[UntirtaNet] Secangkir Kopi Dan Rakyat yang Loyo

  • From: "Irianto, Yayan" <yayantea@xxxxxxxxxxxxx>
  • To: <untirtanet@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 7 May 2002 09:50:30 -0400

      Secangkir Kopi Dan Rakyat yang Loyo
      GATRA.com - PUBLIK bertanya, kelebihan dosis kafein dalam botol
minuman yang sekarang dilarang, sebab menyalahi peraturan ataukah menyalahi
medis? Bung Hotang tak lagi sigap menyetir Metromini kalau belum menenggak
sebotol minuman berkafein di siang bolong. Pak Amat perlu tiga gelas kopi
tubruk sehari supaya beres tugas hariannya. Bukan sedikit ibu rumah tangga
berutang budi pada kopi. Berkat secangkir kopi, kendati merasa kurang tidur
malam, masih bisa melotot sepanjang siang. Salahkah minum kopi?

      Kopi masih misteri medis. Dalam kopi terkandung ratusan zat kimia.
Yang kita tahu cuma kafeinnya. Kafein kopi sendiri tidak lebih jahat dari
nikotin rokok, atau minuman beralkohol. Memang, kopi bisa menyandu, tapi
secara medis kafein belum tentu selalu bersalah. Ihwal kopi sampai sekarang
masih terus tumbuh kontroversi medis. Ada yang takut dan bimbang, tapi
kafein tetap sahabat medis. Dokter masih menambahkan kafein dalam racikan
obatnya, mungkin sampai 100 mg sekali minum. Dan pasien tidak tewas.

      Orang yang peka kafein mungkin jantungnya berdebar saban minum kopi.
Kelompok orang begini, tahu sendiri untuk menjauhi kopi. Dokter tentu tidak
memberi racikan berkafein kepada pasien darah tinggi, penyakit jantung, atau
punya riwayat sakit mag. Maka, sampai sekarang, kopi sah-sah saja hadir
dikonsumsi publik tanpa perlu resep dokter. Bahkan permen yang terbuat dari
kopi masih boleh diproduksi, jadi kegemaran anak pula.

      Sebetulnya, rakyat jelata kebanyakan gandrung penyegar badan. Dari
dulu, rakyat doyannya minum jamu supaya bugar, dan masih terus mencari
pembugar lain yang bisa memberi rasa tidak loyo. Tak salah kalau pasar penuh
sesak dengan produk dengan janji seperti itu. Produsen jeli membaca peluang,
dan kreatif menjawab permintaan publik yang rata-rata terlihat loyo, dengan
menjual pemberi rasa segar sesaat. Oleh sebab itu, memang tak ada yang baru
dalam komposisi minuman pemberi rasa bugar kecuali hanya dengan menambahkan
sedosis cangkir kopi instan.

      Minuman yang digandrungi rakyat jelata itu kini bermasalah. Konon,
lantaran sang produsen tak lurus hati. Ditulis di label kafeinnya 50 mg,
setelah diperiksa secara acak kedapatan sampai 80 mg. Rakyat bertanya, apa
kelebihan dosis 30 mg kafein begitu merisaukan medis, sehingga membuat
penggemarnya gamang?

       Mari kita simak potret medis tubuh Pak Amat. Sejak muda hobinya minum
kopi tubruk. Dibandingkan dengan kopi saring dan kopi instan, kopi tubruk
lebih pekat dan utuh zat-zatnya selain kafein. Zat surfanctant di antaranya.
Badan Pak Amat harus distimulan oleh tiga gelas kopi tubruk setiap hari
supaya pekerjaan hariannya tetap bisa beres. Menurut medis, secangkir kopi
tubruk atau kira-kira 150 ml mengandung 110-150 mg kafein. Jika yang
diseruput Pak Amat sehari rata-rata tiga gelas kopi tubruk, berapa kafein
dan zat lain yang kita belum tahu mudaratnya masuk ke dalam darah setiap
hari kalau segelas berarti 200-300 ml kopi?

      Jangan lupa, kafein juga terdapat dalam minuman cola, teh, cokelat,
dan obat warung. Sebagai obat stimulansia yang dijual bebas, per tablet bisa
mengandung 200 mg kafein, dalam obat flu dosisnya 32-65 mg, dan kafein obat
demam bisa sampai 30 mg.

      Sebetulnya minuman cola tak diperkenankan buat konsumsi anak, sebab
kandungan 40 mg kafeinnya. Secangkir teh instan memberi 28 mg kafein
(kadarnya menjadi 50 mg kalau diminum lima menit setelah diseduh); sekaleng
ice tea berisi 36 mg kafein, dan sepotong cokelat hitam berisi 35 mg kafein.
Kafein secangkir kopi instan saja berisi 40-108 mg. Hanya kopi decafeinated
yang kafeinnya cuma 2-5 mg. Orang baru memikul dosis fatal kafein jika dalam
sehari minum 50 cangkir kopi.

      Badan loyo memang butuh stimulan penyegar. Tak salah kalau kopi
pilihannya. Tapi, obat loyo rakyat jelata bukan kopi, melainkan tambahan
gizi, dan butuh gaji lebih tinggi. Jika badan kurang gizi, otomatis kurang
darah, kurang protein, dan vitamin-mineral untuk waktu lama. Kondisi begini
yang bikin rata-rata rakyat lemah-letih-lesu bertahun-tahun.

      Tengok kondisi rata-rata pegawai negeri kita dari dulu. Pagi tak
sempat sarapan, porsi makan kurang, atau makan tak tentu, bikin tubuh yang
sudah loyo bertambah loyo. Duduk di bus kota lekas mengantuk. Kalau bekerja
cepat lelah, padahal porsi kerja harus meningkat buat cari tambahan. Masuk
akal jika ujung-ujungnya pegawai kita rata-rata jadi loyo berat.

       Kopi memang membantu orang loyo, tapi bukan sebuah solusi. Oleh
karena yang paling praktis dan tersedia di depan mata rakyat hanya dengan
menenggak minuman penawar badan yang lemah-letih-lesu, maka minuman sejenis
itu terus saja digandrungi. Bahwa ada dongeng minuman berkafein bisa
menewaskan, secangkir kopi pun sebetulnya bisa sama bikin semaput kalau
diminum waktu perut kosong, atau jika orang lagi jantungan.

      Kafein meninggikan lemak darah. Yang berkolesterol tinggi sebaiknya
tidak berkopi-ria. Sedangkan kaitan kopi dengan penyakit jantung koroner
masih saja simpang siur. Lepas dari efek mudarat kopi, kafein bermanfaat
mencegah terbentuknya batu empedu. Minum 32 mg kafein sebelum otak dipakai
memperbaiki daya ingat, laju membaca bertambah, meningkatkan kewaspadaan,
dan kopi sama sekali tidak bikin dungu seperti kata nenek kita dulu.
Buktinya Bill Clinton, kendati doyan ngopi, nyatanya malah jadi presiden.

      [Handrawan Nadesul, Dokter, pengasuh rubrik kesehatan di sejumlah
media, penulis kolom dan buku]


===============================================================
(C)opyright 1999-2002 UntirtaNet
Milis ini dikelola oleh alumni Universitas Tirtayasa Banten - Indonesia 
dan terbuka untuk semua Civitas Academica Universitas Tirtayasa Banten 
Untuk berlangganan, kirim email ke: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx, dengan  
Subject 'Subscribe' atau lansung ke  //www.freelists.org/cgi-bin/list?
list_id=untirtanet Untuk kirim pesan: untirtanet@xxxxxxxxxxxxx
Please visit our Homepage: http://www.untirtanet.org
---------------------------------------------------------------------------

Other related posts:

  • » [UntirtaNet] Secangkir Kopi Dan Rakyat yang Loyo