[fogri] Re: petrophysical data map

  • From: "Syaiful, Mohammad" <Mohammad.Syaiful@xxxxxxxxxxx>
  • To: "'fogri@xxxxxxxxxxxxx'" <fogri@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 31 Jul 2001 07:29:50 +0700

Itulah bukti keterbatasan teknologi, sekaligus pengakuan bahwa kita sbg
manusia di belakangnya masih menduduki posisi yg lebih penting.

Mengapa kontur yg terbuka (tak ada data) tsb harus diusahakan tertutup?
Kalau tidak ada dampaknya (mungkin hanya utk 'memperindah' peta), saya pikir
lebih bagus biarkan demikian. Jadi nanti (mungkin orang lain), tidak akan
salah menginterpretasi daerah yg kurang/tidak berdata tsb dan malahan bisa2
salah hitung.

Pun, biasanya kalau mau 'menghaluskan' kontur, si CPS3 atau teknologi
lainnya, hanya digunakan sbg langkah awal saja utk 'contouring'. Selalu saja
ada bagian2 yg secara logika geologi tidak sesuai dan perlu dimodifikasi.

Maaf kalau ini mungkin belum bisa membantu menyelesaikan masalah yg dihadapi
mbak Dyah.

Salam,
Syaiful

-----Original Message-----
From: Dyah Tribuanawati [mailto:Dyah@xxxxxxxxxxxx]
Sent: Tuesday, July 31, 2001 7:13 AM
To: fogri@xxxxxxxxxxxxx
Subject: [fogri] petrophysical data map 



Mungkin diantara teman2 G&G ada yang sering melakukan pemetaan untuk
porositas, ketebalan ataupun saturasi air dari suatu reservoar dengan
menggunakan workstation. Memetakan map dg workstation memang lebih cepat,
tapi kadang kala justru malah membuat lama....karena contour yang terbentuk
dg gridding secara konvergen, jika tidak ada data, contour tsb terlihat
terbuka, agar contour tsb menutup maka harus dibuat beberapa dummy well yang
memerlukan waktu agak lama dan memerlukan editing pada CPS-3 nya. Tentunya
ini wasting time banget....kalau kita harus mengerjakan tahapan-tahapan
tsb......
Mungkin diantara rekan2 ada yang bisa kasih saran supaya lebih cepat dan
efektif. Thanks.
Regards, Dyah  


Other related posts: