Inilah salah satu propaganda AMRIK, satu sisi berlagak bak Pahlawan dalam perang disisi lain mereka tetap saja membantai kaum muslim. ________________________________ From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx [mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of Saikhu Rochman Sent: Saturday, January 14, 2012 7:28 AM To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx Subject: [breaktime-corner] berita militer... Para Pejabat AS Kutuk Perlakuan Marinir AS atas Mayat Taliban <http://indonesiandefense.blogspot.com/2012/01/para-pejabat-as-kutuk-per lakuan-marinir.html> Pejabat-pejabat AS telah mengutuk video yang menunjukkan beberapa anggota Marinir Amerika mengencingi mayat pejuang Taliban. Foto: Reuters Menhan AS, Leon Panetta memerintahkan Korps Marinir AS dan panglima NATO di Afghanistan untuk menyelidiki video pelecehan mayat Taliban oleh marinir AS (foto: dok). Menteri Pertahanan Leon Panetta hari Kamis mengatakan video itu "benar-benar tercela." Dia bertekad mereka yang bertanggung jawab akan dituntut bertanggung jawab sepenuhnya. Panetta memerintahkan Korps Marinir Amerika dan panglima pasukan keamanan NATO di Afghanistan untuk menyelidiki video itu. Menteri pertahanan itu berbicara lewat telepon hari Kamis dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan menegaskan akan ada penyelidikan serius atas insiden itu. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengulangi kecaman Panetta atas tindakan itu, dengan mengatakan hal itu tidak sesuai dengan nilai-nilai Amerika dan standar perilaku yang diharapkan dari personil militer Amerika. Karzai mengatakan, pemerintahnya "sangat terganggu" oleh video itu, dan bahwa tindakan itu menodai mayat-mayat warga Afghanistan tersebut. Dia menyebut tindakan itu "tidak manusiawi." Seorang juru bicara Taliban (Zabihullah Mujahed) mengatakan walaupun video itu "mengejutkan," menurutnya hal itu tidak akan mengganggu pembicaraan damai dengan Amerika. Pentagon mengatakan tidak punya alasan untuk meragukan keaslian rekaman itu. Para pejabat militer Amerika hari Kamis mengatakan Korps Marinir telah mengidentifikasi personil dalam rekaman video itu, tetapi tidak memberikan nama-nama mereka. PT DI Targetkan Kontrak Rp9 T dengan Kemhan <http://indonesiandefense.blogspot.com/2012/01/pt-di-targetkan-kontrak-r p9-t-dengan.html> <http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRcfd-YfIV5gHcGXysDfL2OOUemMhI9 DP2rHj3PC-ycPAONbV_6RGiTRdy87A> BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menargetkan mendapatkan kontrak sebesar Rp9 triliun dengan Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Kemhan). "Target kita untuk kontrak dengan Kemhan senilai Rp9 triliun dalam kurun waktu 2011 hingga 2014," ungkap Director of Aerostructure PT DI Andi Alisjahbana, kala ditemui di kantornya, Bandung, Kamis (12/1/2012). Andi menuturkan, hingga saat ini kontrak yang baru terealisasi hampir 50 persen. Adapun kontrak tersebut adalah pembuatan helikopter untuk TNI Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Laut (AL). Rencananya, PT DI akan membuat enam helikopter dan pengirimannya akan dilakukan secara bertahap dimulai dari 2011. Di sisi lain, PT DI juga melakukan ekspor ke negara Korea, sebanyak empat pesawat jenis CN-235, di mana saat ini sudah terkirim tiga pesawat dan menyisakan satu pesawat yang dikirim tahun ini. Selain itu, perusahaan pembuatan pesawat terbang pelat merah tersebut, pada 2013 akan melakukan ekspor pesawat jenis 212-400 ke negara Thailand. Delapan pesawat, dijadawlakan akan mulai dikirim pada 2013. (mrt) (rhs) Dirgantara Produksi 15 Pesawat N-219 untuk Papua <http://indonesiandefense.blogspot.com/2012/01/dirgantara-produksi-15-pe sawat-n-219.html> <http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSKKAd6I_HQ46njISoj4X5FiG_p9t7g 8geGUuitcwGyP_XQow1gMlAYvPGS> Jurnas.com | PT Dirgantara Indonesia akan memproduksi sebanyak 15 unit pesawat jenis N-219 yang akan digunakan untuk penerbangan perintis di Provinsi Papua. "Pengembangan N-219 sudah mulai dilakukan yang prototipenya ditargetkan rampung pada 2014," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI, Andi Alisjahbana di Bandung, Kamis (12/1). Menurut Andi, biaya produksi satu unit pesawat berkapasitas 19 penumpang ini mencapai sekitar 4 juta dolar AS. "Untuk itu dibutuhkan dana sekitar 60 juta dolar AS atau sekitar Rp540 miliar untuk menyelesaikan seluruh proyek tersebut," katanya. Ia menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan proposal kepada pemerintah untuk mendapat pembiayaan dari APBN. "Pengembangan pesawat N-219 tersebut mendapat dukungan penuh pemerintah seperti Kementerian Ristek, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan," katanya. Menurutnya pesawat jenis N-219 merupakan tipe pesawat yang sangat cocok dan handal untuk wilayah perintis seperti Papua dan sekitarnya. Pasalnya, dari 310 bandara di seluruh wilayah Papua sebanyak 90 persen di antaranya memiliki landasan pacu kurang dari 800 meter. "Landasan pacu di wilayah Papua umumnya berukuran pendek, bahkan ada yang hanya 400 meter. Tentu dibutuhkan pesawat yang cocok untuk digunakan di wilayah itu," tegasnya. Selain pembiayaan dari pemerintah, juga akan diupayakan diperoleh dari perusahaan yang akan mengoperasikan pesawat komersial tersebut. Rusia Peringatkan Eropa Atas Sanksi Minyak Iran <http://indonesiandefense.blogspot.com/2012/01/rusia-peringatkan-eropa-a tas-sanksi.html> Seorang pejabat senior Rusia memperingatkan Uni Eropa untuk tidak bergabung dalam sanksi minyak Amerika Serikat terhadap Iran, karena langkah itu memiliki konsekuensi ekonomi yang pahit bagi negara-negara anggota blok itu. "Jika Uni Eropa mengikuti Amerika dan memaksakan embargo pada ekspor minyak Iran, maka organisasi itu sendiri yang akan menderita kerugian terburuk dan bukan AS, sebab Washington memiliki banyak cadangan minyak," kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia, Nikolai Patrushev kepada Interfax pada Kamis (12/1). "Mengingat masalah jangka panjang ekonomi di zona euro, kebijakan seperti itu hanya akan memperburuk situasi," tambahnya. Pejabat itu menuturkan pemerintah Rusia menyadari rencana Eropa untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran dalam pertemuan mendatang pada 23 Januari. "Uni Eropa adalah mitra dagang, ekonomi, dan politik yang paling penting bagi kita. Euro adalah mata uang kedua dalam cadangan negara kita. Oleh karena itu, secara fundamental sangat penting bagi Rusia agar Eropa tidak menjadi lemah, tapi harus menjadi lebih kuat sebagai salah satu pusat dari tatanan dunia sekarang," jelasnya. Patrushev lebih lanjut menandaskan tuduhan Amerika Serikat bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, yang menjadi pembenaran utama Washington untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Tehran, belum pernah terbukti. "Kami telah mendengar selama bertahun-tahun bahwa Iran akan membuat bom atom dalam beberapa pekan ke depan. Namun, komponen militer program nuklir Iran belum pernah terbukti sama sekali," tegasnya. Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pada Rabu bahwa negaranya tidak akan bergabung dalam sanksi AS dan Eropa terhadap sektor minyak Iran.