalam
> formulir pendaftaran yang biasanya bisa didownload langsung dari website
> universitas, jangan lupa cantumkan statement of purpose dan research plan.
> 
> Tapi saya juga pernah ditawari untuk mengajar program bachelor di
> Australia (mungkin saat itu mereka sedang kekurangan dosen), sekaligus
> mengambil program S3. Jadi ada kans untuk mengajar atau jadi tenaga
> peneliti, sekaligus mengambil S3. Tinggal pintar-pintarnya kita saja
> membujuk mereka agar mau mengambil kita. Manfaatkan kunjungan-kunjungan
> lembaga pendidikan Australia ke Indonesia untuk merekrut mahasiswa S1,
> untuk mencari kemungkinan S3 sekaligus bekerja di universitas itu.
> 
> Kemudian University of Cambridge ( www.cambridge.ac.uk
> <http://www.cambridge.ac.uk/>) juga menyediakan beasiswa lepasan tanpa
> ikatan dinas.
> 
>   _____  
> 
>  
> 
> Guru Mughni 5, suka duka gwe disini .. 
> 
> 

Other related posts:

  • » [kepalabatu] FW: [gm05] Informasi Beasiswa S2 & S3