[breaktime-corner] Re: berita militer...

  • From: "Muhammad Faishol Husni" <faishol.husni@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <tea-corner@xxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Wed, 9 May 2012 10:33:15 +0800

dibaca

 

From: tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx
[mailto:tea-corner-bounce@xxxxxxxxxxxxx] On Behalf Of Saikhu Rochman
Sent: Tuesday, May 08, 2012 6:48 PM
To: tea-corner@xxxxxxxxxxxxx
Subject: [breaktime-corner] berita militer...

 

Hayono: Tank Leopard Miliki Efek Deterrence
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/05/hayono-tank-leopard-miliki-efe
k.html>  

 
<http://4.bp.blogspot.com/-BxGeVSZ-6sM/T6f9bPo20sI/AAAAAAAAZ4w/ceZ3klVvL
pU/s1600/6626634771_85e2211878_b.jpg> 

Leopard 2A6 AD Belanda. (Foto: Battle14)

7 Mei 2012, Jakarta: Wakil Ketua Komisi I DPR (membidangi pertahanan dan
politik luar negeri), Hayono Isman menilai Indonesia perlu melakukan
modernisasi dan membangun kekuatan pertahanan. Alat utama sistem
persenjataan (Alutsista) Indonesia harus terus ditingkatkan, termasuk
dengan membeli Tank Leopard dari Jerman atau Belanda.

"Dengan membeli tank Leopard akan memiliki effect deterrence di
kawasan," kata Hayono Isman di Press Room DPR, Jakarta, Senin (7/5),
saat melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke Jerman pada tanggal 22-25
April 2012.

Karena itu, Hayono mendukung pemerintah untuk pengadaan Alutsista jenis
MBT jenis Leopard. Menjawab pertanyaan mengenai apa urgensi untuk
memiliki tank Leopard, Hayono mengatakan bahwa secara teknis TNI
khususnya TNI AD yang lebih mengetahui. Namun yang pasti, keberadaan
tank Leopard pasti memberikan effect deterrence dengan negara tetangga.

Politisi Partai Demokrat ini, menyebutkan membangun kekuatan pertahanan
sangat penting untuk menjaga kedaulatan NKRI. Bahkan Hayono menyebut
Malaysia masih mengintip peluang untuk mengambil blok Ambalat dari
Indonesia.

"Kalau Malaysia berusaha merebut Ambalat, ya kalau saya mendukung
Indonesia berperang dengan Malaysia," katanya. Malaysia, kata Hayono,
cukup dengan lepasnya Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan.

Indonesia harus siap menghadapi Malaysia kalau Malaysia berusaha merebut
Ambalat.

Komisi I Minta Tank Leopard Dipermurah 

Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat meminta kepada pemerintah Jerman agar
harga tank Leopard dipermurah atau sama seperti harga yang ditawarkan
pemerintah Belanda. Permintaan itu disampaikan oleh rombongan Komisi I
DPR ketika melakukan kunjungan kerja ke Jerman beberapa waktu lalu.

"Dalam pertemuan dengan Kementerian Ekonomi (Jerman), disampaikan
sekiranya dengan alokasi dana yang sama dengan rencana pembelian tank
Leopard dari Belanda, Indonesia mendapatkan jumlah tank Leopard yang
sama dari Jerman sekitar 80-100 tank," kata Wakil Ketua Komisi I Hayono
Isman di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/5/2012).

Hayono mengatakan, pihak Jerman belum dapat memberi jawaban dan akan
mempertimbangkan permintaan itu.

Selain bertemu dengan Kementerian Ekonomi, kata ketua tim rombongan itu,
Komisi I juga mendatangi pabrik MBT Leopard di Munich. Dalam kunjungan
itu, pihaknya meminta penjelasan berbagai kritikan mengenai tank
Leopard.

"Dan sudah diberi jawaban. Saya puas dengan jawaban mereka. Tapi mungkin
saja ada anggota yang belum puas," kata politisi Partai Demokrat itu.
Seperti diketahui, Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan
Tubagus Hasanuddin menentang rencana pemerintah membeli tank Leopard.
Menurut dia, spesifikasi tank itu tidak cocok dengan kondisi geografis
Indonesia.

Menurut Hayono, hasil pertemuan dengan pihak Jerman itu akan dibicarakan
di internal Komisi I setelah masa reses nanti untuk diambil keputusan.

 

 Delegasi Public Affairs Kemhan dan TNI Kunjungi US Marine Corps di
Darwin
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/05/delegasi-public-affairs-kemhan
-dan-tni.html>  

 
<http://2.bp.blogspot.com/-qDUDx8sAdis/T6f12JFo2PI/AAAAAAAAZ4U/NZ4LONAbx
Yk/s1600/2012-05-07_223235.png> 


7 Mei 2012, Darwin, Australia: Kepala Pusat Komunikasi Publik, Brigjen
TNI Hartind Asrin bersama Delegasi Perwira Senior Public Affairs Kemhan
dan TNI Rabu (2/5) tiba di Barak Robertson Darwin, Australia.

Para Delegasi diterima, Head of ImplementationTeam US Posture Review,
Australian Defence Force (ADF), Mayjen Michael Krause dan Komandan
Marinir AS di Darwin, Kolonel James Dillon. Ikut dalam rombongan
Delegasi Perwira Senior Public Affairs Kemhan dan TNI, antara lain
Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda TNI Iskandar Sitompul, Kepala Dinas
Penerangan Angkatan Laut, Laksma TNI Untung Suropati, serta Kepala Dinas
Penerangan Angkatan Udara, Marsma TNI Azman Yunus. Maksud kunjungan
Kapuskom Publik dan Perwira Senior Public Affairs tersebut dalam rangka
meninjau secara langsung kehadiran Personel Marinir Amerika Serikat yang
berada di Australia.

Pada kesempatan tersebut Mayjen Michael Krause mengungkap kepada
delegasi Public Affair Kemhan dan TNI bahwa sepanjang tahun ini hanya
akan ada 200 personel Marinir Amerika Serikat di Australia dan akan
dirotasi setiap 6 bulan.

Namun kehadiran tentara Marinir Amerika di Australia ini rencananya akan
bertambah hingga berjumlah 2500 personel untuk lima tahun kedepan.
Mayjen Michael Krause, juga menjelaskan pihaknya sangat berhati-hari
dalam menerima kehadiran pasukan AS di Darwin. Meski itu adalah
kebijakan yang di buat Presiden AS dan PM Australia untuk meningkatkan
kerjasama pertahanan kedua Negara.

Selain itu kehadiran pasukan Marinir AS juga penting bagi kerjasama
militer kedua negara karena memungkinkan dilakukannya latihan yang rutin
dengan tentara Australia. Krause menambahkan, tidak menutup kemungkinan
nantinya Personel TNI dapat diikutsertakan dalam latihan bersama.
Menurutnya dengan adanya kerjasama yang dilakukan tiga Negara,
manfaatnya akan baik bagi peningkatan profesionalisme prajurit di antara
ketiga negara.

Salah satu yang menjadi perhatian Australia dengan kedatangan Pasukan AS
saat ini, menurut Krause, adalah penyediaan fasilitas seperti perumahan
untuk pasukan AS. Sementara ini pasukan AS menggunakan fasilitas yang
tersedia di Barak Robertson di Darwin.

Sementara itu Kapuskom Publik Brigjen TNI Hartind Asrin sangat
menghargai keterbukaan yang dilakukan tentara Australia dan Marinir AS.
Setidaknya Indonesia bisa melihat langsung apa yang ada di Darwin yang
sempat digambarkan akan menjadi Pangkalan Militer AS.

Terkait dengan penawaran bagi keikutsertaan TNI dalam latihan bersama
Marinir AS dan Tentara Australia, menurut Kapuskom Publik, tawaran ini
tentunya akan dikaji lebih lanjut oleh Menhan dan Pimpinan TNI. Kapuskom
Publik Kemhan juga berpendapat, Indonesia tentunya menyambut baik setiap
upaya bagi ditingkatkannya kerjasama pertahanan dengan negara manapun.

Usai mengunjungi Barak Robertson di Darwin, para delegasi Delegasi
Perwira Senior Public Affairs Kemhan dan TNI melanjutkan kunjungan
kerjanya ke Departemen Pertahanan Australia di Canberra, Australia
tanggal 3 dan 4 Mei 2012, diterima oleh Assistant Secretary Major Powers
and Global Interests, Chris Birrer.

Pada kunjungan di Departemen Pertahanan Australia, delegasi mendapatkan
penjelasan tentang Posture Review yang mengkaji kemampuan Australian
Defence Force (ADF) untuk menghadapi tantangan pertahanan dan keamanan
regional serta global di masa datang.

Selain itu, briefing dari Elenore Eriksson, Assistant Secretary
Communication and Media, tentang peran dan tugasnya di lingkungan Dephan
Australia.

Wamenhan Meninjau Produksi Kapal BCM 

 
<http://1.bp.blogspot.com/-f1sWm5se5rM/T6frvOmTvdI/AAAAAAAAZ3c/zP0OL90lI
tc/s1600/2012-05-07_223235.png> 


7 Mei 2012, Cilegon: Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Sjafrie
Sjamsoeddin selaku ketua High level committee (HLC) untuk modernisasi
Alutsista, Senin (7/5) didampingi Irjen Kemhan Laksdya TNI Sumartono,
Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, Aslog Kasal Laksda TNI Sru
Handoyo serta sejumlah pejabat Kemhan lainnya, melakukan kunjungan kerja
ke PT Anugrah Buana Marine di Cilegon Jawa Barat.

Setibanya di PT Buana Anugrah Marine, Wamenhan beserta rombongan
diterima oleh Direktur Utama PT Anugrah Buana Marine H. Ir Nazruddin
Umar beserta staf yang kemudian memberikan penjelasan tentang
pembangunan 1 unit Kapal Bantu Cair Minyak (BCM) untuk TNI Angkatan
Laut.

Usai menerima penjelasan dari Dirut PT Anugrah Buana Marine, Wamenhan
memberikan penjelasan kepada sejumah media massa bahwa ini adalah
pertama kali pemerintah memberikan kepercayaan kepada pihak swasta,
untuk melakukan pembuatan alutsista khususnya kapal yang diperuntukkan
bagi TNI AL, guna mendukung program modernisasi alutsista.

"Pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk memenuhi
kebutuhan alutsista. Kalau kualitasnya bagus dan dapat bersaing, bukan
tidak mungkin akan ada permintaan-permintaan berikutnya", kata Wamenhan.

Selain menerima penjelasan seputar pembuatan satu unit Kapal Bantu Cair
Minyak untuk TNI AL tersebut, Wamenhan berserta rombongan juga
berkesempatan meninjau dan melihat secara langsung proses pembuatan
kapal BCM.

Kapal BCM yang dirancang bangun oleh putera puteri Indonesia itu,
memiliki spesifikasi panjang 95,55 m, lebar 17,50 m, daya muat minyak
cair 5000 m3 dan memiliki kecepatan maksimal 14 knots dengan 58 Anak
Buah Kapal.  

KRI Kujang Diresmikan November 2012

PT Palindo Marine Shipyard membuat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI)
jenis rudal cepat Kujang untuk TNI Angkatan Laut senilai Rp73 miliar.
KRI Kujang yang akan resmi diluncurkan November 2012 itu rencananya
bakal digunakan untuk patroli TNI AL di wilayah Armada Barat, mengingat
kapal yang kecil sehingga bisa menembus perairan dangkal dengan banyak
pulau.

KCR Kujang memiliki spesifikasi relatif sama dengan KCR Celurit yang
juga dirakit Palindo dan telah diluncurkan oleh Menteri Pertahanan awal
tahun 2012.

Kapal buatan PT Palindo itu memiliki panjang 44 meter dan mampu melaju
hingga kecepatan 30 knot. Kapal sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri
Indonesia.

Kapal itu dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon
Control), di antaranya meriam kaliber 30 mm enam laras sebagai sistem
pertempuran jarak dekat (CIWS) dan peluru kendali dua set Rudal C-705.

Bagian lambung terbuat dari baja khusus yang bernama High Tensile Steel.
Baja ini diperoleh dari PT Krakatau Steel. Kapal dengan sistem pendorong
fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senapan mesin
kaliber 20 mm di anjungan kapal.

Kapal itu merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang berfungsi
menghancurkan target dalam sekali pukul dan menghindar dari serangan
lawan dengan cepat.

Awak Kapal KRI Kakap Lakukan Perawatan Saat Sandar di Lantamal VII 

 
<http://1.bp.blogspot.com/-1mC-j3yYlJs/T6fyV1wESoI/AAAAAAAAZ3s/MnRkkjU-O
SY/s1600/07+sandar+di+dermaga+kupang+3.jpg> 


7 Mei 2012, Surabaya: Sandar di Dermaga Pangkalan Utama Angkatan Laut
(Lantamal) VII Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), prajurit Kapal Perang
Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 melaksanakan perawatan kapal, Minggu
(06/05).

Perawatan meliputi beberapa bagian kapal, mulai dari bagian dalam dan
luar kapal. Perawatan dalam kapal dilaksanakan dengan membersihkan
koridor (lorong dalam kapal), ruangan-ruangan dan tempat tidur prajurit
serta kamar mandi. Sedangkan perawatan bagian luar dilaksanakan dengan
pengecatan geladak serta lambung kapal yang sudah mulai berkarat akibat
air laut.

Dilandasi dengan semangat kerja yang tinggi, prajurit KRI Kakap
melaksanakan perawatan kapal meskipun saat itu adalah hari libur Sabtu
dan Minggu. Awak kapal perang di jajaran Satuan Kapal Patroli (Satrol)
Koarmatim itu, mulai dari Perwira, Bintara dan Tamtama seluruhnya ambil
bagian dalam menjaga kapal agar selalu siap melaksanakan operasi.

Kekompakan kerja sebagai tim dan saling mendukung satu sama lain membuat
pekerjaan yang mereka laksanakan terasa ringan dan mudah. Hasil kerja
prajurit tersebut akan berpengaruh terhadap operasional kapal ketika
sedang melaut. Sehingga ditutut kesungguhan dan keseriusan kerja untuk
mendapatkan hasil kerja yang maksimal dan efektif.

 
<http://3.bp.blogspot.com/-GBsqaHXO0cs/T6fy6GEVdiI/AAAAAAAAZ34/VnmBAd3p3
-k/s1600/07+sandar+di+dermaga+kupang+2.jpg> 

 
<http://3.bp.blogspot.com/-2JIVrKewsMA/T6fzJZ-gzGI/AAAAAAAAZ4E/JgyyUdG-Z
ZM/s1600/07+sandar+di+dermaga+kupang+1.jpg> 


Prajurit KRI Kakap mulai dari Departemen Operasi (Depos), Departemen
Mesin (Depsin) dan Departemen Logistik (Deplog) bersama-sama
melaksanakan perawatan dan pembersihan kapal sesuai tanggug jawab di
sektor masing-masing.

Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Kakap Kapten Laut (P) Andi Kristanto
sebagai kordinator kerja, menugaskan kepada Bintara Utama (Bama) sebagai
penanggung jawab kerja perawatan bagian luar dan Pengurus Dalam (PD)
bertanggung jawab di sektor dalam kapal.

Selain melakukan perawatan dan pembersihan, prajurit KRI Kakap juga
melakukan perbaikan ringan terhadap pesawat-pesawat elektronika, mesin
dan senjata. Sensor kapal berupa radar dan peralatan elektronika lainnya
diperiksa secara periodik serta dilakukan perbaikan dan penggantian
terhadap komponen-komponen yang rusak.

Demikian juga departemen mesin, bagian ini melaksanakan perbaikan sistim
pipa pembuagan dan saluran air, Mesin Pendorong Pokok (MPK), dan listrik
kapal.

Sedangkan bagian senjata melakukan perawatan serta membersihkan laras
dan komponen senjata meriam 40 mm, meriam 20 mm dan senapan mesin
metraliur 12,7 mm. Untuk senjata kaliber 12,7 mm dilaksanakan bongkar
pasang oleh anggota KRI bagian senjata. Hal ini bertujuan untuk
memastikan kesiapan senjata tersebut untuk digunakan pada setiap saat.

Sementara itu bagian logistik memberikan dukungan terhadap rekan-rekan
mereka yang sedang bekerja dengan memberikan konsumsi berupa makanan dan
minuman segar.

"Sekecil apapun peran serta yang disumbangkan oleh prajurit dapat
menentukan keberhasilan dalam tugas", kata Komandan KRI Kakap Mayor Laut
(P) Himawan.



Rektor Unhan: Profesionalisme TNI Cenderung Menurun
<http://beritahankam.blogspot.com/2012/05/sejumlah-prajurit-tni-au-mengg
iring.html>  

 
<http://4.bp.blogspot.com/-JBtFlZRjVYc/T6f7LINuuYI/AAAAAAAAZ4k/jooICngDF
Cw/s1600/antarafoto.jpg> 

Sejumlah prajurit TNI AU menggiring seorang pilot pesawat asing yang
berhasil disergap dan dipaksa mendarat (Force Down), saat simulasi
Latihan Alap Gesit 'Mandau Terbang' 2012 di Lanud Supadio, Kabupaten
Kubu Raya, Kalbar, Selasa (1/5). Simulasi penyergapan pesawat asing yang
terdeteksi telah memasuki wilayah udara Kalbar tersebut, melibatkan
unsur prajurit TNI AU Lanud Supadio, Skadron 1 Elang Khatulistiwa dan
Batalyon 465 Paskhas. (Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang/ss/NZ/12)

7 Mei 2012, Jakarta: Penelitian Universitas Pertahanan (Unhan)
menunjukkan adanya penurunan profesionalisme TNI. Penelitian 1999-2009
menemukan kualitas sumber daya manusia TNI mengalami merosot. Menurunnya
mutu profesionalisme TNI disebabkan rendahnya kualitas personel dan
kapabilitas alutsista TNI.

"Muaranya adalah kecilnya dukungan anggaran TNI," kata Rektor Unhan
Syarifudin Tippe dalam usai peluncuran bukunya di Kementerian Pertahanan
Jakarta, Senin (7/5). Penelitian Syarifudin dituangkan dalam buku
berjudul "Human Capital Management: Model Pengembangan Organisasi
Militer Indonesia".

Rendahnya profesionalisme TNI Ini, jelas Syarifudin, bisa dilihat dari
munculnya ancaman di perbatasan dan pulau terluar, meningkatnya ancaman
terorisme, serta minimnya mobilitas udara, laut, dan darat.

Di tataran aturan, Syarifudin juga melihat UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara tak membahas soal sumber daya prajurit, baik dari sisi
pengetahuan, keahlian, maupun sikapnya.

"Ini artinya, peraturan belum menyentuh profesionalisme prajurit," ujar
Syarifudin. Kebijakan pertahanan pun, masih secara parsial memaknai
profesionalisme TNI dengan persepsi masing-masing.

Kemhan menetapkan kriteria SDM TNI sebagai personel yang berkualitas
tinggi. Sedangkan Mabes TNI menetapkan kebijakan Panca Tunggal dengan
menyisipkan peningkatan profesionalitas prajurit pada kebijakan
reformasi internal TNI.

Adapun TNI AD menetapkan kebijakan tentara profesional sebagai salah
satu visinya. TNI AL menetapkan kebijakan perwira unggulan sebagai
bagian dari TNI AL yang profesional. TNI AU memaknai profesional dalam
jangka panjang sebagai the first class.

"Artinya, kebijakan tentang strategi pengembangan SDM TNI yang eksis
sekarang ini belum menjamin ke arah peningkatan mutu profesionalisme
TNI," katanya.

Menurutnya, pembenahan profesionalisme prajurit harus menggunakan konsep
human capital management yang berarti kebijakan pengembangan SDM harus
berbasis pada pencarian manusia terpilih yang memiliki kecerdasan
intelektual, emosional, sekaligus spiritual.

JPEG image

GIF image

GIF image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

JPEG image

Other related posts: