Betul sekali Mas Rovicky, kita menggabungkan data model dengan real data. pengalaman kami untuk melakukan hal tersebut tidak sampai bikin drilling molor. Oh ya dalam hal ini kita menggunakan realtime link. waktu itu saya coba-2 bikin real datalink menggunakan jaringan satelit yg ada dan freeware di pasaran. kita tinggal sediakan sebuah PC di Rig sebagai server dari system web based dan kita bisa memonitor hasil LWD dari kantor/rumah. bahkan dari rumahpun cuman memakan waktu 20 detik untuk Up. Tapi kemudian system tersebut di boikot sama anadrill dengan cara tidak mau memprovide data ke PC server dengan alasan data tersebut tidak boleh keluar dari rig tanpa izin mereka .. loh ?. (yang jelas mengurangi revenue mereka karena anadrill juga menawarkan system real time link tapi PC to PC dan harganya $1000 /day........ tapi itulah yg jelas link bule-to-bule lah yg menang) Wah jadi ngelantur.. balik lagi ke masalah.. Langkah praktisnya adalah : - membuat model kecil di sepanjang path well kita. - update real path ke dalam model jika prediksi dan real data masih conform, maka iterasi memasukkan real well path kita tersukan. -jika mulai tidak conform(marker, GR, Res), kemudian model kita update dengan cara flexing marker dan repopulate properties dengan real data. - kemudian kita extract lagi hasil model tsb dalam 1D. itu aja yg dilakukan dengan iterasi. biasanya kita paling care dengan marker-marker terakhir sebelum KOP, juga setelah KOP kan banyak waktu saat sedang nyemen casing. Yang jelas tidak sampai menambah drilling cost lah.. trims, mfz "well watching nggak harus dari rig site kan ?" -----Original Message----- From: rovicky.r.putrohari@xxxxxxxxxxxx [mailto:rovicky.r.putrohari@xxxxxxxxxxxx] Sent: Wednesday, March 06, 2002 8:28 AM To: fogri@xxxxxxxxxxxxx Subject: [fogri] Re: pre-drill well - polarization horn Wah menarik tuh kalo menggabungkan real data dengan prediksi ... Nah Kalo seandainya sewaktu drilling mengalami perbedaan dengan yg direncanakan ... apa yang pada awalnya dilihat trus dikoreksi ? - Bisa saja well tracknya beda ... - Bisa saja erath modelnya kurang betul - Bisa juga resistivity model/gama ray model Jadi gimana langkah praktisnya Apakah masih cukup waktu utk membuat koreksi selama operasi drilling ? apalagi sekarang drilling begitu cepet dengan downhole motor plus MWD/LWD tentunya perubahan/koreksi membutuhkan waktu. Kalo dicampur dengan drilling/rig cost apakah masih efisien melakukan hal ini ?.. Trims RDP "lama ngga di rig site ..." ---------- | From: mhfauzi / mime, , , mhfauzi@xxxxxxxxx | | ikut nimbrung masalah "pre-drill well" kalau di tempat kami sih kita sebut | "pseudo well".(CMMIIW) | sebenarnya kan nggak cuman resistivity aja yang bisa di bikin. cuman karena | tujuannya untuk mempermudah memonitor HW tersebut secara 1D (curves) sesuai | dengan product tool yg kita gunakan. | kalau tool yg digunakan RAB/GST maka kita gunakan GR & Resistivity , jika | tool yang digunakan vision density neutron , then pseudo kita dengan data | density. | Ada 2 macam modeling "pseudo well" yaitu yg dilakukan si "driller" | anadrill/BHI, yang dilakukan adalah memodelkan sebuah offset well yang dekat | dengan HW tersebut kemudian sembari ngedrill model tersebut diupdate | realtime atau per survey. | Sedangkan yang dilakukan Earth scientist biasanya adalah memodelkan field | subsurface secara 3D menggunakan geostatistical tool (GOCAD,etc). kemudian | menggenerate model well path utk HW kita dan extract properties yang | dibutuhkan si HW untuk memudahkan monitor dalam 1D. | Biasanya kita juga menegenal istilah modelling while drilling, dimana kita | mengupdate model kita dengan data terkini sampai dengan depth dari survey | terakhir di well tsb. | Dulu saya pernah bikin manual untuk proses pengerjaan hal tersebut diatas, | tapi tentu aja dengan tool(software) yang kami pakai, kalau Mas Pras | menggunakan software yg sama nanti kita bisa diskusi lebih detil. | | salam, | Fauzi | | -----Original Message----- | From: Bambang Murti [mailto:BMurti@xxxxxxx] | | Pras, | Pertanyaan-nya pendek, jawabannya bisa se-abreg-abreg. | Konsep untuk membuat pre drill well model diawali dengan membuat konfigurasi | struktur bawah permukaannya (depth structure map) yang detail. Kemudian | posisi sumur yang direncanakan tersebut dipostingkan disana, dengan begitu | sekarang kita tahu posisi kita ada dimana dan berapa jauh jaraknya dari | adjacent beds (bisa overlying shale ataupun underlying fluid contact). Nah, | disini kemudian kita membuat model kontrast resistivity antara target bed | dan adjacent beds. Untuk water saturation, diambil dari offset well. Pada | horizontal well, pada saat modeling diasumsikan tidak ada perubahan | porositas dan permeabilitas secara lateral, sehingga saturasi akan | berbanding lurus dengan resistivity. Model ini kemudian dibuat beberapa | probabilitasnya. | Kalau polarization horn, itu terbentuk karena si-tool (Dual Propagation | Resistivity, mempergunakan frekwensi tinggi, 400 kHz dan 2 MHz) "bingung", | saat melewati bidang batas (interface) pada kondisi high angle terbentuk | suatu medan anisotropy (resistivity) yang membuat signal probe-nya tidak | spherical lagi, akibatnya terjadi noise (dalam bentuk spikes) yang | "goblog-nya" tetep dibaca sebagai formation signal oleh tool tsb. | Pada vertical well, medan anisotropi tersebut tidak terbentuk, demikian juga | kalau sudutnya kecil atau kontras resistivitynya rendah, horn-nya juga tidak | terbentuk. Jadi kalau target reservoirnya wet (dengan asumsi resistivity di | overlying clay = atau mendekati resistivity wet formation) maka horn-nya | ndak muncul. Horn-nya sendiri juga baru muncul kalau intercept angle-nya | lebih besar dari 60 derajat. | Kalau mau detail, untuk konsep dasarnya, baca lagi deh Fisika dasar karangan | Sears & Zemansky, cari keterangan mengenai dielectric constants (pada | kapasitor). | Prinsip ini juga dipergunakan oleh tool EPT-nya Schlumberger | (Electromagnetic Propagation Tool). | Tertarik ? | Salam, | Bambang | | -----Original Message----- | From: Prasiddha Hestu N [mailto:phnarendra@xxxxxxxxxxxxx] | Mas Bambang Murti, | | Saya mau nanya boleh kan? Tentang cara men-generate pre-drill well model | horizontal. | Kalau boleh saya sebut pre-drill well model itu sebenarnya adalah pemodelan | resistivity, betul begitu? | Water saturation yg digunakan untuk men-generate tersebut asalnya darimana? | | Nambah sedikit boleh kan.... | polarisasi horn hanya terjadi pada well dengan hidh angle (bahkan sampai 80 | - 90 derajat) hal ini disebabkan oleh discontinuity dari medan magnet | ketika melewati batas dari bed pada well horisontal, sekiranya alasannya | demikian bagaimana dengan vertikal well, kan bisa juga ada bidang batas | antar bed yg satu dgn lainnya secara vertikal tapi kok nggak ada efek | seperti tanduk tersebut di resistivity log. | | wah senang sekali jika ada temen2 yg bisa membantu | | thanks, | PHN ---- Gabung Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject subscribe Keluar Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject unsubscribe homepage : http://www.fogri.f2s.com Archieve : //www.freelists.org/archives/fogri/ ----- ---- Gabung Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject subscribe Keluar Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject unsubscribe homepage : http://www.fogri.f2s.com Archieve : //www.freelists.org/archives/fogri/ -----