Saya coba ikut nimbrung, dan mencoba membagi pengalaman dari project Elastic inversion yang pernah dibuat (lihat attachment). Kesimpulan dari project itu: 1. Porosity variation. Kalau kita naikan porosity (dalam hal ini sand) sebesar 5 unit saja, maka AI menjadi softer atau kalau dilihat dari seismic syntheticnya akan dimming. Sebaliknya kalau porosity dikurangkan 5 unit, maka AI akan harder, seismic synthetic lebih jelas. Jadi kalau Karbonat mempunyai porosity yang cukup baik dibandingkan dengan sand , maka AI nya lebih softer dari sand. atau kalau porositynya besar sekali , akan tidak terlihat efeknya dibandingkan dengan sand. PTA: wahh..diskusinya jadi menarik nih.... kalau pada project yg pernah anda buat, kelihatannya hal itu terjadi kalau reservoirnya memiliki impedansi yg lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya (katakanlah shale). kesimpulan ini saya ambil karena anda katakan bahwa kalau AI softer, synthetic seismic akan dimming sedangkan kalau AI harder synthetic seismicakan jelas. Dgn kata lain, the harder the AI of the sand semakin jelas synthetic-nya,sebaliknya the softer the AI of the sand, semakin dimming synthetic-nya.(CMIIW) tapi pak, pada kebanyakan kasus kan justru reservoir sand kita yg AI-nya lebih rendah dari sekitarnya, maka hasilnya: kalau AI softer maka synthetic seismic jadi jelas sedangkan kalau AI harder maka synthetic seismic jadi dimming. jadi kalau karbonat punya porositas yg baik, bukankah justru lebih jelas terlihat di karbonat? mohon maaf kalau salah soalnya pendapat saya hanya didasarkan pada teori saja, saya sendiri belum ada pengalaman mengerjakan data karbonat. mungkin ada rekan lain yg bisa memberikan komentar? 2. Thickness variatian (variasi ketebalan). Semakin tebal sandnya semakin jelas AInya (tetapi value tetap sama) atau bahasa inggrisnya more clearer definition. Dari pengalaman ini , kita harus mengerti dulu AI itu apa ? sehingga tahu bagaimana menginterpretasikannya dengan wajar. AI bisa menjelaskan atau membedakan lithologi batuan secara garis besar saja antara sand/silt and shale. Tetapi AI tidak bisa membedakan antara sand dan silt atau karbonat dan shale. Kalau kita ingin lebih tahu reservoir kita berisikan fluids maka AI sudah tidak dipergunakan , maka dipergunakan EI + flluid substitution. PTA: kalau berisi fluid maka AI tidak dipergunakan? hmmm....kalau tidak salah mas rovicky pernah berhasil memisahkan antara water dan hydrocarbon dgn data AI dan sukses waktu diaplikasikan. Dan kita harus tahu dulu bahwa EI itu bukan merupakan sifat mutlak batuan (absolute rock property) sebagaimana AI karena EI tidak dapat didefinisikan dalam sifat batuan seperti density dan velocity. Tetapi EI bisa didekatkan meliputi density, P-velocity, S-velocity dan sudut (angle). EI bisa menjadi AI bila sudutnnya nol atau S-velocitynya nol. EI sering digunakan untuk inversi terbatas dalam jankauan sudut atau offset range (near offset dan far offset) (ingat AVO) dan bila kita mainkan dengan fluid substitution akan menghasilkan hal yang menarik untuk dikaji. PTA: saya setuju dgn hal ini. problemnya, kadangkala AVO atau fluid substition tidak menerangkan banyak hal. karena menurut saya, beda area, beda pula treatment-nya. pada area studi anda mungkin EI dapat menerangkan banyak hal, tapi tidak demikian halnya di daerah saya, oleh karena itu sampai sekarang belum ada studi AVO dilakukan di tempat saya, karena kita tahu (seperti yg anda katakan, kita harus tahu apa yg ada didalamnya) bahwa AVO bukan treatment yg cocok. maksudnya kan, biar gak latah teknologi. sebagai contoh: di papernya SEG ttg EEI, dijelaskan betapa suksesnya dia men-derive GR dan Sw dgn EEI, waktu saya coba di daerah saya, hehehehe......jauh dari keinginan.. padahal saya punya data yg komplit, baik Vp, Vs, densitas, GR dan Sw. Terlepai dari banyaknya varian EI atau AI , yang penting kita harus tahu dulu basicnya , procedure dan condition. Hasil dari suatu study/project tidak selalu menghasilkan apa yang kita inginkan. Tetapi kita harus bisa menjelaskan hasilnya itu dengan ilmiah (let data tells by itself). Contohnya: tidak banyak company yang mau mengukur S-velocity dari well. Kalau kondisi ini sudah tidak dipenuhi , maka dicari pendekatannya atau diambil dari well yang terdekat. Kalau hasilnya tidak seperti yang diharapkan , bukan berarti varian EInya tidak cocok , tetapi kondisi awalnya sudah tidak dipenuhi. PTA: nahh....kalau ini jadi masalah besar di tempat saya. kita tidak mau mengeluarkan uang jika tidak ada hasilnya, pokoknya setipa project harus bisa memberikan tambahan data, kalau ternyata hasil project justru tidak memberikan kontribusi tambahan atau pendapat seperti: "Setidaknya ini membuktikan bahwa EI tidak dapat bekerja dgn baik di tempat kita", bisa2 saya dijewer ama boss tuh... 8-) ttg kondisi awal, seperti yg saya katakan sebelumnya, saya punya data komplit termasuk Vs, tapi waktu saya coba EEI, tidak menunjukkan keberhasilan. * apakah itu berarti kondisi awalnya tidak dipenuhi? kondisi awal saya jelas terpenuhi karena data yg dibutuhkan utk EEI adalah Vp, Vs dan densitas, dan saya punya itu semua. * apakah itu berarti bahwa EEI salah dan authornya hanya membual saja? tentu tidak, yg jelas, AI, EI, EEI atau AVO adalah macam2 treatment yg tersedia, hanya karena tempat lain berhasil dgn EEI, bukan berarti bahwa saya juga akan berhasil dgn EEI. *tapi kan, it's worth to try, kali ajah berhasil, who knows? nah, kalo ini sih buat penelitian sendiri, nanti kalau berhasil baru report ke boss, seperti waktu saya mengerjakan EEI, hehehe....itu sih dikerjainnya pas diluar jam kantor dan gak pake ngobrol ke boss, jadi waktu kemarin ternyata gagal, gak ada yg ngejewer saya...8-) Saya setuju bahwa AI,EI atau AVO bukan magic box untuk dapat menyelesaikan semuanya. Tetapi pertama kita harus tahu dulu apa yang ada di dalam magic boxnya dan bagaimana mengunakannya. Untuk si Ecep yang mau tugas akhir , saya kira bagus juga apa yang dia mau. Berhasil atau tidak pendekatannya , dia akan menjelaskan secara ilmiah. Dan paling tidak dia tahu basic dan konsepnya. Sekian dulu , mudah-mudahan bisa urun rembug. mohon maaf kalau ada yang salah. Wassalam, Jeffry reply: saya setuju sekali dgn pendapat ini. intinya adalah kadangkala kondisi awal sudah terpenuhi, tapi tetap saja tidak dapat memberikan hasil yg maksimal. itulah sebabnya ada beberapa varian dari EI. dan kembali ke geoscientist-nya dalam memilih jenis treatment yg diperlukan. geoscientist harus berpikir keras utk mencari the best treatment tapi bukan dgn cara trial and error. makanya saya setuju dgn pendapat anda bahwa kita harus tahu dulu apa yg ada didalam setiap treatment itu, apa basic procedure-nya. sehingga diharapkan geoscientist tidak latah teknologi dan bisa menggunakan uang company dgn sebaik-baiknya. soalnya disini banyak loh pak yg latah teknologi, pas Jason publish keberhasilan mereka dalam men-detect thin sand reservoir (4 m thickness) dgn stochastic, wahhh...disini lsg heboh, banyak orang yg minta saya utk ngerjain stochastic.... hehehe...saya sih ketawa ajah waktu mereka minta, soalnya saya tetap merujuk ke rekomendasi dari Jason bahwa dalam setiap inversi harus mulai dulu dari inversi jenis Trace-based Inversion, bila hasilnya bagus, maka ada kemungkinan kita bisa mendapatkan informasi tambahan dgn Model-driven Inversion. Stochastic Inversion (dlm Jason) kan termasuk model-driven inversion, nahhh.....boro2 mau stochastic, lha wong hasil dari inversi biasa aja gak bagus kok, malahan saking latahnya, ada yg ngasih data yg tidak preserved amplitude dan pake macem2 agc, abis itu minta ke saya utk ngerjain inversi, wahh....kalo yg kayak gini sih terpaksa lsg tolak mentah2 deh...saya minta dia utk re-processed datanya agar preserved amplitude. banyak hal non-teknis kadangkala luput dari perhatian geoscientist. hal yg sama juga berlaku pada seismic attributes, tidak semua data sukses dgn seismic attributes. pilihan kembali berpaling pada geoscientist, pokoknya jangan trial-and-error. :-) Mohon dikoreksi bila ada kesalahan. Paulus ----- Original Message ----- From: <Paulus_Allo@xxxxxxxxxx> To: <fogri@xxxxxxxxxxxxx> Sent: Wednesday, October 17, 2001 3:06 PM Subject: [fogri] Re: Elastic-Impedance : RE: bertanya peluang TA > > > duh....kok aku jadi bingung deh... > dikatakan bahwa aproksimasi AI hanya terlihat efeknya pada sandstone > sedangkan pada reservoir karbonat efek AI tidak ada pengaruhnya. > > lohh...bukankah hubungan antara AI dan porositas yg cukup baik seringkali > dijumpai pada reservoar karbonat? (saya mengacu kepada training manual > dari Jason). justru kalo pada sandstone, kelihatannya justru untung2-an, > kalo reservoirnya cukup tebal dalam artian diatas limit of separability > maka kita bisa mendapatkan hubungan yg cukup baik antara AI dan porositas, > nahh....kalo andaikata sand-shale sequence atau sand-nya > tipis2 sehingga dibawah limit of separability (tapi masih diatas limit of > visibility)....waduh...paling2 keep crossing finger ajah deh pas bikin > crossplot-nya. > > pengalaman saya, pada sand-shale sequence jarang bisa didapatkan hubungan > yg cukup baik antara AI dan porositas, terbaik yg pernah saya dapatkan > adalah > koefisien korelasi sebesar 0.8, belum pernah lebih baik dari itu. > > EI memang cukup menggemparkan waktu pertama kali keluar, > tapi kalo kita liat lagi rumusnya, ternyata rada2 deh... > coba ajah, EI itu kan satuannya sama dgn AI (ft/sec*gr/cc atau m/s*kg/m3) > padahal rumus EI itu bukannya Vp dikali Rho, tapi Vp dikali Rho dikali lagi > sama Vs, > udah gitu mending kalo linear, kenyataannya masing2 suku masih dikasih > pangkat juga, jadi udah gak linear lagi tuh, > makanya EI sempat ditolak oleh beberapa geophysicist karena ketidaksesuaian > satuan ini (ctt: dalam fisika satuan dikedua ruas kan harus sama - cmiiw) > dan > ditawarkan solusi lain dari EI. > > Akibatnya, perkembangan EI sudah lumayan jauh dan sekarang sudah > ada beberapa varian dari EI (terakhir yg saya tahu ada 4 varian). > ttg varian mana yg paling benar, IMHO, tidak bisa ditentukan, > namun bukan berarti bahwa penggunaan EI patut dipertanyakan, justru > dgn banyaknya varian EI itu semakin memberikan kebebasan kepada kita > utk memilih varian mana yg paling cocok dgn area studi kita. > > concern saya, kalau si Ecep ini mau bikin TA dgn memakai aproksimasi EI > yg baru - kemungkinan akan memakai satu buah aproksimasi saja - lalu > melakukan penelitiannya dgn memakai data lapangan pada salah satu KPS, > yah....siap-siap aja kecewa, karena (menurut saya) tidak ada satupun varian > EI yg cocok utk semua daerah (kan gak ada tuh obat utk menyembuhkan semua > penyakit...tul gak?? ). Berarti harus melakukan studi terhadap beberapa > varian dari > EI, sedikitnya 4 varian dan sekarang pasti sudah nambah lagi belum termasuk > yg namanya EEI (Extended Elastic Impedance), dan kalo udah gitu > yah harus nyediain waktu lama utk penelitian. > > dan yg terakhir yg perlu disadari adalah bahwa AI atau EI atau EEI bukanlah > magic box, jangan pernah menganggap bahwa problem karakterisasi reservoar > anda akan memberikan hasil yg baik dgn metode2 ini, soalnya banyak > orang yg terpengaruh sih sama iklan (duhh...sori loh buat vendor....) > akibatnya > banyak yg menganggap AI atau EI atau AVO seperti magic box, begitu hasilnya > jelek maka mereka akan lsg menuduh kualitas datanya yg jelek, padahal kan > belum tentu. mungkin saja kualitas datanya bagus tapi memang tidak bisa > pake treatment ala AI atau EI (sama aja kayak orang yg pusing2 trus minum > obat batuk, > yah jelas ajah masih tetep pusing...) > > btw, mas rovicky, tanpa disadari ternyata panjang juga yah reply-an-nya, > mau juga deh ikutan bikin artikel, tapi kalo gak ada pendapat kayak Ecep > ini, > saya tidak terpicu utk menuliskan dalam bentuk artikel. 8-) > > silahkan dikoreksi bila ada kesalahan dan semoga berguna. > > > > Paulus > ============= > > > Thanks Dyah, Aku fw ke fogri sekalian yah ... > > Aku rasa studi elastic impedance sangat menarik dalam karakterisasi > reservoir. Menurut aku bukannya tidak ada pengaruhnya, namun munkin > karena perubahannya kecil sehingga tidak terlihat dalam "resolusi" > seismic. Resolusi ini dalam artian bukan hanya daya pisah saja ya ... > bisa juga resolusi di bagi menjadi "terbedakan" dan "terbaca". Mungkin > saja Studi elastic impedance dengan menggunakan data sumur bisa dilihat > dahulu sebelumnya. Buat dulu crossplot calculated EI ataupun AI dengan > parameter reservoir, mungkin awalnya jenis lithologinya (fasies-nya), > kemudian di crossplot dg parameter petrofisis lainnya. Mungkin sekali > AI/EI ini kalo diplot dalam "satu" jenis fasies akan terlihat bedanya > atau trend perilakunya. artinya kita bisa membedakannya hanya dalam > "satu" fasies tertentu. Kalau semua dicampur tentunya trend-nya ngga > kelihatan dan kita cenderung menyatakan tidak ada hubungan. > > RDP > ---------- > | From: Dyah / mime, , , Dyah@xxxxxxxxxxxx > > | ini ada email ke alamatmu yang lama..... > | > | -----Original Message----- > | From: Ecep [mailto:cepshenko@xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx] > | > salam hormat, > | > > Bapak/Ibu di tempat > | > > saat ini saya akan mencoba aproksimasi baru dalam mengkarakterisasi > | > > reservoir karbonat. kebetulan ada sisi menariknya dari elastic > impedance > | > > ini dimana aproksimasi acoustic impedance hanya terlihat efeknya pada > | > > reservoir sandstone sedangkan pada reservoir carbonat efek AI tdk ada > | > > pengaruhnya. untuk tugas akhir ini saya ingin mencoba EI dan > | > implikasinya > | > > . > | > > salam > > ---- > Gabung Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject > subscribe > Keluar Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject > unsubscribe > homepage : http://www.fogri.f2s.com > Archieve : //www.freelists.org/archives/fogri/ > ----- > > > > > > ---- > Gabung Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject subscribe > Keluar Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject > unsubscribe > homepage : http://www.fogri.f2s.com > Archieve : //www.freelists.org/archives/fogri/ > ----- > > -- Binary/unsupported file stripped by Listar -- -- Type: application/vnd.ms-powerpoint -- File: AIEI.ppt ---- Gabung Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject subscribe Keluar Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject unsubscribe homepage : http://www.fogri.f2s.com Archieve : //www.freelists.org/archives/fogri/ ----- ---- Gabung Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject subscribe Keluar Milist Fogri, email ke fogri-request@xxxxxxxxxxxxx dengan subject unsubscribe homepage : http://www.fogri.f2s.com Archieve : //www.freelists.org/archives/fogri/ -----