[breaktime-corner] berita militer...ternyata amerika juga beli jet tempur bekas!!!!

  • From: "Saikhu Rochman" <saikhu.rochman@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 21 Nov 2011 14:10:14 +0800

 
Amerika Serikat Borong 74 Harrier Bekas AL Inggris 

  
<http://2.bp.blogspot.com/-zKWY_M65tRM/TsXOHPLCLMI/AAAAAAAAXlg/WxojwW-0EJE/s1600/1-harrier-gr9.jpg>
 

Harrier GR9. (Foto: airforce-technology.com)

18 November 2011, London (Berita HanKam): US Navy dan Marine Corps menyetujui 
membeli 74 jet tempur Harrier beserta mesin dan suku cadangnya bekas pakai 
Royal Navy. 

Marine Corps akan menerbangkan 74 Harrier hingga tahun 2025 dan akan digantikan 
oleh F-35B Joint Strike Fighter.

Royal Navy mengoperasikan Harrier GR9 dan 9A konfirgurasinya mirip AV-8B versi 
serangan malam milik Marine Corps. Pesawat dibuat antara 1980 dan 1995, masih 
layak dioperasikan.

Royal Navy mempensiunkan dini armada jet tempur Harrier GR-9, 9A dan Sea 
Harrier imbas dari pemotongan anggaran belanja pertahanan oleh pemerintah 
Inggris. Armada Harrier disimpan di Royal Air Force Base Cottesmore, Inggris 
dimana pesawat dirawat agar layak dioperasikan kembali. Pemerintah Amerika 
Serikat menyetujui pembelian suku cadang pesawat senilai 50 juta dolar, 
sedangkan harga pesawat masih dinegosiasikan.

Pemerintah Inggris selain mempensiunkan dini jet tempur berpangkalan di kapal 
induk, dipensiunkan juga kapal perang berbagai jenis, pesawat patroli maritim 
dan personil angkatan bersenjata.

2011

Amerika Serikat Proses Pembelian Jet Tempur F-16 untuk TNI AU Senilai 750 Juta 
Dolar 
<http://beritahankam.blogspot.com/2011/11/amerika-serikat-proses-pembelian-jet.html>
  

  
<http://3.bp.blogspot.com/-L3zk5oERV50/TsYfgPF-KyI/AAAAAAAAXmc/U4deX-DB2cQ/s1600/214719.jpg>
 

TNI AU memiliki 10 unit F-16A/B. (Foto: Lanud Iswahjudi)

18 November 2011, Washington (Berita HanKam): Defense Security Cooperation 
Agency (DSCA) telah mengirimkan permohonan penjualan 24 jet tempur F-16C/D 
Block 25 beserta peralatan, suku cadang dan dukungan logistik senilai 750 juta 
dolar dibawah Foreign Military Sale (FMS) pada Indonesia.

Pemerintah Indonesia telah mengajukan peremajaan dan upgrade 24 F-16C/D Block 
25 serta 28 mesin F100-PW-200 atau F100-PW-220E. Paket pembelian termasuk 
LAU-129A/A Launchers, ALR-69 Radar Warning Receivers, ARC-164/186 Radios, 
Expanded Enhanced Fire Control (EEFC) atau Commercial Fire Control, atau 
Modular Mission Computers, ALQ-213 Electronic Warfare Management Systems, 
ALE-47 Countermeasures Dispenser Systems, Cartridge Actuated Devices/Propellant 
Actuated Devices (CAD/PAD), Situational Awareness Data Link, Enhance Position 
Location Reporting Systems (EPLRS), LN-260 (SPS version, non-PPS), dan 
AN/AAQ-33 SNIPER or AN/AAQ-28 LITENING Targeting Systems.

Pembelian F-16 untuk memodernisasi armada TNI AU dengan pesawat tempur 
berkemampuan beroperasi dibagian terluar wilayah kedaulatan Indonesia. Armada 
F-16 Block 15 yang dimiliki TNI AU tidak mempunyai kemampuan melakukan patroli 
hingga wilayah terluar serta untuk menggantikan peran jet tempur F-5 yang sudah 
menua.

Pembelian pesawat tempur ini tidak mengubah perimbangan kekuatan militer 
kawasan. Amerika Serikat memperoleh keuntungan dalam politik luar negeri dan 
keamanan dalam negeri dengan meningkatkan patner strategis dalam keamanan serta 
kepentingan kemajuan ekonomi di Asia Tenggara.

Pemerintah Indonesia meminta pengerjaan peremajaan pesawat dilakukan hanya di 
309th Maintenance Wing, Hill Air Force Base, Ogden, Utah dan proses overhaul 
mesin di Pratt Whitney, East Hartford, Connecticut. Pembelian ini hampir 
dipastikan tidak ada kesepakatan alih teknologi maupun keterlibatan industri 
pertahanan Indonesia dalam proses peremajaan dan upgrade pesawat.

KRI Clurit Ikuti Latihan Perang Pertama Kalinya 
<http://beritahankam.blogspot.com/2011/11/kri-clurit-ikuti-latihan-perang-pertama.html>
  

  
<http://4.bp.blogspot.com/-F5skq0jz-kA/TsX2LT7XfZI/AAAAAAAAXmQ/WE_7sTOeblA/s1600/e5361baf-d4e4-7034-ee2a-6e0f57ca42c3.jpg>
 
16 November 2011, Jakarta (Dispenarmabar): Kapal Republik Indonesia (KRI) 
Clurit-641 salah satu unsur Jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) 
yang dilibatkan dalam Manuver Lapangan (Manlap) Latihan Puncak TNI AL Armada 
Jaya ke-30 di Perairan Sangatta Kalimantan Timur, saat ini berlayar lintas laut 
di sekitar perairan Pulau Bawean.

Kapal yang memiliki persenjataan Sensor Weapon Control (Sewaco), meriam kaliber 
30 mm 6 laras sebagai Close in Weapon System (CIWS), dan meriam anjungan 2 unit 
kaliber 20 mm sehari-hari di bawah pembinaan Satuan Kapal Cepat Komando Armada 
RI Kawasan Barat dengan Markas di Mentigi Tanjung Uban Riau.

KRI Clurit-641, dengan Komandan Mayor Laut (P) Gulkariansyah salah satu unsur 
kapal pemukul reaksi cepat di jajaran Koarmabar memiliki kemampuan pendadakan, 
mengemban misi menyerang secara cepat, menghancurkan target sekali pukul dan 
menghindar dari serangan lawan dalam waktu singkat .

Kapal perang produksi dalam negeri tersebut memiliki spesifikasi berukuran 
panjang 43 meter, lebar 7,40 meter, dan berat 250 ton ini memiliki sistem 
pendorong yang handal mampu berlayar dan bermanuver dengan kecepatan 27 knot, 
serta memiliki daya tembak/hancur yang besar karena dilengkapi persenjataan 
Rudal C-705.

Kapal KCR-40 ini mampu menampung bahan bakar 50 ton, air tawar 15 ton, 35 orang 
anak buah kapal (ABK) dan masih mampu memuat 13 personel Pasukan Khusus. Selain 
itu memiliki peralatan navigasi akurat dan dilengkapi peralatan komunikasi yang 
mampu digunakan untuk melaksanakan komunikasi antar kapal permukaan dan pesawat 
udara dalam satu kesisteman.

KCR-40 yang terbuat dari baja khusus High Tensile Steel dilibatkan bersama 
dengan tiga KRI jajaran Koarmabar lainnya diantaranya KRI Sutan Taha 
Syaifudin-376, KRI Cut Nyak Dien-375 dan KRI Teluk Celukan Bawang untuk 
memperkuat Latihan Puncak TNI AL Armada Jaya.

Sejak diresmikan masuk memperkuat jajaran TNI AL, keterlibatan KRI Clurit-641 
yang baru pertama dalam manuvra Latihan Puncak Armada Jaya ke-30 mampu 
mengikuti kegiatan manuvra lapangan sejak dari pangkalan Jakarta menuju 
Pangkalan Utama TNI AL di Surabaya dan selanjutnya lintas laut di Alur Perairan 
Barat Surabaya (APBS), Laut Jawa, Selat Makassar, perairan Pulau Laut Kaltim, 
perairan Sangatta Kaltim, dan Laut Sulawesi, hingga puncaknya dilaksanakan 
operasi amfibi berupa pendaratan pasukan pendarat Marinir di Sangatta, 
Kalimantan Timur.

 

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts:

  • » [breaktime-corner] berita militer...ternyata amerika juga beli jet tempur bekas!!!! - Saikhu Rochman