Skadron Udara 16 Dibangun di Lanud Pekanbaru <http://defense-studies.blogspot.com/2012/02/skadron-udara-16-dibangun-d i-lanud.html> Pekanbaru, Sumatera (image : GoogleMaps) Kepala Dinas Pengembangan Operasi TNI AU (Kadisbangopsau), Marsekal Pertama TNI R. Hari Muljono beserta tim survei Mabesau diterima Komandan Lanud Pekanbaru, Kolonel Pnb Bowo Budiarto, S.E beserta para Pejabat dan Komandan Satuan di jajaran Lanud Pekanbaru dalam rangka meninjau lokasi rencana pembangunan Skadron Udara 16 di Lanud Pekanbaru, Rabu (9/2). Pangkalan TNI AU Pekanbaru yang saat ini hanya terdiri satu Skadron yaitu Skadron Udara 12 yang mengawaki jenis pesawat tempur Hawk 100/200 Skadron Tehnik, kedepan akan di tambah menjadi dua Skadron, yaitu Skadron Udara 16 yang di rencanakan akan mengawaki jenis pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari America Serikat, sehingga dengan adanya dua Skadron tersebut, Lanud Pekanbaru akan ada peningkatan, yang semula tipe B akan menjadi tipe A. Kedatangan tim survei yang berlangsung selama tiga hari, selain mengunjungi lokasi rencana pembangunan Skadron Udara 16 di Lanud Pekanbaru, juga mengunjungi lapangan tembak, Komplek Rajawali baru, Mes Garuda yang rencana akan ditempati untuk mes remaja, Gedung ACMR dan BMP Lanud Pekanbaru. Ini Spesifikasi Pesawat Kepresidenan RI <http://indonesiandefense.blogspot.com/2012/02/ini-spesifikasi-pesawat-k epresidenan-ri.html> Pesawat Rp820 miliar itu menampung hingga 50 penumpang. Pesawat Kepresidenan Boeing Business Jet 2 (Sekretariat Negara) VIVAnews - Indonesia telah resmi membeli pesawat kepresidenan. Pesawat RI 1 berjenis Boeing Bussiness Jet 2 Green Aircraft akan tiba di tanah air pada Agustus 2013. Pesawat kepresidenan ini dibeli dengan harga US$91,2 juta atau sekitar Rp820 miliar, dengan rincian: US$58,6 juta untuk badan pesawat, US$27 juta untuk interior kabin, US$4,5 juta untuk sistem keamanan, dan US$1,1 juta untuk biaya administrasi. Dikutip dari Boeing.com, pesawat BBJ2 ini didisain untuk keperluan VIP. Yakni didisain dengan konfigurasi mewah dengan keberadaan kamar tidur utama, toilet yang dilengkapi dengan shower, ruang konferensi, ruang makan, dan ruang tamu. Boeing BBJ2 ini memiliki panjang sekitar 39,5 meter, panjang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter dan memiliki diameter 3,73 meter. Untuk interiornya, BBJ2 ini memiliki panjang 29,97 meter, dengan tinggi 2,16 meter dan lebar 3,53 meter. Dengan daya tampung 39.539 liter bahan bakar, pesawat ini dapat terbang maksimal sejauh 10.334 kilometer. Namun jika pesawat berisi maksimal 50 orang, maka jarak tempuhnya mencapai 8.630 kilometer. Jarak tempuh itu bisa dilalui dengan kecepatan maksimal 871 kilometer per jam. Enam Tangki Sekretaris Kantor Sekretariat Negara, Lambock V. Nahattands, menyatakan saat ini pabrik Boeing tengah memasang enam tangki bahan bakar ke badan pesawat agar pesawat itu bisa terbang nonstop selama 10-12 jam. Pemasangan tangki dilakukan oleh PATS Aircraft System, dan dijadwalkan selesai pada April 2012. Setelah pemasangan keenam tangki itu, lanjut Lambock, pekerjaan selanjutnya adalah memasang interior kabin dan sistem keamanan yang dilakukan oleh completion center. Untuk pemasangan kedua kelengkapan itu, saat ini proses lelang sedang berjalan, dan pemenangnya ditentukan akhir Februari 2012. "Pekerjaan interior cabin dan security system akan dimulai Mei 2012 dan diperkirakan selesai Agustus 2013," kata Lambock. Pesawat TempurJepang CegatKonvoi PesawatRusia <http://indonesiandefense.blogspot.com/2012/02/pesawat-tempurjepang-cega tkonvoi.html> Kamis, 9 Februari 2012 | TOKYO, KOMPAS.com - Pasukan Bela Diri Udara Jepang, Rabu (8/2 /2012), menerbangkan beberapa pesawat tempur untuk mencegat serombongan pesawat militer Rusia yang tiba-tiba muncul di sekitar perairan Jepang. Kantor berita Kyodo News dalam laporan hari Kamis (9/2 /2012), mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan Jepang, mengatakan, sedikitnya lima pesawat militer Rusia terdeteksi terbang di atas Samudra Pasifik dan Laut Jepang di dekat Pulau Hokkaido dan kawasan Tohoku di timur laut Jepang. Pesawat Rusia tersebut terdiri atas dua pesawat pengebom strategis jarak jauh Tu-95 Bear, dua pesawat pengintai Su-24 Fencer, serta satu pesawat kendali dan peringatan dini (AWACS) A-50. Pejabat Jepang mengatakan, ini adalah untuk pertama kalinya pesawat AWACS Rusia itu terdeteksi di dekat wilayah Jepang. Tidak dilaporkan terjadi insiden lebih lanjut dari pencegatan tersebut. Pihak Angkatan Udara Rusia sendiri telah berulang kali menyatakan semua penerbangan patroli pesawat Rusia dilakukan dengan mematuhi setiap peraturan internasional dan selalu terbang di kawasan udara di atas perairan netral tanpa masuk ke wilayah udara negara lain. Tu-95 adalah pesawat pengebom strategis yang mampu membawa bom nuklir. Rusia melanjutkan patroli pesawat pengebom di wilayah Samudra Pasifik, Atlantik, dan Artik sejak 2007, setelah sempat terhenti sejak berakhirnya Perang Dingin