[fogri] Re: pre-drill well - polarization horn

  • From: <rovicky.r.putrohari@xxxxxxxxxxxx>
  • To: fogri@xxxxxxxxxxxxx
  • Date: Wed, 6 Mar 2002 09:27:51 +0800

Wah menarik tuh kalo menggabungkan real data dengan prediksi ...
Nah Kalo seandainya sewaktu drilling mengalami perbedaan dengan yg 
direncanakan ... apa yang pada awalnya dilihat trus dikoreksi ?
- Bisa saja well tracknya beda ...
- Bisa saja erath modelnya kurang betul
- Bisa juga resistivity model/gama ray model

Jadi gimana langkah praktisnya
Apakah masih cukup waktu utk membuat koreksi selama operasi drilling ? 
apalagi sekarang drilling begitu cepet dengan downhole motor plus 
MWD/LWD tentunya perubahan/koreksi membutuhkan waktu. Kalo dicampur 
dengan drilling/rig cost apakah masih efisien melakukan hal ini ?..

Trims

RDP
"lama ngga di rig site ..."
----------
| From: mhfauzi /  mime, , , mhfauzi@xxxxxxxxx
|
| ikut nimbrung masalah "pre-drill well"  kalau di tempat kami sih kita sebut
| "pseudo well".(CMMIIW)
| sebenarnya kan nggak cuman resistivity aja yang bisa di bikin. cuman karena
| tujuannya untuk mempermudah memonitor HW tersebut secara 1D (curves) sesuai
| dengan product tool yg kita gunakan.
| kalau tool yg digunakan RAB/GST maka kita gunakan GR & Resistivity , jika
| tool yang digunakan vision density neutron , then pseudo kita dengan data
| density.
| Ada 2 macam modeling "pseudo well" yaitu yg dilakukan si "driller"
| anadrill/BHI, yang dilakukan adalah memodelkan sebuah offset well yang dekat
| dengan HW tersebut kemudian sembari ngedrill model tersebut diupdate
| realtime atau per survey.
| Sedangkan yang dilakukan Earth scientist biasanya adalah memodelkan field
| subsurface secara 3D menggunakan geostatistical tool (GOCAD,etc). kemudian
| menggenerate  model well path utk HW kita dan extract properties yang
| dibutuhkan si HW untuk memudahkan monitor dalam 1D.
| Biasanya kita juga menegenal istilah modelling while drilling, dimana kita
| mengupdate model kita dengan data terkini sampai dengan depth dari survey
| terakhir di well tsb.
| Dulu saya pernah bikin manual untuk proses pengerjaan hal tersebut diatas,
| tapi tentu aja dengan tool(software) yang kami pakai, kalau Mas Pras
| menggunakan software yg sama nanti kita bisa diskusi lebih detil.
|
| salam,
| Fauzi
|
| -----Original Message-----
| From: Bambang Murti [mailto:BMurti@xxxxxxx]
|
| Pras,
| Pertanyaan-nya pendek, jawabannya bisa se-abreg-abreg.
| Konsep untuk membuat pre drill well model diawali dengan membuat konfigurasi
| struktur bawah permukaannya (depth structure map) yang detail. Kemudian
| posisi sumur yang direncanakan tersebut dipostingkan disana, dengan begitu
| sekarang kita tahu posisi kita ada dimana dan berapa jauh jaraknya dari
| adjacent beds (bisa overlying shale ataupun underlying fluid contact). Nah,
| disini kemudian kita membuat model kontrast resistivity antara target bed
| dan adjacent beds. Untuk water saturation, diambil dari offset well. Pada
| horizontal well, pada saat modeling diasumsikan tidak ada perubahan
| porositas dan permeabilitas secara lateral, sehingga saturasi akan
| berbanding lurus dengan resistivity. Model ini kemudian dibuat beberapa
| probabilitasnya.
| Kalau polarization horn, itu terbentuk karena si-tool (Dual Propagation
| Resistivity, mempergunakan frekwensi tinggi, 400 kHz dan 2 MHz) "bingung",
| saat melewati bidang batas (interface) pada kondisi high angle terbentuk
| suatu medan anisotropy (resistivity) yang membuat signal probe-nya tidak
| spherical lagi, akibatnya terjadi noise (dalam bentuk spikes) yang
| "goblog-nya" tetep dibaca sebagai formation signal oleh tool tsb.
| Pada vertical well, medan anisotropi tersebut tidak terbentuk, demikian juga
| kalau sudutnya kecil atau kontras resistivitynya rendah, horn-nya juga tidak
| terbentuk. Jadi kalau target reservoirnya wet (dengan asumsi resistivity di
| overlying clay = atau mendekati resistivity wet formation) maka horn-nya
| ndak muncul. Horn-nya sendiri juga baru muncul kalau intercept angle-nya
| lebih besar dari 60 derajat.
| Kalau mau detail, untuk konsep dasarnya, baca lagi deh Fisika dasar karangan
| Sears & Zemansky, cari keterangan mengenai dielectric constants (pada
| kapasitor).
| Prinsip ini juga dipergunakan oleh tool EPT-nya Schlumberger
| (Electromagnetic Propagation Tool).
| Tertarik ?
| Salam,
| Bambang
|
| -----Original Message-----
| From: Prasiddha Hestu N [mailto:phnarendra@xxxxxxxxxxxxx]
| Mas Bambang Murti,
|
| Saya mau nanya boleh kan? Tentang cara men-generate pre-drill well model
| horizontal.
| Kalau boleh saya sebut pre-drill well model itu sebenarnya adalah pemodelan
| resistivity, betul begitu?
| Water saturation yg digunakan untuk men-generate tersebut asalnya darimana?
|
| Nambah sedikit boleh kan....
| polarisasi horn hanya terjadi pada well dengan hidh angle (bahkan sampai 80
| - 90 derajat) hal ini disebabkan oleh discontinuity dari medan magnet
| ketika melewati batas dari bed pada well horisontal, sekiranya alasannya
| demikian bagaimana dengan vertikal well, kan bisa juga ada bidang batas
| antar bed yg satu dgn lainnya secara vertikal tapi kok nggak ada efek
| seperti tanduk tersebut di resistivity log.
|
| wah senang sekali jika ada temen2 yg bisa membantu
|
| thanks,
| PHN

----
Gabung Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject 
subscribe
Keluar Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject
unsubscribe
homepage : http://www.fogri.f2s.com
Archieve : //www.freelists.org/archives/fogri/
-----


Other related posts: