Wah menarik tuh kalo menggabungkan real data dengan prediksi ... Nah Kalo seandainya sewaktu drilling mengalami perbedaan dengan yg direncanakan ... apa yang pada awalnya dilihat trus dikoreksi ? - Bisa saja well tracknya beda ... - Bisa saja erath modelnya kurang betul - Bisa juga resistivity model/gama ray model Jadi gimana langkah praktisnya Apakah masih cukup waktu utk membuat koreksi selama operasi drilling ? apalagi sekarang drilling begitu cepet dengan downhole motor plus MWD/LWD tentunya perubahan/koreksi membutuhkan waktu. Kalo dicampur dengan drilling/rig cost apakah masih efisien melakukan hal ini ?.. Trims RDP "lama ngga di rig site ..." ---------- | From: mhfauzi / mime, , , mhfauzi@xxxxxxxxx | | ikut nimbrung masalah "pre-drill well" kalau di tempat kami sih kita sebut | "pseudo well".(CMMIIW) | sebenarnya kan nggak cuman resistivity aja yang bisa di bikin. cuman karena | tujuannya untuk mempermudah memonitor HW tersebut secara 1D (curves) sesuai | dengan product tool yg kita gunakan. | kalau tool yg digunakan RAB/GST maka kita gunakan GR & Resistivity , jika | tool yang digunakan vision density neutron , then pseudo kita dengan data | density. | Ada 2 macam modeling "pseudo well" yaitu yg dilakukan si "driller" | anadrill/BHI, yang dilakukan adalah memodelkan sebuah offset well yang dekat | dengan HW tersebut kemudian sembari ngedrill model tersebut diupdate | realtime atau per survey. | Sedangkan yang dilakukan Earth scientist biasanya adalah memodelkan field | subsurface secara 3D menggunakan geostatistical tool (GOCAD,etc). kemudian | menggenerate model well path utk HW kita dan extract properties yang | dibutuhkan si HW untuk memudahkan monitor dalam 1D. | Biasanya kita juga menegenal istilah modelling while drilling, dimana kita | mengupdate model kita dengan data terkini sampai dengan depth dari survey | terakhir di well tsb. | Dulu saya pernah bikin manual untuk proses pengerjaan hal tersebut diatas, | tapi tentu aja dengan tool(software) yang kami pakai, kalau Mas Pras | menggunakan software yg sama nanti kita bisa diskusi lebih detil. | | salam, | Fauzi | | -----Original Message----- | From: Bambang Murti [mailto:BMurti@xxxxxxx] | | Pras, | Pertanyaan-nya pendek, jawabannya bisa se-abreg-abreg. | Konsep untuk membuat pre drill well model diawali dengan membuat konfigurasi | struktur bawah permukaannya (depth structure map) yang detail. Kemudian | posisi sumur yang direncanakan tersebut dipostingkan disana, dengan begitu | sekarang kita tahu posisi kita ada dimana dan berapa jauh jaraknya dari | adjacent beds (bisa overlying shale ataupun underlying fluid contact). Nah, | disini kemudian kita membuat model kontrast resistivity antara target bed | dan adjacent beds. Untuk water saturation, diambil dari offset well. Pada | horizontal well, pada saat modeling diasumsikan tidak ada perubahan | porositas dan permeabilitas secara lateral, sehingga saturasi akan | berbanding lurus dengan resistivity. Model ini kemudian dibuat beberapa | probabilitasnya. | Kalau polarization horn, itu terbentuk karena si-tool (Dual Propagation | Resistivity, mempergunakan frekwensi tinggi, 400 kHz dan 2 MHz) "bingung", | saat melewati bidang batas (interface) pada kondisi high angle terbentuk | suatu medan anisotropy (resistivity) yang membuat signal probe-nya tidak | spherical lagi, akibatnya terjadi noise (dalam bentuk spikes) yang | "goblog-nya" tetep dibaca sebagai formation signal oleh tool tsb. | Pada vertical well, medan anisotropi tersebut tidak terbentuk, demikian juga | kalau sudutnya kecil atau kontras resistivitynya rendah, horn-nya juga tidak | terbentuk. Jadi kalau target reservoirnya wet (dengan asumsi resistivity di | overlying clay = atau mendekati resistivity wet formation) maka horn-nya | ndak muncul. Horn-nya sendiri juga baru muncul kalau intercept angle-nya | lebih besar dari 60 derajat. | Kalau mau detail, untuk konsep dasarnya, baca lagi deh Fisika dasar karangan | Sears & Zemansky, cari keterangan mengenai dielectric constants (pada | kapasitor). | Prinsip ini juga dipergunakan oleh tool EPT-nya Schlumberger | (Electromagnetic Propagation Tool). | Tertarik ? | Salam, | Bambang | | -----Original Message----- | From: Prasiddha Hestu N [mailto:phnarendra@xxxxxxxxxxxxx] | Mas Bambang Murti, | | Saya mau nanya boleh kan? Tentang cara men-generate pre-drill well model | horizontal. | Kalau boleh saya sebut pre-drill well model itu sebenarnya adalah pemodelan | resistivity, betul begitu? | Water saturation yg digunakan untuk men-generate tersebut asalnya darimana? | | Nambah sedikit boleh kan.... | polarisasi horn hanya terjadi pada well dengan hidh angle (bahkan sampai 80 | - 90 derajat) hal ini disebabkan oleh discontinuity dari medan magnet | ketika melewati batas dari bed pada well horisontal, sekiranya alasannya | demikian bagaimana dengan vertikal well, kan bisa juga ada bidang batas | antar bed yg satu dgn lainnya secara vertikal tapi kok nggak ada efek | seperti tanduk tersebut di resistivity log. | | wah senang sekali jika ada temen2 yg bisa membantu | | thanks, | PHN ---- Gabung Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject subscribe Keluar Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject unsubscribe homepage : http://www.fogri.f2s.com Archieve : //www.freelists.org/archives/fogri/ -----